Dzulqarnain Pahlawan Kesiangan Para Turatsiyun Sururiyun:
Di Depan Umat Melecehkan Duat Ahlussunnah,
Di Depan Ulama Menikam Dengan Laporan-Laporan Dusta
Diantara bukti Manhaj Bunglon Dzulqarnain hadahullah lainnya adalah melecehkan, menjelek-jelekkan Salafiyun di depan umat dengan menggelari Ahlussunnah yang gigih mentahdzir Ihya’ut Turats sebagai Pahlawan Kesiangan dan tuduhan menyibukkan (memalingkan) dari ilmu dengan alasan masalah Ihya’ut Turats sudah lama selesai (karena telah ditahdzir oleh para ulama):
…Jadi sebenarnya permasalahan Ihyaut Turats ini hanya dimunculkan oleh sebagian orang, oleh Salafiyin sendiri sudah lama selesai dari Ihyaut Turats. Ya…sudah lama selesainya bahwa mereka ini yayasan hizbiyyah, ya..memecahbelah dan seterusnya itu sudah lama selesainya TAPI ADA SEBAGIAN ORANG YANG… APA NAMANYA…INGIN MENJADI PAHLAWAN KESIANGAN ..YA… BAHWA DIA MEMUNCULKAN MASALAH-MASALAH YANG SEPERTI INI, MENYIBUKKAN SALAFIYIN DARI ILMU.
DAN SEBAGIAN ORANG LAIN SEAKAN-AKAN SELURUH USHUL AHLUSSUNNAH ITU ADALAH MENTAHDZIR IHYAUT TURATS. DIMANA-MANA KERJANYA HANYA ITU SAJA ATAU KEBANYAKAN PEMBICARAAN ADALAH ITU …yang kadang menyebabkan berbalik sangka pada sebagian orang …iya ..disebabkan karena masalah sikap terhadap Ihyaut Turats….”
Audio:
atau download di sini
Siapa wahai Syaikh Dzulqarnain yang mendahuluimu mengucapkannya dari kalangan ulama seperti ucapanmu? Masalah Ihya’ut Turats sudah selesai dan yang masih terus membicarakannya, mentahdzir umat dari bahaya dan makar kejahatan mereka adalah PAHLAWAN KESIANGAN??!
Bagaimana mungkin engkau hendak membungkam Ahlussunnah agar selesai berbicara tentang Ihya’ut Turats padahal sampai hari ini yayasan Hizbiyyah tersebut masih terus menggerakkan serdadu-serdadunya, menebarkan hartanya di pelbagai belahan dunia untuk memecahbelah Ahlussunnah dan mendakwahkan kebid’ahannya?!
Bukankah ini merupakan jual belimu yang sangat jelek lagi rusak?
Pembaca…
Simak lagi cercaan, tuduhan khabits dan serangan Dzulqarnain Al Makasari terhadap Ahlussunnah di I’tisham:
“Kemudian juga dari hal yang bertentangan dengan ilmu dan tidak menghormati menghargai para ulama, seorang mengambil satu bagian dari ilmu setelah itu dia gugurkan yang lainnya, dia gugurkan yang lainnya, iya. Nah ini termasuk aneh bin ajaib memang, terlihat pada sebagian penuntut ilmu. Masya Allah kalau masuk di dalam pembahasan tahdzir mentahdzir, sikap terhadap ahlul bid’ah atau baca buku tentang itu masya Allah, iya, semangat sekali untuk hadir, iya. Kita tidak meragukan bahwa mentahdzir ahlul bid’ah itu adalah bagian yang pokok dari agama kita ahlussunnah, iya dari ushul ahli sunnah, iya, dari ushul Ahlisunnah tapi harus dipahami bahwa para ulama ahlissunnah menekankan pembahasan akidah di seluruh cabangnya bukan di satu mas alah saja, iya. Dia hanya ambil di satu masalah setelah itu masalah yang lainnya dia gugurkan, iya, dia tidak pelajari masalah yang lainnya. Gak pernah dia pelajari tafsir Al Qur’an, tidak pula dia menghormati mempelajari ilmu fiqih, iya. Tidak pula dia menghormati mempelajari apa namanya ilmu akidah secara umum. Dia mengambil satu bab saja, meninggalkan bab yang lainnya, nah ini bukan orang yang mengagungkan ilmu dan mengagungkan para ulama. Itu bertentangan dengan konsekwensi ilmu dan bertentangan dengan jalan para ulama, iya bertentangan dengan jalan para ulama.”
Audio:atau download di sini
Selengkapnya diuraikan pada makalah: Bantahan Terhadap Syubhat: “SALAFIYUN TIDAK MEMILIKI PERHATIAN KECUALI MENTAHDZIR DAN MEREKA TIDAK MEMPERDULIKAN ILMU”
DI ANTARA MAKAR TIPU DAYA DAN KEDUSTAAN DZULQARNAIN BIN SUNUSI AL MAKASARI
Disamping getol berkampanye untuk melakukan penggembosan, menjelek-jelekkan Ahlussunnah yang memperingatkan umat dari bahayanya Hizbiyun Turatsiyun Sururiyun dengan gelaran-gelaran buruk lagi dusta, Dzulqarnain juga melancarkan misi gerilya secara terselubung, demi menikam para duat Ahlussunnah dengan melaporkan kepada para ulama berita-berita dusta hanya karena para du’at tersebut memiliki satu “kesalahan dan dosa” di sisi dirinya dan kelompoknya yakni tetap gigih membentengi umat dari makar tipu daya Hizbiyyun dengan membongkar kejahatan-kejahatan mereka!!
Dzulqarnain memberikan gambaran-gambaran buruk tentang Salafiyin dengan kedustaan yang dia sampaikan di hadapan Syaikh Utsman dan Syaikh Abdullah Al Mar’i bahwa Salafiyin mengadakan Daurah selama 2 atau 3 hari hanya membahas Ihya’ut Turats dan Sururiyyah di daerah yang penduduknya belum mengenal apa itu Surury!!
✏ Ada apa dengan anda ya Dzulqarnain sehingga mampu mempermainkan ulama, memberikan sajian kedustaan-kedustaan di hadapan Syaikh Utsman dan Syaikh Abdulloh Al Mar’i?
✏Siapakah yang mengadakan daurah selama 2 atau 3 hari tersebut?
✏Kenapa anda berdusta dengan mengatakan di Indonesia bagian timur tidak mengenal Sururiyah, bukankah Si Khabits Hizby Firanda itu dari Sorong yang letaknya di Indonesia Bagian timur?
✏Bukankah syubhat yang engkau lemparkan di depan kedua Syaikh tersebut wahai Dzulqarnain merupakan syubhat yang engkau adopsi dari syubhatnya Ali Hasan Al Halaby dan Ibrahim Ruhaily?!!
“Jangan membahas bid’ah di daerah yang di sana penduduknya belum mengenal bid’ah (atau versi anda) membahas Sururiyah Turatsiyah yang di sana mereka belum mengenal apa itu Surury??
Silakan pembaca sekalian mendengarkan suara seorang yang bernama Dzulqarnain bin Sunusi al Makasari ketika mempermainkan dua ulama tersebut demi menikam para du’at Ahlussunnah yang dinisbahkan pada mereka kedustaan-kedustaan agar Ahlussunnah diberangus, dibungkam agar tidak lagi (berani) membicarakan kejahatan Hizbiyyah Sururiyah Turatsiyah!! Dan inilah cara Dzulqarnain mempersembahkan Fiqih Muamalahnya yang indah pada Hizbiyun dan dakwah mereka:
Audio:
atau download di sini
Duhai apakah masih ada diantara anda wahai pembaca yang menaruh kepercayaan dien kepada model pengkhianat dakwah berbaju Salafy yang tega menikam dari belakang para duat Ahlussunnah karena “dosa” mereka yakni membentengi umat dari kejahatan Hizbiyun dan dakwahnya?!
Sungguh benar Asy Syaikh Rabi’ bahwa Dzulqarnain adalah La’aab Mutalawwin dan berada di atas jalannya Al Halaby di dalam makar!!
DZULQARNAIN MEMBOCORKAN BUKTI MAKAR & KEBOHONGANNYA SENDIRI
Dan diantara bentuk lain La’aab dan Mutalawwinnya Dzulqarnain yang sangat luar biasa lagi menakjubkan adalah: Bukti rekaman suara kedustaannya di atas (ketika mempermainkan Syaikh Utsman dan Syaikh Abdullah Al Mar’i dengan laporan-laporan palsu untuk menikam Asatidzah Ahlussunnah pada jalsah bandara) TIDAK BOLEH ADA YANG MEREKAM KECUALI DZULQARNAIN SAJA YANG DIIJINKAN.
Jadi, tersampaikannya rekaman tersebut kepada kita adalah bukti nyata bahwa Dzulqarnain sendirilah yang MEMBOCORKAN BUKTI KEDUSTAANNYA SENDIRI!!!
Simak pengakuan temannya, Muhammad Na’im Grenjeng Solo:
“Maka, sampai terakhirpun juga.. ee..ini mungkin sedikit ya.. yang sempat saya catat. Karena kemarin.. ee..pada tausiyah yang terakhir kemarin.. ini.. TIDAK BOLEH ADA YANG MEREKAM KECUALI USTADZ DZULQARNAIN SAJA YANG DIIJINKAN UNTUK MEREKAM.
Jadi rekaman ada pada beliau, releasenya dan juga nasehat-nasehatnya itu ada pada beliau….”
Berikut bukti suara pengakuan Muhammad Na’im:
Audio:
atau download di sini
Demikianlah hakekat yang sebenar-benarnya dari PAHLAWAN KESIANGAN TURATSIYAH SURURIYYAH, dia yang melecehkan serta melemparkan kedustaan demi menikam para duat Ahlussunnah sebagai PAHLAWAN KESIANGAN, dia pula yang membocorkan bukti kedustaannya kepada kita semua. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membalikkan makar dan tuduhan-tuduhan dustanya mengena pada dirinya sendiri. Walhamdulillah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَرْمِي رَجُلٌ رَجُلًا بِالْفُسُوقِ وَلَا يَرْمِيهِ بِالْكُفْرِ إِلَّا ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذَلِكَ
”Tidaklah seseorang menuduh orang lain dengan kata fasiq dan menuduhnya dengan kata kafir, kecuali tuduhan itu akan kembali kepada si penuduh jika orang yang tertuduh tidak seperti yang dituduhkan. [HR Bukhari]
Jika benar masalah Ihya’ut Turats sudah selesai (dan jangan dibicarakan lagi!!) lalu kenapa para ulama masih terus memperingatkannya sampai saat ini wahai Syaikh Dzulqarnain?! Dan inilah Asy Syaikh Ahmad Bazmul hafizhahullah, salah satu “Pahlawan Kesiangan” yang engkau tikam dengan ucapan khabitsmu! Yang terus memperingatkan umat dari bahaya kejahatan Ihya’ut Turats!
Maka ketika hakekat makar khabitsnya, tikaman-tikamannya terhadap para duat Ahlussunnah (bahkan para ulama Ahlussunnahpun tak luput dari tikaman khabitsnya!!), tingkah-polah mutalawwin serta la’aabnya tiada lagi tersembunyi disisi Asy Syaikh Rabi’ hafizhahullah sehingga turunlah tahdzir beliau –walhamdulillah- tersebab gerakan dan makarnya yang sangat berbahaya dalam upayanya menghancurkan dakwah Ahlussunnah ini dari dalam, bukannya dia memilih jalan kemuliaan untuk rujuk dan mengakui kesalahannya tetapi Dzulqarnain memilih berteriak untuk merealisasikan BURUK MUKA KACA TETANGGA YANG DIBELAH. Berbalik menuduh asatidzah (dan Asy Syaikh Hani’) hafizhahumullah yang melaporkan berita-berita dusta tentang dirinya kepada beliau…!!!! La hawla wala quwwata illa billah..
Teringatlah hamba dengan untaian kata….maling teriak maling. Allahul musta’an.
Gambar. Screenshot BURUK MUKA KACA TETANGGA YANG DIBELAH. Si Pendusta Dzulqarnain menolak, membangkang dari tahdziran Syaikh Rabi’ dan berbalik menikam asatidzah (dan Syaikh Hani’) hafizhahumullah
Tidak tersisakah rasa malumu walaupun sedikit wahai Dzulqarnain???!!
Lihatlah dan dengarlah sendiri bukti tingkah laku manhaj Bunglonmu bersama kawan-kawanmu!?
Bukankah bukti-bukti itu telah tersebarluas dan bisa disaksikan ataupun didengarkan oleh segenap umat?
Dan lihat serta dengarlah wahai Dzulqarnain bahwa virus kebinasaan, kebohongan yang engkau tebarkan benar-benar telah menjalar ganar menular pada orang-orang dekatmu!! Kedustaan menjadi sesuatu yang tak malu untuk ditabuh bertalu-talu, diteriakkan di atas mimbar dakwah dan bahkan menjadi sebuah hasungan yang dielu-elu.
Muhammad Barmimmu hadahumullah telah menjadi kepanjangan lidah dustamu berteriak tanpa malu memamerkan amarah dan dusta tanpa ragu:
“Sebagian orang, sebagian kelompok, sebagian asatidz, mungkin dia menyibukkan diri dengan membuat daurah khas dalam perkara manhaj. FAIDAHNYA APA? DAURAH MANHAJIYYAH..YAUM YAUMAIN TSALATSA AYYAM, SEDANGKAN SYAIKH MUQBIL RAHIMAHULLAH TIDAK PERNAH SEDIKITPUN MENGKHUSUSKAN DARS DALAM PERKARA MANHAJ. YA..NGGAK ADA..kata Syaikh rahimahullah. Dan ini sering kita dengar di dars beliau….kita sambil membaca kitab sambil dars kita ‘alath thariq sambil jalan, tidak menjadikan bab khusus atau kemudian jalsah khusus untuk membantah kelompok fulaniyah atau membicarakan si fulan nggak pernah Syaikh Muqbil seperti itu. Belum pernah ana yang pernah hidup dengan Syaikh Muqbil, yang pernah mengikuti darsnya Syaikh Muqbil nggak pernah…..Syaikh tidak pernah membicarakan ketika mereka…dakwah membicarakan masalah manhaj…tidak pernah. …faidahnya apa? Apa kemudian kita keluar dari tempat ini menjadi orang alim sekelas Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah… ”
Audio:
atau download di sini
Maka untuk menyempurnakan bukti-bukti manhaj bunglonmu, kebohonganmu, kejahatanmu dan kawan-kawanmu, menghancurkan dan meluluhlantakkan makar licikmu dan kawan-kawanmu kami hadirkan di hadapanmu hujjah dari ulama yang selama ini kamu bangga-banggakan sebagai gurumu (dan dibangga-banggakan pula oleh para pengekormu), na’am Al Allamah Al Fauzan hafizhahullah telah menggilas kebatilan orang-orang yang semodel dengan dirimu dan menyingkap baju kepalsuanmu agar umat mengetahui hakekat sebenarnya dari dirimu, kawan-kawanmu dan yang semodel denganmu dalam hal makar!!
Penanya:
Bagaimana membantah orang yang suka merendahkan bantahan-bantahan terhadap ahli bid’ah dan dia menyatakan bahwa hal itu menyia-nyiakan ilmu yang lain dan bukan merupakan kebiasaan Salaf?
Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah:
DIA INI BODOH, YANG MENYATAKAN UCAPAN SEMACAM INI ADALAH ORANG BODOH. ORANG YANG MENYELISIHI KEBENARAN DIBANTAH DAN DIJELASKAN PENYIMPANGANNYA AGAR DIA MAU KEMBALI KEPADA KEBENARAN DAN AGAR JANGAN SAMPAI ORANG LAIN TERTIPU DENGANNYA. Dan ini termasuk nasehat yang dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam:
الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ.
“Agama adalah nasehat.”
Para shahabat bertanya, “Untuk siapakah wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab:
لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ.
“Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan mereka seluruhnya.”
Dan termasuk bentuk nasehat bagi kitab Allah dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam adalah dengan kita membantah siapa saja yang salah dalam memahami keduanya dan menafsirkan dengan tafsir yang tidak benar. Ketika itu wajib untuk kita bantah dan kita jelaskan kesalahannya. Demikian juga siapa saja yang salah dalam salah satu perkara agama dan ibadah, wajib dijelaskan kesalahan tersebut. Kalau tidak dilakukan dan hanya dibiarkan, niscaya agama ini akan lenyap dan hilang. Allah Jalla wa Ala telah membantah orang-orang musyrik dalam Al-Qur’an, membantah Yahudi dan membantah Nashara. Berbagai bantahan ada di dalam Al-Qur’an. Maka bantahlah mereka dan jangan dibiarkan begitu saja! Jadi ucapan bahwa orang yang menyimpang tidak perlu dibantah ini adalah ucapan orang bodoh yang tidak memahami. Hanya saja yang membantah adalah orang yang memiliki ilmu ya ikhwah. Yang mengurusi perkara-perkara ini adalah para ulama. Bukan orang-orang bodoh atau yang baru belajar. Mereka ini akan lebih banyak melakukan kesalahan dibandingkan melakukannya dengan benar. Bisa jadi kesalahan mereka lebih banyak dibandingkan pihak yang dibantah. Bisa juga mereka membantah berdasarkan kebodohan. Jadi tidak berhak membantah kecuali orang-orang yang memiliki ilmu, bashirah dan ma’rifat.
Ditranskrip oleh:
Abu Syu’bah Muhammad Al-Maghriby
Senin 13 Syawwal 1432 H
Sumber artikel:
Catatan: yang dimaksud oleh Asy-Syaikh Al-Fauzan bahwa yang berhak melakukan bantahan adalah para ulama, bukan berarti hanya para ulama yang boleh membantah. Tetapi maksudnya hendaklah siapa saja yang membantah melakukannya dengan ilmiah dan merujuk kepada penjelasan para ulama dan tidak mengandalkan dirinya. Atau bisa juga dipahami bahwa jika masalahnya besar atau yang melakukan kesalahan adalah setingkat ulama maka yang berhak hanya para ulama atau yang diizinkan atau ditugaskan oleh ulama. Karena kesalahan itu sendiri bertingkat-tingkat. Tentunya tidak benar kalau dipahami secara mutlak bahwa yang berhak membantah hanya para ulama.
INI KITA JELASKAN AGAR TIDAK ADA CELAH BAGI HIZBIYUN ATAU ORANG-ORANG YANG HATINYA BERPENYAKIT ATAU ORANG-ORANG YANG SUKA MENGGEMBOSI UNTUK MENYERANG AHLUS SUNNAH YANG MEMBANTAH MEREKA. KEMUDIAN HAL INI JUGA DIJELASKAN OLEH ASY-SYAIKH AL-FAUZAN SENDIRI DI KESEMPATAN YANG LAIN SEBAGAI BERIKUT:
Penanya: Saya berniat untuk menulis bantahan terhadap sebagian kelompok-kelompok sesat dan mentahdzirnya. Hanya saja kelompok tersebut belum keluar dari agama ini dan sebagian ulama ada yang memujinya. Saya juga khawatir ulama tersebut akan mendoakan keburukan terhadap saya. Maka apa nasehat Anda, dan perlu diketahui bahwa saya benar-benar memiliki ilmu yang menunjukkan bahwa kelompok tersebut menyimpang?
Asy-Syaikh: Yang wajib atas engkau adalah menjelaskan kebenaran, yang wajib atas engkau adalah menjelaskan kebenaran. Jika engkau memang benar-benar yakin dan mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada pada mereka dan berbagai kesesatan mereka. Jika engkau yakin 100 % dan engkau memiliki kemampuan dan ilmu serta mampu menjelaskan, ketika itu maka wajib atas dirimu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وإذَ أَخَذَ اللهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلاَ تَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَرَاء ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْاْ بِهِ ثَمَناً قَلِيلاً فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُونَ.
“Dan ingatlah ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi Al-Kitab: “Hendaklah kalian benar-benar menerangkan isi kitab itu kepada manusia dan janganlah sekali-kali kalian menyembunyikannya.” (QS. Ali Imran: 187)
Juga firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِن بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلعَنُهُمُ اللهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاَّعِنُونَ.
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat pula oleh semua mahluk yang bisa melaknat.” (QS. Al-Baqarah: 159)
Jadi tidak boleh menyembunyikan ilmu. Jika engkau memiliki ilmu dan engkau benar-benar yakin terhadap berbagai kesesatan sebagian kelompok, maka jelaskan kepada manusia agar mereka mewaspadainya, dan ini termasuk bentuk nasehat.
Rasulullah shallallahu alaihi was sallam:
الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ.
“Agama adalah nasehat.”
Para shahabat bertanya, “Untuk siapakah wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab:
لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ.
“Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan mereka seluruhnya.”
Janganlah engkau takut kepada manusia. Takutlah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan jelaskanlah kebenaran serta bantahlah kebathilan dan jangan takut kepada manusia.
Audio:
Sumber artikel:
http://tukpencarialhaq.com