Permasalahan ini, mengingatkan saya pada seorang anak yang disebut oleh orang-orang sebagai anak ajaib.
"Kenapa kok ajaib?" kata mereka, karena anak ini jika ditanya atau diajak bicara maka jawaban yang keluar dari lisannya adalah ayat-ayat Al Qur'an yang cocok dengan pembicaraan. Sebagian orang yang pernah saya dapatkan juga pernah melakukan hal yang demikian, ketika diajak bicara maka yang diucapkan olehnya ayat-ayat Al Qur'an yang sesuai dengan pembicaraan.
Contohnya ketika ditanya: "Siapakah namamu?" dia menjawab:
{إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا}
"Sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia." [QS. Maryam: 7]
Sebelum kita bahas hukum permasalahan ini, saya ingin menceritakan sebuah kisah yang unik dan masyhur di kalangan Arab, yaitu kisah Ibnul Mubarak_rahimahullah dengan seorang wanita tua yang selalu ketika diajak bicara maka yang keluar dari lisannya hanyalah ayat-ayat Al Qur'an saja.
Mari kita simak kisahnya berikut ini!
Berkata Abdullah Ibnul Mubarak_rahimahullah: "Ketika Saya meninggalkan rumah untuk menunaikan ibadah haji dan mengunjungi makam Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Tiba-tiba ketika ditengah-tengah perjalanan, saya melihat sesuatu yang hitam. Setelah terlihat jelas, ternyata dia seorang wanita tua yang sedang duduk dengan mengenakan pakaian dan khimar (penutup kepala) yang terbuat dari kain wool."
🔹Saya katakan padanya: "Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuhu"
🔸Dia menjawab:
{سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ}
"(Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang." [QS. Yaasin: 58]
🔹Saya berkata kepadanya: "Semoga Allah melimpahkan rahmat atasmu, apa yang sedang engkau perbuat di tempat ini?"
🔸Dia berkata:
{مَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ}
"Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk." [QS. Al A'raf: 186]
🔹Dari jawabannya, saya tahu kalau dia sedang tersesat dalam perjalanannya, maka saya bertanya kepadanya: "Kemana engkau ingin pergi?"
🔸Dia berkata:
{سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى}
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha." [QS. Ai Israa: 1]
🔹Oh… ternyata dia telah usai menunaikan ibadah haji dan sekarang ingin melakukan perjalanan menuju ke baitul Maqdis. Saya katakan padanya: "Sejak kapan engkau berada di tempat ini?"
🔸Dia berkata:
{ثَلَاثَ لَيَالٍ سَوِيًّا}
"Selama tiga malam, padahal kamu sehat." [QS. Maryam: 10]
🔹Saya katakan padanya: " Saya tidak melihat padamu perbekalan makanan yang bisa engkau makan?"
🔸Dia berkata:
{هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ}
"dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku" [QS. Asy Syu'araa: 79].
🔹Saya berkata: "Dengan apa engkau berwudhu?"
🔸Dia berkata:
{فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا}
"kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci)." [An Nisaa: 43]
🔹Saya katakan padanya: "Sesungguhnya saya punya makanan, apakah engkau ingin makan?"
🔸Dia berkata:
{ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ}
"Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam." [QS. Al Baqarah: 187]
🔹Saya katakan: "Ini kan bukan bulan Ramadahan?!"
🔸Dia berkata:
{وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ}
"Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui." [QS. Al Baqarah: 158]
🔹Saya katakan padanya: "Bukankah diperbolehkan bagi kita untuk berbuka puasa ketika melakukan safar?"
🔸Dia menjawab:
{وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ}
"Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." [QS. Al Baqarah: 184]
🔹Saya katakan: "Kenapa engkau tidak berbicara biasa saja seperti saya bicara?"
(Ibnul Mubarak terheran-heran dengan sikap wanita tersebut, karena setiap diajak bicara maka yang keluar dari lisannya hanya ayat-ayat Al Qur'an).
(Ibnul Mubarak terheran-heran dengan sikap wanita tersebut, karena setiap diajak bicara maka yang keluar dari lisannya hanya ayat-ayat Al Qur'an).
🔸Dia pun menjawab:
{مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ}
"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." [QS: Qaaf: 18]
🔹Saya bertanya kepadanya: "Engkau ini manusia dari jenis apa?"
🔸Dia menjawab:
{وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا}
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." [QS. Al Israa: 36]
🔹Saya berkata: "Sungguh saya telah salah dalam bicara, maafkanlah saya!"
🔸Dia menjawab:
{قَالَ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ}
"Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang." [QS. Yusuf: 92]
🔹Saya katakan padanya: "Maukah engkau jika saya bawa diatas ontaku sampai engkau mendapatkan kafilahmu?"
🔸Dia berkata:
{وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ}
"Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya…" [QS. Al Baqarah: 197]
🔹Kemudian saya menderumkan ontaku (agar wanita tersebut bisa naik). Lalu sebelum dia naik,
🔸dia berkata:
{قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ}
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya…" [QS. An Nuur: 30]
🔹Saya pun menundukan pandanganku darinya. Saya katakan padanya: "Naiklah sekarang!"
Tatkala dia ingin naik di atas onta, tiba-tiba onta tersebut berjalan, sehingga terjatuhlah wanita tersebut dan terkoyak bajunya.
…….
📆 Bersambung kisah ini - insya Allah - pada pertemuan berikutnya…!!!
[✏ ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawi, 1 Jumadal Ula 1435/ 2 Maret 2014_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah 📚]