Sabtu, 04 Mei 2013

Jeleknya Ahli Ahwa’ dan Ahli Bid’ah



61.
Dari Abi Hurairah radliyallahu 'anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wa Sallam bersabda :

“Akan ada di akhir zaman nanti para dajjal dan pendusta, mereka mendatangimu
dengan hadits-hadits yang belum pernah didengar oleh kamu dan bapak-bapak
kamu maka hati-hatilah kamu dari mereka, mereka jangan sampai menyesatkan
kamu dan menimbulkan fitnah terhadapmu.” (HR. Muslim dalam Muqaddimah
7)

62.
Dari Khalid bin Sa’d ia berkata bahwa menjelang wafatnya Hudzaifah
bin Al Yaman datang kepadanya Abu Mas’ud Al Anshary --radliyallahu
anhuma-- lalu berkata :

“Hai Abu Abdillah, berpesanlah untuk kami.” Hudzaifah berkata : “Bukankah telah
datang kepadamu perkara yang yaqin, ketahuilah sesungguhnya kesesatan itu
benar-benar kesesatan kalau kamu anggap ma’ruf (baik) apa yang
sebelumnya kamu ingkari dan mengingkari apa yang telah kamu ketahui,
hati-hatilah kamu dari sikap berbeda-beda (berpecah-belah, pent.) dalam
agama Allah karena sesungguhnya agama Allah ini hanya satu.” (Al Hujjah fi
Bayanil Mahajjah 1/33 dan Al Lalikai 1/90 nomor 120)

63.
Dari Abi Qilabah dari Zaid bin Umairah ia berkata, Mu’adz bin Jabbal
berkata :

“Hai manusia, sesungguhnya akan terjadi fitnah yang pada waktu itu harta
benda berlimpah, Al Quran terbuka (tersebar) hingga mudah dibaca oleh
seorang Mukmin, munafiq, pria dan wanita, anak-anak kecil maupun orang
dewasa sampai-sampai seseorang berkata :

‘Kita telah membaca Al Quran tapi tidak ada yang mau mengikuti, tidakkah
sebaiknya kita bacakan terang-terangan kepada mereka?’
Maka mereka membacanya terang-terangan dan tetap tidak ada satupun
yang mengikutinya maka ia berkata :

‘Saya telah membacanya terang-terangan tidak ada juga yang mengikutiku.’
Lalu ia membangun tempat shalat di rumahnya lalu mengucapkan perkataan
bid’ah yang bukan dari Kitab Allah bahkan tidak juga dari Sunnah Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam maka hati-hatilah kamu dari bid’ahnya karena
sesungguhnya bid’ah itu sesat.” (Al Lalikai 1/89 nomor 117, Al Hujjah 1/303,
Ibnu Wadldlah 33, dan Abu Daud 4611)

64.
Dari Ashim Al Ahwal ia berkata, Abul Aliyah berkata :

“Pelajarilah Al Islam! Maka jika telah kamu pelajari janganlah kamu
membencinya dan tetaplah kamu di atas shirathal mustaqim karena itulah
sesungguhnya Al Islam dan jangan kamu menyimpang ke kanan dan ke kiri.
Dan berpeganglah dengan Sunnah Nabimu Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan
apa yang dipegang oleh kaum Muslimin sebelum mereka membunuh shahabat
mereka sendiri (Utsman bin Affan) dan sebelum mereka berbuat apa yang
telah mereka perbuat. Maka sesungguhnya kami telah membaca Al Quran
sebelum mereka berselisih (saling memerangi) dan sebelum mereka
melakukan apa yang telah mereka lakukan selama 15 tahun. Dan berhati-
hatilah kamu dari hawa nafsu ini yang senantiasa menimbulkan permusuhan
dan kebencian di tengah-tengah manusia.”

Kemudian saya sampaikan hal ini kepada Al Hasan Al Bashry, katanya :

“Ia benar dan telah memberi nasihat.”
Dan saya ceritakan pula kepada Hafshah bintu Sirin, katanya :

“Keluargaku tebusanmu, apakah telah kau sampaikan kepada Muhammad
(Ibnu Sirin) cerita ini?”
Saya menjawab tidak (belum). Lalu katanya :

“Jika begitu sampaikanlah kepadanya!” (As Sunnah Ibnu Nashr 13
nomor 26, Al Ibanah 1/299 nomor 136, Al Lalikai 1/56, 127 nomor 17,
214)