Minggu, 31 Agustus 2014
Rabu, 27 Agustus 2014
Minggu, 24 Agustus 2014
REKAMAN KAJIAN AHLUSSUNNAH
1. Masjid Al-Mujahidin Jakarta, Al Ustadz Muhammad bin Umar as Seweed Hafizhahullah
Sesi 1 ~ Download Audio di Sini
Sesi 2 ~ Download Audio di Sini
2. Pondok Darussalam Wonogiri, Al Ustadz Muhammad Afifuddin as Sidawy Hafizhahullah
Sesi 1 ~ Download di Sini
Sesi 2 ~ Download di Sini
Sesi 2 TJ~ Download di Sini
3. Masjid Ikhtiar PerumDos Tamalanrea Makassar
# Tausyiah Ba’da Maghrib – Al Ustadz Abu Ishaq Muslim ~ Download Audio Disini
# Sesi 1 Mukaddimah – Al Ustadz Shobaruddin ~ Download Audio Disini
# Sesi 2 Tentang ISIS – Al Ustadz Abu Karimah Askari ~ Download Audio Disini
# Sesi 3 Nasehat Rumah Tangga – Al Ustadz Abu Dhiyah Kamal ~ Download Audio Disini
Hari Ahad, 28 Syawal 1435H
# Sesi 4 – Al Ustadz Abu Ishaq Muslim ~ Download Audio di Sini
# Sesi 5 – Al Ustadz Abu Muhammad as Sarbini ~ Download Audio di Sini
#Sesi 1 Lum’atul I’tiqad Ustadz Syafruddin Download di Sini
# Sesi 2 Lum’atul I’tiqad Ustadz Syafruddin Download di Sini
# Sesi 2 TJ Lum’atul I’tiqad Ustadz Syafruddin Download di Sini
5. Masjid Fatahillah Depok & Mushola An Nuur Limo Depok
# Lamudduril Mantsur Ustadz Muhammad as Seweed Download di Sini
# Tausiyah Shubuh Mushola an Nuur Limo Ustadz Muhammad as Seweed Download di Sini
# Tanya Jawab Download di Sini
# Mengenal Sifat-sifat Khawarij Ustadz Shalehuddin Download di Sini
# Nasehat Untuk Bersabar Ustadz Shodiqun Download di Sini
al Ustadz Muhammad Afifuddin as Sidawy
Sikap Seorang Muslim terhadap SERUAN JIHAD dan ISU ISIS
Download di Link Berikut ini
Sikap Seorang Muslim terhadap SERUAN JIHAD dan ISU ISIS
Download di Link Berikut ini
Download Audio :
5.5 MB (16 kbps) - http://bit.ly/1z3fOAC
6.2 MB (16 kbps)- http://bit.ly/1z3gsOy
Sumber : Dari berbagai Sumber Jazaahumullahu Khairaa
CARA MUDAH REKAM KAJIAN
Kadang kita mendapati rekaman kajian file besar
, kadang kwalitas rekaman kajian jelek , kadang juga file nya bukan mp3 , dll , dibawah ini ada aplikasi simple yang bisa kita gunakan untuk merekam kajian ditempat antm masing masing dengan menggunakan netbok/laptop , barangkali aja ada yang membutuhkan , jadi antm tidak perlu menggunakan peralatan yang banyak untuk merekam kajian.
Aplikasi Simple Buat Rekam Mp3 Kajian
(Free Sound Recorder)
https://app.box.com/s/
Aplikasi Buat Memperkeras/Memperkecil Suara
(Mp3 Gain)
https://app.box.com/s/
Aplikasi Buat Besar Kecilin File
(MP3 Quality Modifier)
https://app.box.com/s/
Caranya :
1.Rekam kajian dengan menggunakan aplikasi free sound recorder dengan mic , bisa langsung ke baju ustadz atau gantungkan ke speker dengan sound yang bagus tentunya
2.Kompres file hasil rekaman antm dengan aplikasi mp3 quality modifier
3.Besarkan volume dengan aplikasi mp3gain , sebelumnya copi file rekaman tadi buat cadangan , sehingga jika file yang kita besarkan rusak/kekerasan suaranya , antm ada file cadangannya.
Demikian
Semoga Bermanfaat
Sabtu, 16 Agustus 2014
Rekaman Muhadharah Mewaspadai Bahaya Gerakan ISIS di Indonesia
Berikut ini Rekaman Audio Muhadharah Masyaikh yang di adakan di beberapa Tempat di Indonesia
1. Ma’had Ar Ridho Sewon bantul Bersama Asy Syaikh Hani bin Buraik Hafizhahullah dengan Penerjemah Al Ustadz Usamah Mahri Lc Hafizhahullah.
Tema : Tiga Macam Kesabaran Download di Sini
2. Masjid Shiratal Mustaqim Komplek Jasa Marga Tangerang Bersama
Asy Syaikh Khalid az Zhafiri dengan Penerjemah Al Ustadz Qamar Su’aidy Lc Hafizhahullah
Tema : Kekerasan dalam Timbangan Islam Download di Sini
Asy Syaikh Badr bin Muqbil Az Zhafiri dengan Penerjemah Al Ustadz Qamar Su’aidy Lc Hafizhahullah
Tema : Keindahan Islam Download di Sini
3. Masjid Ma’had As Salafy Jember Tausiyah bersama Asy Syaikh Ali Al Hudzaifi dengan Penerjemah al Ustadz Ruwaifi Lc Hafizhahullah
Tema : Tausiyah Download di Sini
4. Masjid Ulul Albab Situbondo bersama Asy Syaikh Ali Al Hudzaifi Hafizhahullah dengan Penerjemah Al Ustadz Ruwaifi bin Sulaini Lc
Sesi Satu Tema : Kewajiban Perpegang kepada as-Sunnah Download di Sini
Sesi Dua Tema :Bantahan terhadap berbagai radikalisme, terorisme, khawarij, syiah, al-Qaedah, Hutsyyin, dll; termasuk gerakan DAIS / ISIS (“Negara Islam” di Iraq dan Syam Download di Sini
5. Masjid Al Istiqamah Malang Bersama Asy Syaikh Hani bin Buraik Hafizhahullah dengan Penerjemah Al Ustadz Usamah Mahri Lc Hafizhahullah
Sesi Satu Islam tidak di Dakwahkan dengan Kekerasan Download di Sini
Sesi Dua Bahaya gerakan DAIS/ISIS Download di Sini
—————————————-
Sumber : WhatsApp Miratsul Anbiya
Jumat, 15 Agustus 2014
HARI KIAMAT
Berikut ini adalah audio rekaman kajian yang membahas kitab At Tadzkiroh
yang disampaikan oleh al Ustadz Muhammad Umar as Sewed hafidzahullahu ta’ala. Kajian dilaksanakan di bulan Ramadhan 1435 H bertempat di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq Ma’had Dhiyaus Sunnah Cirebon. Semoga bermanfaat.No | Pembahasan | Durasi | Link Download | ||
1. | Peniupan Sangkakala bag. 1 | 42:47 | Archive | 5.4 MB | |
2. | Peniupan Sangkakala bag. 2 | 47:09 | Archive | 5.9 MB | |
3. | Peniupan Sangkakala bag. 3 dan Kebangkitan | 48:19 | Archive | 6.0 MB | |
4. | Keadaan seseorang ketika di Bangkitkan | 41:20 | Archive | 5.2 MB | |
5. | Dimanakah Manusia ketika bumi diganti dengan bumi yang lain | 34:47 | Archive | 4.3 MB | |
6. | Keadaan Manusia ketika di Padang Mahsyar bag. 1 | 40:49 | Archive | 5.1 MB | |
7. | Keadaan Manusia ketika di Padang Mahsyar bag. 2 | 32:10 | Archive | 4.0 MB | |
8. | Terjadinya Hari Kiamat bag. 1 | 38:01 | Archive | 4.7 MB | |
9. | Terjadinya Hari Kiamat bag. 2 | 51:11 | Archive | 6.4 MB | |
10. | Nama-nama Hari Kiamat | 39:51 | Archive | 5.0 MB | |
11. | Pembahasan Nama-Nama Hari Kiamat bagian ke 2 | 34:58 | Archive | 4.4 MB |
Bolehkah Kta Memasang Bendera Merah Putih ?
Pertanyaan:
" mohon dijelaskan tentang hukum memasang bendera
. Pinginnya nggak masang, tapi biasanya ada edaran dari RT untuk pasang. Kalau nggak pasang takutnya dipersulit urusan sama mereka. Ada yang bilang tergantung sikon, bisa mubah, bisa haram, mohon penjelasannya. Baarokallohufiik...
Di jawab oleh al ust Askari:
Ttg hukum memasang bendera, ana pernah bertanya langsung kpd sy.ubaid hafizhahullah ttg perihal memasang bendera berkaitan dgn 17 agustus sbg hari kemerdekaan indo, dan Beliau menjawab tentang bolehnya dgn alasan bahwa bendera hanya merupakan tanda bagi sebuah negara yg memiliki kekuasaan di negeri tsb. Tanya jawab ini terjadi sdh bbrp tahun silam di bontang ketika ana mengisi daurah,dan disela2 daurah kami menelpon syaikh ubaid. Namun rekaman yg ada diana blm ketemu, ana gak tahu mungkin ikhwan bontang ada yg bisa bantu menemukannya
Namun kami disini memang blm pernah melakukannya, hingga saat2 sekarang dgn timbulnya fitnah ISIS yg dapat menyebabkan adanya tuduhan yg dikhawatirkan kpd kami, barulah kami melakukannya, dengan niat bukan krn merayakan kemerdekaan, namun sekedar utk menampakkan bahwa kami adalah bagian dr bangsa indonesia. Wallahu A'lam.
Jum'at 15 agustus 2014 pukul 21:42
wib
WS Semarang
Kamis, 14 Agustus 2014
Awas!! Deklarasi Khilafah Islamiyyah Khayal di Iraq !! ( ISIS )
Baru-baru ini, orang-orang dungu dari kalangan Khawarij di Iraq, membikin “kejutan”
baru lagi dengan mendeklarasikan apa yang mereka sebut sebagai “Khilafah Islamiyyah” sebagai ganti dari ad-Daulah al-Islamiyyah fi al-Iraq wa asy-Syaim (DAIS) atau Islamic State in Iraq and Syam (ISIS). “Khilafah Islamiyyah” merupakan sebuah nama yang benar-benar mengundang simpati kaum muslimin secara luas. Membuat banyak pihak terkecoh dan terpesona, bahkan tertipu dengannya. Sehingga tidak jarang dari mereka yang turut mengelu-elukan, dan menganggap bahwa asy-Syaikh Abu Bakar al-Baghdadi al-Husaini yang dibai’at dan dinobatkan sebagai khalifah tersebut, benar-benar sebagai khalifah Islam. Tanpa mereka (kaum muslimin tersebut) mengetahui apa hakekat sebenarnya “Daulah Islamiyyah” atau pun “Khilafah Islamiyyah” itu, yang didirikan tidak lain oleh orang-orang khawarij. Belum apa-apa, sudah ada pernyataan, bahwa mereka bersumpah akan menghancurkan Ka’bah jika berhasil menguasai Arab Saudi. Mereka menyatakan Ka’bah menyebabkan seseorang “menyembah batu selain Allah”. Lahaula wala Quwwata illa billah!Sebenarnya orang-orang khawarij yang selama ini menyerukan “jihad” di Iraq dan di Syam itu terpecah belah dalam banyak kelompok/parta/pergerakan, dan terjadi persaingan antar mereka. Tentu saja kita tahu, siapa dan bagaimana sepak terjang Khawarij salama ini. Iya, tidak lain mereka adalah kelompok-kelompok teroris, yang selama ini banyak merugikan dan memberikan citra yang buruk terhadap Islam dan kaum muslimin. Akibat berbagai tindakan dan aksi mereka selama ini yang ternyata tidak selaras dengan Syari’at Islam. Walhasil, sebenarnya kelompok Khawarij – dengan berbagai macam pecahan dan variasinya – adalah kelompok sempalan dan sesat dari Islam.
Sementara itu, di sisi lain, kalangan Islamphobia, baik dari kalangan Islam Liberal, Sekuler, atau pun lainya, menunjukkan sikap anti dan kebenciannya dengan “Daulah Islamiyyah” yang baru diproklamirkan tersebut. Momen ini benar-benar mereka jadikan kesempatan untuk menghantam kaum muslimin dan menjatuhkan nama baik Islam.
Alhamdulillah, Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah pihak yang paling tenang dalam menghadapi berbagai fitnah dan kemelut yang terjadi. Mereka tidak gampang tertipu dan “terseret arus”. Karena Ahlus Sunnah memiliki pedoman yang jelas dalam menyikapi berbagai persoalan, termasuk persoalan-persoalan kontemporer kekinian. Para ‘ulama Ahlus Sunnah senantiasa tegar tampil dalam tataran International, memberikan bimbingan kepada kaum muslimin.
Menyikapi “gegap-gempita” lahirnya “Khilafah Islamiyyah” ini, berikut kami bawakan penjelasan dari Dua ‘Ulama Besar Ahlus Sunnah masa ini: asy-Syaikh ‘Abdul Muhsin al-’Abbad hafizhahullah dan asy-Syaikh Shalih as-Suhaimi hafizhahullah.
Asy-Syaikh ‘Abdul Muhsin al-’Abbad hafizhahullah.
Tatkala disampaikan kepada beliau apa yang terjadi di kalangan orang-orang dungu di negeri Haramain, yaitu mereka ikut-ikutan membait Abu Bakr al-Baghdadi sebagai Khalifah kaum Muslimin. Maka asy-Syaikh ‘Abdul Muhsin al-’Abbad mengatakan, “Mereka telah membait syaithan!!”
Sumber :
asy-Syakh Shalih as-Suhaimi hafizhahullah
Pertanyaan : Mohon penjelasan tentang Khilafah Islamiyah yang dideklarasikan kemarin.
Jawab :
Wahai saudaraku. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Telah tampak berbagai kerusakan di daratan dan lautan, akibat perbuatan tangan manusia.” (QS. Ar-Rum : 41)
Kerusakan ini, disebabkan oleh sikap esktrim (radikal) atau, sebaliknya disebabkan oleh sikap lembek (deradikal).
Pertama : at-Tafrith (Deradikal) : Yang dilakukan oleh orang-orang mulhid, sekuler, dan liberal. Orang-orang yang mengajak kepada kejelekan, kekotoran, kefajiran, kebebasan, dan kedungungan. Ini bagian pertama.
Kedua : al-Ifrath (Radikal) : Yang dilakukan oleh orang-orang khawarij dan semua kelompok yang berjalan di atas manhaj (prinsip) mereka.
Hari ini orang-orang dungu tersebut memdeklarasikan berdirinya Daulah “Khilafah Islamiyyah” khayal!! Ini sudah “cerita lama” yang sudah kami ketahui sejak 80 tahun lalu!! Mereka membaiat khalifah sirriyyah (sembunyi-sembunyi/rahasia) berdasarkan manhaj mereka yang bejat itu. Masing-masing mereka memiliki baiat sirriyyah untuk orang-orang yang majhul (tidak dikenal).
Hari ini mereka memproklamirkan – dan sudah sangat sering mereka memproklamirkan – kemudian apabila sang proklamator dibunuh atau hilang, mereka akan mendatangkan khalifah baru lagi!! Ini semua mirip dengan “Mahdi” versi Rafidhah – wal’Iyya dzu billah.
Khilafah yang dideklarasikan ini kata mereka adalah Khilafah untuk kaum muslimin semuanya!! Demikian mereka mengklaim, bahwa itu untuk kaum muslimin. Setelah mereka menyembelih dan melakukan berbagai hal terhadap saudara-saudara kita di Iraq. Padahal, baik dia (negara khayal ini) maupun rival mereka yaitu kaum Syi’ah Rafidhah, dua pihak ini sebenarnya sama-sama tidak menginginkan kebaikan untuk umat Islam!!
Maka wajib atas kita untuk mentahdzir (memperingatkan dan waspada) dari dua jenis ini, kelompok ini (pendiri “Khilafah Islamiyyah” ini) dan juga lawan mereka, yaitu kaum Rafidhah. Dua jenis kelompok ini sama-sama di atas kejelekan yang berkepanjangan. Semuanya di atas kesesatan. Semuanya sama-sama sepakat secara diam-diam untuk memusuhi Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Maka waspadalah dari bai’at khurafat ini. Kedustaan yang mereka namakan “Khalifah Muslimin masa ini”. Dia ini adalah Dajjal, pendusta, termasuk para du’at kebatilan. Dia telah menyembelehi kaum muslimin di Syam, dan sekarang dia datang menyembelehi kaum muslimin di Iraq!! Dia bekerjasama dengan Thaghut Syam dalam menyembelehi kaum muslimin. Oleh karena itu thaghut Syam membiarkan dia, tidak memeranginya.
Kemudian sekarang, seluruh kekuatan jelek bersatu, dan Barat ada dibelakang mereka dengan segala dukungan. Para penyeru kejelekan dalam barisan yang dinamakan sebagai “Daulah Khilafah!” “Daulah Rafidhah”, semua nama-nama ini sekarang berupaya menyambar Islam dan Muslimin.
Maka kita memohon kepada Allah – Tabaraka wa Ta’ala – agar meninggikan kalimat-Nya, membela agama-Nya, menumpas orang-orang jelek dari kalangan para ahlul bid’ah, pengekor hawa nafsu, dan para musuh agama dari jenis manapun, baik para radikalis maupun deradikalis. Mereka itu semua adalah para Dajjal, hati-hatilah kalian jangan sampai kagum dan tertipu dengan mereka!!
….
Sebagaimana pula aku telah mewasiatkan kepada penduduk Iraq kemarin, demikian pula telah aku wasiatkan kepada penduduk negeri lain sejak lama :
Yaitu, hendaknya mereka tinggal di rumah masing-masing. Kalau mereka diserang/dizhalimi, maka silakan membela diri. Barangsiapa yang terbunuh demi membela harta, kehormatan, atau jiwanya, maka dia syahid.
Namun jangan ikut berperang bersama kelompok-kelompok/partai-partai itu semua. Mereka semua itu berada di atas kesesatan. Baik Daulah Rafidhah, atau Daulah Syam dan Iraq (DEAS/ISSI), ataupun Daulah “Khilafah Khayalan” .
Mereka itu semua adalah lawan Ahlus Sunnah, janganlah kita tersibukkan dengan mereka. tidak ada kepentingan kita terhadap mereka. Bahkan, kita tetap beribadah kepada Allah, belajar, dan mendalami agama Allah, terus demikian hingga akhir hayat.
Ditranskrip dari Pelajaran Syarh “Ushulus Sunnah” al-Imam Ahmad, pelajaran ke-3 tanggal 3 Ramadhan 1435 H / 1 Juli 2014
Rabu, 13 Agustus 2014
Ciri Ciri Khawarij Teroris
Pembaca yang mulia, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita semua memahami agama Islam ini dengan pemahaman yang benar
sehingga kita tidak salah dalam mengamalkan agama ini dan selamat dari berbagai kerancuan dalam memahaminya. Sebagaimana dapat kita saksikan, banyak orang merasa mengamalkan agama Islam ini namun ternyata agama Islam sendiri berlepas diri dari tindakan dan perbuatan mereka, seperti yang terjadi pada para teroris khawarij.
Para pembaca yang mulia, belakangan ini isu-isu terorisme menghantui masyarakat kita. Hal itu disebabkan maraknya aksi teror di tanah air di satu sisi. Di sisi lain, adanya tindakan tegas dari pemerintah tehadap para teroris tersebut sebagai pelajaran untuk mereka dan sekaligus sebagai pengamanan bagi masyarakat dari aksi teror tercela tersebut. Namun, muncul sebuah paradigma yang keliru pada sebagian masyarakat dalam menilai (memvonis) siapakah para teroris tersebut. Oleh karena itu, ikutilah pembahasan berikut ini agar tidak salah dalam menilai (memvonis)!
Ideologi Teroris Khawarij
Mengapa kami memberi embel-embel kata teroris dengan kata Khawarij? Karena, kata teroris secara mutlak memiliki makna yang luas. Aksi teror telah dilakukan oleh banyak kalangan, baik yang mengatasnamakan Islam ataupun non-Islam, semacam yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi terhadap bangsa Palestina pada masa kini, dan semacam yang dilakukan oleh Sekutu terhadap bangsa Jepang dalam peristiwa pengeboman Nagasaki dan Hiroshima di masa lalu. Sehingga dengan penambahan kata “Khawarij” di belakang kata teroris, akan mempersempit pembahasan kita. Pembahasan kita hanya tentang orang-orang yang melakukan aksi-aksi teror di negeri kita akhir-akhir ini yang mengatasnamakan Islam atau mengatasnamakan jihad. Adapun Khawarij, merupakan sebuah kelompok sempalan yang menyempal dari Ash-Shirathul Mustaqim (jalan yang lurus) dengan beberapa ciri khas ideologi mereka.
Mengapa kami menyebutnya ideologi? Karena mereka memiliki sebuah keyakinan yang hakikatnya bersumber dari sebuah ide. Maksud kami, sebuah penafsiran akal pikiran yang keliru terhadap nash (teks) Al-Qur’an atau Al-Hadits. Dari sinilah kemudian mereka menyempal. Sekali lagi, hal ini terjadi akibat penafsiran yang salah terhadap Al-Qur’an dan Al-Hadits, bukan akibat penafsiran yang apa adanya, yang menurut sebagian orang kaku atau “saklek”, dan tidak pantas dikatakan sebagai salah satu bentuk ijtihad dalam penafsiran Al-Qur’an maupun Al-Hadits. Sehingga, ideologi mereka sama sekali tidak bisa disandarkan kepada Islam yang benar. Demikian pula aksi-aksi teror mereka sama sekali tidak bisa dikaitkan dengan ajaran Islam yang mulia nan indah ini. Bahkan Islam berlepas diri dari mereka. Lebih dari itu, Islam justru sangat mengecam mereka, di mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengancam akan memerangi mereka jika beliau mendapati mereka. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَئِنْ أَدْرَكْتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ
“Jika aku mendapati mereka, maka sungguh aku akan memerangi mereka seperti dimusnahkannya kaum ‘Ad.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Mengidentifikasi Ciri-ciri Teroris Khawarij
Kami merasa perlu untuk membahas secara singkat tentang ciri-ciri teroris Khawarij, karena kami melihat telah terjadi salah kaprah dalam hal ini. Kami memandang bahwa tidak tepat bila seseorang menilai orang lain sebagai teroris atau sebagai orang yang terkait dengan jaringan teroris, ataupun mencurigainya hanya berdasarkan dengan penampilan lahiriah (luar) semata.
Mengapa? Karena pada kenyataannya, para pelaku teror tersebut selalu berganti-ganti penampilan. Bahkan terkadang mereka cenderung memiliki penampilan yang akrab dengan masyarakat pada umumnya untuk menghilangkan jejak mereka. Sebagaimana yang terjadi pada Imam Samudra cs sebelum ditangkap. Sehingga, penampilan lahiriah mereka -baik penampilan ala masyarakat pada umumnya atau penampilan agamis- akan selalu ada yang menyerupai. Berdasarkan hal ini, penampilan lahiriah semata tidak bisa menjadi tolok ukur. Tatkala para teroris tersebut memakai topi pet, celana panjang (pantalon), kaos, serta mencukur jenggot, kita tidak bisa menjadikan hal-hal seperti ini sebagai ciri teroris. Tidak boleh bagi kita untuk menilai orang yang serupa dengan mereka dalam cara berpakaian ini sebagai anggota mereka.
Demikian pula sebaliknya. Ketika para teroris itu berpenampilan Islami dengan memelihara jenggot, memakai celana di atas mata kaki, memakai gamis, dan istrinya bercadar, kita juga tidak bisa menjadikan penampilan seperti itu sebagai ciri teroris. Tidak boleh pula bagi kita untuk menilai orang yang berpakaian seperti mereka ini sebagai anggota jaringan mereka. Faktor pendorong orang-orang untuk berpenampilan agamis adalah karena hal itu merupakan ajaran Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semua itu tak ubahnya seperti ajaran agama Islam yang lain semacam shalat, puasa, dan lain sebagainya -terlepas dari perbedaan pendapat para ulama dalam hal cadar, apakah itu wajib atau sunnah-. Bukankah para teroris Khawarij tersebut juga shalat dan berpuasa bahkan mungkin melakukannya dengan rajin dan penuh semangat?! Lalu apakah kita akan menilai shalat dan puasa sebagai ciri teroris? Sehingga kita akan menuduh orang yang shalat dan puasa sebagai anggota jaringan teroris? Tentu tidak. Hal seperti ini hendaknya direnungkan.
Maka kami mengingatkan diri kami dan semua pihak dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (artinya):
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Al-Ahzab: 58)
Akan tetapi, di antara cara mengidentifikasi teroris Khawarij bisa dilakukan dengan hal-hal berikut ini:
1. Mereka memiliki pertemuan-pertemuan rahasia, yang tidak dihadiri kecuali oleh orang-orang khusus.
2. Mereka akan menampakkan kebencian terhadap penguasa muslim. Dalam pertemuan-pertemuan khusus, mereka tak segan-segan menganggap para penguasa muslim tersebut sebagai orang kafir.
3. Mereka akan menampakkan pujian-pujian terhadap para tokoh-tokoh Khawarij masa kini, semacam Usamah bin Laden dan yang sejalan dengannya.
4. Mereka gandrung terhadap buku-buku hasil karya tokoh-tokoh tersebut, juga buku-buku tokoh pergerakan semacam Sayyid Quthub, Salman Al-‘Audah, Fathi Yakan, Hasan Al-Banna, Said Hawwa, dan yang sejalan dengan mereka.
Ini semua sebatas indikasi yang mengarah kepada terorisme. Untuk memastikannya, tentu perlu kajian lebih lanjut terhadap yang bersangkutan.
Korban-korban Teroris Khawarij
Pihak pertama, orang-orang yang berkeinginan untuk menjadi baik dan berupaya menapaki jejak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka menyadari pentingnya berpegang teguh dengan ajaran-ajaran beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia nan indah. Mereka menyadari betapa bahayanya arus globalisasi yang tak terkendali terhadap pribadi-pribadi mulia. Mereka berusaha mengamalkan ajaran Islam yang benar pada diri dan keluarga mereka untuk melindungi diri dan keluarga mereka dari berbagai kerusakan moral bahkan aqidah, sekaligus melindungi diri dan keluarga mereka dari api neraka di hari akhirat, dalam rangka mengamalkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (artinya):
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
Pihak ini menjadi korban aksi para teroris. Karena para teroris dengan aksi mereka, telah mencoreng Islam di mata masyarakat yang luas, sehingga pihak ini menuai getah dari aksi para teroris tersebut. Pihak ini akhirnya dicurigai oleh masyarakat sebagai bagian dari jaringan teroris hanya karena adanya sebagian kemiripan pada penampilan luar, padahal aqidah dan keyakinan mereka sangat jauh dan bertentangan. Sehingga celaan, cercaan, sikap dingin, diskriminasi bahkan terkadang intimidasi (ancaman) dari masyarakat kepada mereka pun tak terelakkan. Maka kami nasihatkan kepada pihak ini untuk bersabar dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala cobaan yang mereka dapatkan. Janganlah melemah, tetaplah istiqamah. Jadikan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai tujuan. Ingatlah pesan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ فَاسْتَقِمْ
“Katakan: ‘Aku beriman kepada Allah‘ lalu istiqamahlah.” (HR. Muslim dari shahabat Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafi Radhiyallahu ‘anhu)
Pihak kedua, adalah orang awam pada umumnya. Tak sedikit dari mereka ber-su‘uzhan (buruk sangka) kepada pihak pertama karena adanya aksi-aksi teror tersebut. Mereka main pukul rata tanpa membedakan. Bahkan lebih parah dari itu, aksi teror tersebut memunculkan fobi terhadap Islam pada sebagian mereka, kecurigaan kepada setiap orang yang mulai aktif dalam kegiatan-kegiatan keislaman. Bahkan mungkin sebagian orang curiga terhadap Islam itu sendiri. Ya Allah, hanya kepada Engkaulah kami mengadu. Betapa bahayanya kalau kecurigaan itu sudah sampai pada agama Islam itu sendiri, sementara Islam berlepas diri dari kejahatan ini. Tak pelak, tentu hal ini akan menumbuhkan rasa takut dan khawatir untuk mendalami ajaran Islam dan untuk lebih mendekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan berbagai amalan ibadah.
Nasihat kami kepada pihak ini, janganlah salah dalam menyikapi masalah ini, sehingga menghalanginya untuk lebih mendalami Islam dan lebih mendekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pelajarilah Islam dengan benar, ikuti jejak para As-Salafush Shalih, dari kalangan para sahabat dan yang mengikuti mereka dengan baik, serta menjauhi pemahaman ekstrim Khawarij dan menjauhi paham liberalisme serta inklusivisme yang bermuara pada kebebasan yang luas dalam memahami ajaran agama. Dengan cara ini, insya Allah mereka akan dapat menilai mana yang benar dan mana yang salah. Jalan pun menjadi terang sehingga mereka tidak akan salah dalam menentukan sikap dan tidak terbawa oleh arus.
Pihak ketiga, anak-anak muda yang punya antusias terhadap agama. Aksi teroris, penangkapan para teroris, dan berbagai berita yang bergulir dan tak terkendali, juga merupakan ujian buat mereka. Berbagai sikap tentu muncul darinya, antara pro dan kontra. Kami nasihatkan kepada mereka agar bisa bersikap obyektif dalam menilai. Jangan berlebihan dalam bersikap. Jangan menilai sesuatu kecuali berdasarkan ilmu, baik ilmu agama yang benar yang menjadi barometer dalam menilai segala sesuatu, maupun ilmu (baca: pengetahuan) terhadap hakikat segala yang terjadi. Lalu terapkanlah barometer tersebut pada hakikat realita yang terjadi. Jangan terbawa emosi karena larut dalam perasaan yang dalam.
Kami nasihatkan kepada anak-anak muda yang bersemangat dalam menjunjung nilai-nilai Islam, agar mereka tidak salah memilih jalan. Ada 73 (tujuh puluh tiga) jalan yang berlabel Islam di hadapan anda. Pada masing-masing jalan ada yang menyeru anda untuk menjadi anggotanya. 72 (tujuh puluh dua) jalan menuju An-Nar (neraka) dan hanya ada 1 (satu) jalan yang menuju Al-Jannah (surga). Bila tidak berhati-hati, anda akan menjadi anggota penghuni neraka. Karenanya, ikutilah petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menentukan jalan di tengah-tengah perselisihan yang banyak! Ikuti Sunnah Nabi dan para Khulafa’ur-rasyidin! Jauhilah bid’ah! Itulah jalan yang dapat mengantarkan anda menuju Al-Jannah (surga).
Demikian apa yang bisa kami sumbangkan kepada Islam dan muslimin serta umat secara umum terkait masalah ini. Kami memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima amal kita semua. Ampunan-Nya senantiasa kita mohon sampai kita berjumpa dengan-Nya pada hari yang harta dan anak sudah tidak lagi bermanfaat padanya, kecuali mereka yang datang kepada-Nya dengan qalbu (hati) yang bersih. Bersih dari kesyirikan, keragu-raguan, mencintai kejelekan, terus-menerus di atas kebid’ahan dan dosa. Amin…
Diringkas dari tulisan Al-Ustadz Qomar ZA, Lc
Dengan judul MENYIKAPI AKSI-AKSI TERORIS KHAWARIJ dengan beberapa perubahan dari redaksi.
http://www.buletin-alilmu.com/?p=532
Senin, 11 Agustus 2014
Rekaman Daurah Nasional Miratsul Anbiya Ke 10
Berikut Ini Rekaman Daurah Nasional Miratsul Anbiya Ke 10 yang
di adakan di Masjid Agung Manunggal Bantul Yogyakarta pada Hari Sabtu dan Ahad tanggal 13-14 Syawal 1435H yang bertepatan dengan tanggal 09-10 Agustus 2014 M
Hari Sabtu 13 Syawal 1435H
1. Tausiyah Ba’da Sholat Shubuh Al Ustadz Abu Muawiyah Asykari
2. Biografi Pemateri Daurah Miratsul Anbiya ke 10
3. Pembukaan Daurah Miratsul Anbiya Ke 10
4. Sesi 1 Muhadharah Asy Syaikh Khalid az Zhafiri (Wasiat-wasiat Nabi Untuk Taat Kepada Pemerintah)
5. Sesi 2 Muhadharah Asy Syaikh Hani bin Buraik (Kiat-kiat Untuk Kokoh Di atas Al haq)
6. Sesi 3 Muhadharah Asy Syaikh Ali al Hudzaifi & Teleconference Asy Syaikh Rabi’ al Madkhali (Hati-hati dari Khawarij Teroris)
Hari Ahad 14 Syawal 1435H
1. Sesi 1 Muhadharah Asy Syaikh Badr bin Muqbil (Hati-hati Jangan Berbicara Tanpa Ilmu)
2. Sesi 2 Muhadharah Asy Syaikh Ali al Hudzaifi (Golongan Yang Dinaungi Oleh Allah Pada Hari Kiamat)
3. Sesi 3 Muhadharah Asy Syaikh Khalid az Zhafiri (Penjabaran Tentang Rukun Islam)
4. Sesi 4 Muhadharah Asy Syaikh Hani bin Buraik (Bertawakkalah Di mana Kalian Berada)
5. Sesi 5 Muhadharah Asy Syaikh Badr bin Muqbil (Pendidikan Anak dalam Agama Islam)
Sumber : radiorasyid.com
di adakan di Masjid Agung Manunggal Bantul Yogyakarta pada Hari Sabtu dan Ahad tanggal 13-14 Syawal 1435H yang bertepatan dengan tanggal 09-10 Agustus 2014 M
Hari Sabtu 13 Syawal 1435H
1. Tausiyah Ba’da Sholat Shubuh Al Ustadz Abu Muawiyah Asykari
2. Biografi Pemateri Daurah Miratsul Anbiya ke 10
3. Pembukaan Daurah Miratsul Anbiya Ke 10
4. Sesi 1 Muhadharah Asy Syaikh Khalid az Zhafiri (Wasiat-wasiat Nabi Untuk Taat Kepada Pemerintah)
5. Sesi 2 Muhadharah Asy Syaikh Hani bin Buraik (Kiat-kiat Untuk Kokoh Di atas Al haq)
6. Sesi 3 Muhadharah Asy Syaikh Ali al Hudzaifi & Teleconference Asy Syaikh Rabi’ al Madkhali (Hati-hati dari Khawarij Teroris)
Hari Ahad 14 Syawal 1435H
1. Sesi 1 Muhadharah Asy Syaikh Badr bin Muqbil (Hati-hati Jangan Berbicara Tanpa Ilmu)
2. Sesi 2 Muhadharah Asy Syaikh Ali al Hudzaifi (Golongan Yang Dinaungi Oleh Allah Pada Hari Kiamat)
3. Sesi 3 Muhadharah Asy Syaikh Khalid az Zhafiri (Penjabaran Tentang Rukun Islam)
4. Sesi 4 Muhadharah Asy Syaikh Hani bin Buraik (Bertawakkalah Di mana Kalian Berada)
5. Sesi 5 Muhadharah Asy Syaikh Badr bin Muqbil (Pendidikan Anak dalam Agama Islam)
Sumber : radiorasyid.com
Minggu, 10 Agustus 2014
Untukmu Palestine
asy-Syaikh al-’Allamah Shalih bin Sa’d as-Suhaimi hafizhahullah
Wahai saudara-saudaraku, jangan kalian lupakan saudara-saudara kalian (kaum muslimin) di Palestina, Suriah, Iraq, dan setiap tempat, dari do’a-do’a kalian. Karena memang konspirasi ini, sudah diketahui bahwa telah bersekongkol di dalamnya : orang-orang kafir dari kalangan Yahudi dan Nashara, Hizb (partai) Iblis, Rafidhah, dan lainnya. Mereka bersekongkol untuk melancarkan konspirasi ini, dalam rangka menyibukkan kaum muslimin dari tauhid, menguji kaum muslimin, agar mereka (pihak-pihak yang bersekongkol itu) mencapai misi-misinya, yaitu menghancurkan kaum muslimin Ahlus Sunnah hingga ke akar-akarnya.
Namun mereka akan kembali dengan membawa kerugian – biidznillah – baik Yahudi maupun Nashara, Barat maupun Timur, atau pun Hizb Iblis, Rafidhah, atau pun orang-orang yang terlibat dalam persekongkolan terhadap Ahlus Sunnah tersebut, atau terlibat dalam pemberontakan, mereka semua akan berakhir – biidznillah – setiap kali muncul dari mereka tanduknya akan segera terputus. Allah akan memutuskan tanduk-tanduk mereka – biidznillah ta’ala –
Namun permasalahan ini menuntut tiga hal :
Pertama : Kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita memperbaiki hubungan kita dengan Allah. Jauh dari berbagai kemaksiatan.
Kedua : Bertawakal dan bersandar penuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kemarin di Jalur Ghaza ada yang berteriak memanggil (berdo’a) “Wahai Shalahuddin!!” Inilah adalah kesyirikan. Bagaimana anda berteriak memanggil “Wahai Shalahuddin” padahal Shalahuddin telah mati – semoga Allah merahmatinya – justru kita mendoakan kebaikan untuk dia. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan atas apa yang telah dipersembahkan untuk Islam dan Muslimin. Namun jangan kamu memanggil (berdoa kepada) nya. Jangan kamu berucap, “Wahai Shalahuddin” jangan pula mengatakan “Wahai mu’tashimah”, ini jelas merupakan kesyirikan.
Bagaimana kamu mengharapkan kemenangan, namun kamu berdo’a kepada selain Allah??!
Berdo’alah kepada Rabb-mu (Allah Tabaraka wa Ta’ala)
Ucapkan, “Ya Allah, Ya Hayyu Ya Qayyum, Ya Dzal Jalali wal Ikram”
Jangan mengucapkan “Wahai Mu’tashim!”
Jangan mengucapkan, “Wahai Shalahuddin”
Jangan pula mengucapkan, “Wahai Rasulullah!”
Karena barangsiapa yang beristighatsah kepada Rasulullah maka dia telah berbuat syirik.
Namun ucapkanlah, “Ya Rabbi, Ya Dzal Jalali wal Ikram, Ya Hayyu Ya Qayyum.”
اللّهمَّ أحصهم عددًا، واقتُلْهم بددًا، ولا تُغادِر منهم أحدًا، سواء كانوا شياطين الخوارج وداعش، أو شياطين اليهود والنّصارى في الشّرق والغرب، أو شياطين الرّفض وحزب إبليس، اللَّهُمّ اسْتأصِل شأْفَتَهُم، واقْطَع دابِرَهُم، وانصُرنا عليهم، وَأْخُذْهُم أخذ عزيزٍ مُّقتدرٍ، وأرنا فيهم عجائبَ قُدرتِكَ
Ya Allah hancurkanlah mereka semuanya, bunuhlah mereka dengan tercerai berai, jangan sisakan mereka seorang pun, baik mereka syaithan-syaithan Khawarij, ISIS, ataupun para Syaithan Yahudi dan Nashara di timur maupun di barat, atau para syaithan Rafidhah dan Hizb Iblis. Ya Allah cabutlah akar-akar mereka, basmilah mereka hingga ke akar-akarnya, menangkanlah kami atas mereka, dan adzablah mereka sebagai adzab dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa. Ya Allah, perlihatkanlah keajaiban-keajaiban Qudrah-Mu kepada kami.
اللّهُمّ هازم الأحزاب ومُنشئ السّحاب اللهُمّ خُذهم أخذ عزيزٍ مُّقْتَدِرٍ
Ya Allah penghancur berbagai kelompok-kelompok, pencipta gumpalan-gumpalan awan, adzablah mereka sebagai adzab dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa.
اللَّهُمَّ لا تذَرْ على الأرضِ منهُم ديَّارًا، اللّهم استأصِلْ شأْفَتَهُم، اللَّهُمَّ أنزِل بهم بأسكَ الذي لا يُردّ عن القوم المُجرمين
Ya Allah jangan biarkan seorang pun dari mereka tinggal di muka bumi. Ya Allah basmilah mereka hingga ke akar-akarnya. Ya Allah, turunkanlah kepada mereka adzab-Mu, yang tidak akan tertolak dari kaum mujrim (pendosa) tersebut.
Mereka semua : Rafidhah, Khawarij, Nashara, dan yang bersama dengan mereka dari kalangan kafir. Ya Allah atas-Mu kehancuran mereka, sesungguhnya mereka tidak akan bisa melepaskan diri (dari kekuasaan)-Mu. Ya Allah mereka bersatu di atas kebatilan, berkonspirasi secara rahasia, menampakkan permusuhan sebagian mereka, padahal mereka adalah para pendusta. Demi Allah, mereka adalah para pendusta.
Demi Allah, Yahudi, Nashara, Barat dan Timur bukanlah musuh-musuh bagi Rafidhah, bukan musuh-musuh bagi Khawarij.
Justru orang-orang kafir itulah yang mendukung mereka (Rafidhah dan Khawarij), orang-orang kafir itulah yang mempersenjatai mereka. Orang-orang kafir itu yang menjual persenjataan kepada mereka. karena memang tujuan utama yang mereka lancarkan adalah menumpas Ahlus Sunnah Salafiyyin, Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Namun mereka semua akan kembali dengan kerugian, kegagalan, dan kehinaan, dengan izin Allah ar-Rahman.
وصلّى الله وسلَّم وبارك على نبيِّنا مُحمّد
Dari Syarh asy-Syaikh al-’Allamah as-Suhaimi terhadap (Ushul as-Sunnah karya al-Imam Ahmad) pelajaran ke-10, tanggal 13 Ramadhan 1435, di Masjid Nabawi.
Sumber : Miratsul Anbiya Indonesia
Sabtu, 09 Agustus 2014
HAMAS DAN IKHWANUL MUSLIMIN
HAKEKAT SEBENAR DARI HAMAS-IKHWANUL MUSLIMIN
SEBAGAI BONEKA RAFIDHAH, YAHUDI, DAN AMERIKA
Pendahuluan
Jika di Libanon kita mengenal jual beli “tiket” antara Yahudi dengan Rafidhah Ibnu Saba’ Al Yahud untuk membantai rakyat Libanon dengan nickname Hizbullah (baca: Hizbusy Syaithan) maka di Palestina “tiket” jual beli Yahudi dengan Rafidhah Ibnu Saba’ Al Yahud untuk membantai rakyat Palestina bernickname Hamas.
Hakekat Hamas menjadi jelas berdasarkan pernyataan terang-terangan oleh Khalid Mishaal di sela-sela pertemuannya dengan cucu Imam Khumainy di Cairo yang dilansir oleh beberapa kantor berita dan surat kabar Iran. Ketika itu dia menyatakan: “Sesungguhnya Hamas adalah anak rohani dari Imam Khumainy.”
Gambar 1. Hamas adalah anak rohani dari Imam KhumainyMembongkar hakekat Ikhwanul Muslimin adalah sebuah pembahasan yang cukup menggelitik -insya Allah – tatkala Partai Ikhwanul Muslimin di negeri ini yang secara resmi disokong penuh oleh Sururiyun Turatsiyun Halabiyun Rodjaiyun dengan koordinator lapangan semacam Caldok Firanda dan Doktor Muhammad Arifin Badri serta Master Muhammad Abduh Tuasikal di arena demoskratos secara koor kesemuanya (ditambah lagi dengan beberapa elemen kambing yang kebingungan dari unsur MLM dan Hadadiyah Hajuriyah yang terang-terangan membela Halabiyun dan mencanangkan Ishlah dengan mereka seperti yang dicanangkan oleh para dai senior di An nash radio dan Syiar tauhid, lihat buktibuktinya pada makalah yang telah lalu) berteriak lantang BAHAYA SYI’AH. Apa iya??
Gambar 2. Nyata!! “Kambing-kambing” yang kebingungan akhirnya berlabuh ke Halabiyun, MSGH (Mutalawwin Sururiy Gabung Hajuriy)
Maka inilah persaksian (baca: pengakuan) dari pihak Rafidhah, Hamas dan Ikhwanul Muslimin sendiri bagaimana hubungan kekerabatan dan keakraban diantara mereka, saling berpilin berkelindan bahu membahu tanpa harus dipaksa oleh Ahlussunnah untuk mengakui dan bahkan mereka mempublikasikan dan sebarluaskan sendiri video dan foto-fotonya ke publik.
وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا
Dan nampaklah dari video yang dipublikasikan bagaimana kedua pucuk petinggi Hamas, Khalid Mishaal dan Ismail Haniyeh dalam kunjungannya ke Iran menampakkan kemesraannya yang sangat dengan petinggi Rafidhah tersebut dan begitu ta’dzimnya mengunjungi kuburan Imam Khumainy la’natullah ‘alaihi berikut menghadiahkan karangan bunga untuknya:
Gambar 3. “Darah” Khumainy yang mengalir deras di tubuh Hamas (mohon ma’af untuk keperluan pembuktian, sengaja kami tampilkan wajahnya dalam bentuk utuh) baca: Hukum Gambar Sebagai Alat Bukti.
Tak luput ucapan terima kasih dilontarkan oleh pimpinan tinggi Hamas, Ismail Haniyeh kepada Mursi (mantan Presiden Mesir dari partai Ikhwanul Muslimin) dan Iran:
Demikian pula Khalid Mishaal mengucapkan hal yang sama, yang lebih terang dan lebih jelas dalam berterima kasih kepada Negara Rafidhah Iran, Khamanei dan Khumainy, dua pemimpin spiritual tertinggi Rafidhah yang masih hidup dan yang telah mati tersebut:
وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا
…dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya..
“…Kami datang kepada Anda semua untuk menghaturkan terima kasih kepada Anda semua. Kami berterimakasih kepada Iran yang telah mendukung kami, baik pemerintahannya dan juga bangsanya. Iran telah memberikan perhatian dan bantuan kepada kami. Maka Anda semua memiliki saham dalam kemenangan Gaza ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran, Sayyid Ali Khamenei.
Kami ucapkan terima kasih kepada yang terhormat, Presiden Ahmadi Nejad.
Gambar 4. Presiden Rafidhah Iran, Ahmadi Nejad dan tiga petinggi Ikhwanul Muslimin/Hamas, Mursi, Yusuf Qaradhawi dan Khalid Meshaal…Jihad adalah jalan kami…benarkah? (mohon ma’af untuk keperluan pembuktian, sengaja kami tampilkan wajahnya dalam bentuk utuh) Baca: Hukum Gambar Sebagai Alat Bukti.
Kami ucapkan terima kasih kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat Iran beserta seluruh bangsa Iran yang mulia yang mana kami telah merasakan bantuan-bantuan mereka yang terus menerus kepada kami ketika kami berjuang melawan serangan-serangan Zionis yang membabi buta terhadap Gaza.
Terima kasih atas segala bantuan, baik berupa bantuan materi, bantuan politik, propaganda dan dukungan rakyat yang telah anda semua berikan kepada kami. Itu semua tidak akan sia-sia di sisi Allah, dan tidak akan terlupakan oleh rakyat Palestina.
Adalah sebuah keberuntungan bahwa kami dapat mengunjungi Anda dalam acara Peringatan yang ke-30 bagi Kemenangan Revolusi Iran yang dipimpin oleh Almarhum Imam Khomeini ra. Revolusi Agung yang telah merubah Iran dari satu kondisi ke kondisi lain. Semua mengetahui bahwa hari ini Iran telah dimuliakan oleh Allah dengan Islam dan telah menjadi penolong bagi gerakan-gerakan muqawamah (perlawanan).” (Terjemah resmi yang dikeluarkan oleh Syiah Tube)
Masih adakah yang sangsi bahwa Hamas adalah wajah lain dari seringai Rafidhah yang secara tulus ikhlas sedang menjual tiket (baca:roket) kepada negeri Yahudi yang wilayah udaranya dilindungi oleh peralatan canggih anti-rudal (bukan anti-roket) agar pesawat-pesawat tempur Yahudi memiliki karcis legal untuk masuk membombardir membantai dan membunuh ribuan rakyat Palestina????
Tidakkah kita menyadari?
Adalah hal yang sangat menakjubkan bahwa terus menerusnya model penyerangan mematikan (akal sehat) Hamas terhadap “saudara bebuyutan” mereka (dari jalur Abdullah bin Saba’), Yahudi yang telah berlangsung bertahun-tahun dengan menggunakan senjata mematikan berupa roket yang tidak jarang diluncurkan dari daerah-daerah pemukiman warga sipil Palestina tidaklah berubah sama sekali. Bukankah orang-orang yang masih dikarunia akal sehat sangat menyadari bahwa model serangan roket mematikan semacam ini tidak akan mampu menggoyang, mengalahkan dan apalagi menghancurleburkan kekuatan Yahudi? Maksud kami mematikan adalah dengan model penyerangan roket yang telah bertahun-tahun menjatuhi lahan kosong Yahudi atau terkadang beruntung bisa mematikan 2,3, 5 orang Yahudi tersebut telah berhasil menjadi tiket legalitas “membela diri” bagi Yahudi untuk melakukan serangan balasan untuk membersihkan “area perlawanan” yang mengancam keselamatan warga Yahudi sehingga mereka berhasil membombardir pemukiman padat penduduk dan mengantarkan terbunuhnya ribuan warga sipil Palestina, inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Strategi muqawamah (perlawanan) macam apa ini yang terus bertahun-tahun dipertahankan walau faktanya ribuan nyawa rakyat Palestina telah sukses dan masih terus diantarkan Hamas menemui ajalnya dengan cara semacam ini? Inikah hakekat pembelaan dan perlindungan terhadap rakyat Palestina ataukah hakekat pemusnahan itu sendiri dengan bekerjasama bersama Yahudi?
Syiah berkicau tentang hubungan mesra para dedengkot Ikhwanul Muslimin dengan Syiah Imamiyah
Dalam akun bernickname Syiah Jawi https://www.facebook.com/notes/syiah-jawi/membaca-kembali-persaudaraan-ikhwanul-muslim-mesir-dengan-syiah-imamiyah/188447621177808 , dia menurunkan makalah menggugah kasih sayang saudaranya dari firqah Ikhwanul Muslimin dengan sub judul: Sikap Para Tokoh Ikhwanul Muslimin kepada Syiah, mengabsen satu persatu para dedengkot Ikhwanul Muslimin dan yang berkaitan dengannya serta menuliskan betapa mesranya hubungan setia serta pembelaan mereka terhadap Syiah Imamiyah dan permusuhannya terhadap ulama Ahlussunnah. Berikut nukilannya:
“Di halaman awal bukunya, Izzuddin Ibrahim menjelaskan peranan seorang tokoh kenamaan Ikhwanul Muslimin yang banyak membongkar kejahatan musuh-musuh Islam terhadap madzhab syiah, beliau bernama Dr Fathi Yakhan – yang menuliskanya dalam bukunya ”Muffakir al Islami Fii Al A’lam ’Arabi al Hadis” -, beliau mengatakan, bahwa ”terdapat seorang lugu bernama Muhibuddin al Khatib yang berasal dari Saudi Arabia yang menulis buku yang berisi tentang kafirnya syi’ah dan sesatnya syi’ah, buku itu diberi judul Al Khtuthut Al Ridhah, dalam buku tersebut dituliskan cerita bohong tentang syiah. Disaat-saat akhir ini terungkap bahwa al Khatib adalah seorang yang senang menyebarkan pikiran kotor dan jahat yang menentang umat Islam, permusuhanya itu sangat jelas ditampakan saat bersama gerakan nasional Thalai as sabab al Arabi, kejahatanya terungkap di konstantinopel, ketika hendak ditangkap ia melarikan diri ke Yaman dan ia kemudian bergabung dengan Syarif Husain yang mengumumkan revolusi Arab. Ia menjadi buruan tentara kekhalifahan”
Kutipan ini menunjukan bahwa elite Ikhwanul Muslimin juga telah berjuang sedemikian rupa untuk melakukan purifikasi (pembersihan) terhadap tuduhan keji kepada syiah.
Pendiri Ikhwanul Muslimin (Mesir) Hasan al Bana, diketahui intens dalam menjalin hubungan dengan ulama-ulama ahlul ba’it (syiah), Pendiri Ikhwanul Muslim tersebut bertemu dengan Ulama syiah pada tahun 1948 di musim haji, pada waktu itu Syaikh Hasan Al Banna bertemu dengan Ayatullah Al Kasani. Menurut Abdul Karim al Syirazi (dalam al Wahdah al islamiyah yang kemudian juga dimuat di Majalah Risalah Islam) disebutkan bahwa Hasan al Banna, Imam Akbar Abdul Majid Salim, Imam Musthafa Abdul Raziq bermaksud mengadakan konfrensi sunnah dan syiah. Keterangan al Syirazi tersebut diperkuat dengan pernyataan seorang cendikiawan Ikhwanul Muslim yang bernama al Ustadz Salim al Bahnsawi, ia mencatat dalam bukunya al sunnah al muftara alaiha, ia menuliskan ”sejak terbentuk kelompok pendekatan antar madzhab-,adzhab Islam yang dikoordinior oleh Hasan al Banna dan Ayatullah al Qummi serta solidaritas Islam, maka berdampinganlah antara Ikhwanul Muslimin dengan syiah, yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan Ayatullah Nawab shafawi ke kairo ditahun 1954’. Tetapi Hasan al Bana kemudian syahid, dan salah seorang muridnya ’al Ustadz Abdul Muta’al al Jabri (menulis dalam bukunya ”Limadza Uqhtuyila Hasan al Banna) ia menuliskan ”Seandainya Hasan al Banna berumur panjang niscaya akan mampu merealisasikan beberapa hal aktual di negeri ini, terutama konsesnsus antara Hasan al Banna dan Ayatullah Al Kasani” TETAPI SYAHIDNYA HASAN AL BANNA TAK KEMUDIAN HUBUNGAN IKHWAN DENGAN SYIAH MEREDUP, KONTAK ITU TERUS DIJALIN DAN KEMUDIAN TOKOH-TOKOH IHWAN BERDIRI DI GARDA TERDEPAN DALAM MEMBELA MADZHAB SYIAH, dan berikut adalah pernyataan pembelaan para tokoh-tokoh Ikhwanul muslimin dan tokoh ahlu sunnah lainya.
Abdul Mutu’al Syaikh al Jabri berkata”Hasan al Banna telah bersikap dengan berani, dengan membawa usaha pendekatan antara madzahb Islam, seandainya saja beliau berkesmpatan melewati periode yang spektakuler ini”
Dr. Ishaq Musa al Huseini, menuliskan dalam bukunya ”Ikhwanul Muslimin”, ”Bahwa sebagian pelajar yang belajar di Mesir telah bergabung pada kelompok ini, dan sebagaimana yang mahsyur di Iraq, organisasi Ikhwanul Muslimin di ikuti pula oleh pemuda-pemuda syiah”
Dalam satu kesempatan Dr Musthafa Syiba’i mengundang Ayatullah Nawab Shafawi untuk berpidato dihadapan para pengikut ikhwanul Muslimin dan Ayatullah berkata “Barang siapa ingin menjadi seorang ja’fari (Syiah imamiyah) yang kompeten hendaknya berkonsolidasi dengan barisan ikhwanul muslimin”
Al Ustadz Muhammad Ali al Dhanawi dalam pidatonya menyitir dari kitab ”Kubra al harakah al islamiyah al Haditsah”, beliau berkata : ”Ide persatuan antara Syiah dengan yang dicanangkan Ikhwanul Muslimin di Mesir tidak jauh berbeda, karenanya antara syiah dan Ikhwanul Muslimin Mesir terdapat hubungan bilateral yang erat”
Dr Fati Yakhan (yang bukunya banyak dijadikan rujukan kalangan tarbiyah-ikhwan indonesia) menyatakan kesedihanya tatkala Ayatullah Nawab Shafawi dijatuhi hukuman secara keji oleh shah iran, Fathi Yakhan menyuarakan kepada dunia Islam agar Ayatullah Nawab Shafawi dinobatkan sebagai Pahlawan Mujahid Dakwah”. Fati Yakhan menuliskan dalam bukunya ”Al Mausu’ah al Harakiyah” untuk Ayatullah Nawab Shafawi “Bergabunglah kalian dengan barisan mujtahid, darah mereka suci, dan bagaikan pelita-pelita, mereka menerangi jalan kebebasan dan perjuangan generasi yang akan datang. Kemenangan pasti akan berpihak pada mereka, tinggal menunggu berputarnya masa sampai tiba saatnya Revolusi Islam di Iran memporak porandakan singgasana Shah Reza yang diktaktor. Sungguh benar yang difirmankan Allah: “Kalimat-Ku telah mendahuli pada hamba-hamba-Ku yang telah diutus bahwa mereka dimenangkan. dan sesungguhnya pasukan (tentaraku) akan menang.”
Saat kedaulatan Negara Israel diakui secara sembunyi-sembunyi oleh negara-negara Arab, Fathi Yakhan menanggapi dalam kitabnya ”Al Islam Fikratun wa Harakah wa Inkilab”, ia berkata ” Seyogyanya orang-orang Arab mencari sahabat-sahabat Ayatullah Nawab di Iran, tetap, yang membuatku heran, negara-negara Arab tidak pernah mau, dan mereka tidak mengerti bahwa hanya gerakan Islam itu sendiri yang bisa menyelesaikan segala permasalahanya, bukan dengan sikap ke Araban mereka seperti hari ini. Ya Allah ! Mengapa kecongkakan dan keseombongan memenuhi dada di saat Nawab dan sahabatnya datang dan adakah orang yang lebih berani dari sikap para sahabat-sahabat Ayatullah Nawab ini?
Ketika revolusi Islam Iran sedang berlangsung Dr Fathi Yakan memimpin komando para ikhwan untuk mendukung gerakan kaum syiah tersebut, beliau menyediakan ruang dimajalahnya Al Aman untuk menyuarakan dukungan kepada Imam Khomaini, dimasa itu beliau dikenal aktif mengikuti berbagai perayaan keagamaan di Iran dan memberikan ceramah-ceramah mendukung Revolusi Islam Iran, selepas revolusi beliau mendukung program Imam Khomaini dalam Majelis Persatuan Islam Majma’ Al-Taqrib Bainal-Mazahib Al-Islamiyah (sebuah forum pendekatan antara sunni dan syiah).
Syaikh Muhammad al Ghazali setelah usai bertemu dengan Ayatullah Hibatuddin al Husaini menuliskan dalam bukunya Nadharat Fii al Qur’an, katanya “Beliau termasuk salah seorang ulama syiah yang agung. Kami sengaja menyebarkan ringkasan (perkenalan kami denganya) agar kalian mengetahui kesempurnaan pemahaman yang dimiliki oleh Ayatullah Hibatuddin al Husaini tentang I’jaz Al Qur’an, sehingga siapapun akan memahami bahwa syi’ah mensucikan kitab Allah”. Muhammad al Ghazali yang cendikiawan ikhwan itu juga berkata ” Tujuan para ahli fiqh dan sastrawan syiah , sudah kita pahami, Hanya orang-orang yang berakal sempit bodoh dan jahil saja yang akan memahami syi’ah sebagai golongan sempalan Islam yang menyimpang dari ajaran-ajaran Islam” Beliau dikenal sebagai tokoh ikhwanun Muslimin yang menghapus segala bentuk diskriminasi dan kedengkian terhadap syi’ah.
Dr. Subhi Shaleh sang cendikiawan Ikhwan berkata pada masyarakat sunni mesir ” ketahuilah sesungguhnya di dalam riwayat-riwyat hadis syiah, para ulamanya sangat komitmen pada riwayat yang sesuai dengan tingkah laku Nabi saww” (Ma’alim as Syariat al Islamiyah)
Dr. Muhammad Syakkah seorang cendikiawan ikhwan berkata dalam bukunya ”Islama bila mazhab”: “Masyarakat syiah tidaklah terlibat dalam perkataan-perkataan yang dilontarkan oleh lidah para pemecah belah dengan simbul pengkafiran dan penyesatan”
Syaikh Muhammad Abu Zuhra seorang berkata kepada masyarakatnya yang sunni, “Saudara kita syiah sangat terbuka kepada kalian, meskipun kita dari kalangan ahlu sunnah dan jika kita berkehendak untuk mengunjungi mereka. maka niscaya kita akan disambut sebagai saudara dengan penuh kasih sayang”
Dr Abdul Karim al Zaidani Pemimpin ikhwanul Muslimin Iraq menulis dalam bukunya “Al Madkhal li dirasati al Syari’ah al islamiyah” Madzhab syi’ah banyak terdapat dinegeri –negeri iran, iraq, india, pakistan dan damaskus serta di negara-negara lain. Antara fiqoh Ja’fariyah dan fiqih madzhab-madzhab dalam ahlu sunnah tidak lebih dari sekedar perbedaan antara madzhab satu dengan lainnya (seprti syafi’i dengan maliki misalnya pen)”
Al Ustadz Salim al Bahnsawi, beliau adalah seorang cendikiawan Ikhwanul muslim, dan beliau pula yang banyak menepis fitnah musuh-musuh Islam yang menyebut bahwa Al Qur’an syiah berbeda dengan Al Qur’an Ahlu Sunnah, dalam kitab As sunnah al Muftara ’Alaiha beliau mengatakan ”sesungguhnya muhsaf yang tedapat di kalangan ahlu sunnah sama dengan yang ada di masjid dan rumah-rumah orang syi’ah”. Bahkan beliau dikatagorikan cendikiawan Ikhwanul Muslimin yang sering menjelaskan konsep-konsep syiah seperti Ishmah kepada kalangan ikhwanul muslimin sehingga tidak teracuni pemikiran-pemikiran yang keliru tentang syiah.
Al Ustadz Anwar Al Jundi menulis dalam bukunya Al Islam wa Harakah At Tarikh ”Maka kalian para ikhwan hendaklah mengerti dan sadar atas persekongkolan jahat dan keji dalam berbagai bentuknya lalu bersama-sama menyempitkan pandangan kalian dan membuka lebar perpecahan antara sunni dan syiah, Bahwa fakta sesungguhnya adalah Syiah adalah saudaramu, dan perbedaan kita dengan syiah tidak lebih dari apa yang diperselisihkan oleh madzhab yang empat dalam ahlu sunnah, oleh karena itu berhati-hatilah kalian dari tingkah membuat berpecahan dan berusahalah sekuat tenaga menjalin persatuan dengan syi’ah”
Ustadz Samih Athif al Zain menuliskan dalam bukunya Wa Islam wa tsaqaf al Insan dan Al Muslimun Man Huum ? ”… Sangat disesalkan bahwa masih bersemanyam dalam jiwa virus-virus jahat yang sakit dan kotor, itu terjadi oleh Oknum yang berisi menegakan negara Islam di atas dasar perpecahan yang diprakarsai musuh-musuh Islam serta orang-orang rakus akan kekayaan mereka bersifat parasit, dan menghisap saudara mereka sendiri. Wahai para ikhwan, wahai saudaraku muslim sunni wahai saudaraku muslim syi’ah, kami tegaskan dalam kitabku ini, bahwa kita adalah saudara… Mari kita wujudkan persatuan untuk menghentikan propaganda permusuhan mengembalikan wujud persaudaraan kaum muslimin yang saling tolong menolong serta kasih mengasihi”
Abul Hasan An Nadwi saat di wawancarai oleh majalah Al I’tisham al Islamiyah al Mishriyah mengatakan ” Bahwa persatuan sunni dan syiah akan membuat transformasi besar bagi peradaban, yang belum pernah ada tandinganya dalam sejarah pembaharuan gagasan Islam”
Ustadz Shabir Thu’aimah menuliskan dalam kitabnya ”Tahdiyat Amama Al ’Urubah wa Al Islam” bahwa ” Antara Sunnah dan syi’ah sama-sama bersekutu dalam segi Ushul dan sepakat dalam bidang tauhid dan masing-masing memiliki pola yang sama dalam substansi keimanan, oleh karena itu, peradaban masa depan Islam mengharapkan persekutuan itu mewujud dalam persaudaraan suci kaum muslimin”
Abdul Wahab Khalaf menuliskan dalam kitab Ushul Fiqh nya, ” Ijma’ tidak akan terwujud dan terlaksana jika hanya memenuhi empat unsur Hanafi. Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Dan itu berarti Ijma’ tidak dapat berlaku jika hanya ditetapkan oleh unsur ahlu sunnah saja dan meninggalkan Syi’ah, dengan sendirinya hal itu tidak dapat dikatakan sebagai ijma menurut hukum syara’. Sebab ijma’ tidak bisa terjadi melainkan berdasarkan kesepakatan secara umum dari seluruh mujtahid umat Islam di seluruh dunia pada waktu terjadinya suatu peristiwa. Termasuk didalamnya Mujtahid sunnah dan syi’ah”
Ustadz Ahmad ibrahim Beik (beliau adalah guru Syaltut dan Abu Zahra) berkata dalam kitabnya Ilmu Ushul al Fiqh wa Yalihi Tarikh at Tasri, ”Pemeluk Syi’ah imamiyah ialah orang Islam yang beriman kepada Allah para utusan-Nya, Al Qur’an dan segala hal yang telah dibawa oleh Rasulullah saw”
Ustadz ’Isham Al Atthar (beliau adalah pemimpin gerakan Ikhwanul Muslimin di Jerman), beliau adalah sahabat dekat Ayatullah Khomaini, beliau adalah tokoh Ikhwanul Muslimin yang memberikan sumbangan dalam membuka cakrawala dunia barat dan kaum muslimin akan urgensi Revolusi Islam Iran, untuk mendukung gerakan Revolusi Islam Iran tersebut beliau menerbitkan majalah yang diberi judul ”Al Ra’id”. Inilah salah satu bentuk kecintaan tokoh sunni kepada tokoh syiah.
Dr. Hasan at Thurabi adalah tokoh fenomenal dari Sudan, saat revolusi Iran berhasil menumbangkan Shah Reza Pahlevi, beliau datang ke Iran untuk bertemu dengan Imam Khomaini, dan menyatakan dukunganya terhadap gerakan Khomaini. Bersamaan dengan itu, Di negerinya ”Sudan” gerakan Organisasi Ikhwanul Muslimin dan para mahasiswa Islam Khurthum turun ke jalan mendukung Dr Hasan Thurabi yang memberikan dukungan kepada Imam Khomaini. Berkat beliau pula syiah menjadi dikenal di Sudan, dan menurut Ayatullah Ja’far Subhani, seorang hakim agung dari Sudan, menyatakan dirinya sebagai pengikut Ahlul Bait, setelah beliau membaca Nahjul Balaghah dari buku yang ia temukan tertinggal di di salah satu kursi di ruang tunggu kantornya, begitu kagumnya Ayatullah Ja’far subhani pada sang Hakim Agung sudan, saat mendengar Sang Hakim Agung Wafat dari media masa, beliau cium foto sang hakim agung tersebut.
Ustadz Rasyid Al Ghanusyi adalah tokoh Ikhwanul Muslimin dari Tunisia, yang dinegeri itu bernama Al Harakah al Uslamiyah, ketika revolusi Islam Iran sedang berlangsung, beliau menerbitkan media yang dinamai Al Ma’rifah untuk mendukung revolusi Iran, kepada masa Ikhwanul Muslimin beliau berpidato ”Dengan kemenangan revolusi Islam di Iran, Islam akan memberikan memiliki kekuatan baru”
Ustadz Muhammad Abdur Rahman, berasal dari Yordania, merupakan Wakil Pengawas Umum organisasi Ikhwanul Muslimin, beliau menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin Yordania memberikan dukukungan penuh kepada Revolusi Islam Iran, sementara itu tokoh Ikhwan lain Ibrahim Zaid al Kailani secara aktif melakukan kerja diplomasi untuk menuntut Raja Husein dari Yordania agar mengubah sikapnya terhadap Iran, meskipun ditolak.
Ustadz Yusuf Al Adham, jurnalis dan penyair ikhwanul Muslimin yang bekerja dibawah otoritas Dr Fathi Yakan di majalah Al Aman, beliau secara aktif menulis syair-syair untuk mendukung Imam Khomaini, dan berikut adalah salah satu syair beliau yang terkenal :
Khomaini merupakan pemimpin dan imam
Gigih tiada takut mati dalam menumpas kezaliman
Kami berikan tanda padangnya selempang dan bintang
Dari darah dan jiwa kami untukmu Imam
Kita berantas kesyirikan dan taklukan kezaliman
Agar cakrawala kembali bersinar dan aman
Ustadz Jabir Raziq, jurnalis Ikhwanul Muslimin dari majalah Al Da’wah, Al I’tisham dan Al Mukhtar, beliau adalah jurnalis ikhwan yang getol membongkar kejahatan Sadam, saat serangan Iraq kepada Iran dilakukan oleh tentara sadam, Raziq, secara khusus menulis jati diri Sadam, Raziq menyamakan Sadam dengan Micael Aflak arsitek pembentukan Jerusalem Baru.
Abu A’la Al Maududi, ulama besar dari Pakistan dari Partai Jama’ah Islamiyah – beliau menulis buku yang terkenal berjudul ”Khalifah dan Kerajaan” dan buku itu sempat dipolemikan oleh orang-orang wahabi- dalam satu kesempatan wawancara dengan Majalah milik Ikhwanul Muslimin Mesir ”Al Da’wah” , saat ditanya tentang Revolusi Iran dan Imam Khomaini beliau mengatakan ”Revolusi Imam Khomaini adalah Revolusi Islam, yang ditegakan oleh orang-orang Islam Iran, dari para pemuda-pemuda yang terdidik dan di didik oleh para ulama-ulama Islam, Oleh karena itu adalah keharusan dan wajib bagi mayoritas umat Islam serta organisasi-organisasi Islam memberikan dukungan sepenuhnya kepada Revolusi ini, sekaligus membantunya dalam segala bidang” –selesai penukilan-
Setelah pengakuan dan persaksian yang datangnya dari mereka sendiri, baik dari pihak Hamas maupun induk semangnya, Ikhwanul Muslimin dan Rafidhah, apakah kita tidak mampu menyadari bahwa Hamas (boneka Rafidhah keturunan Yahudi Abdullah bin Saba’) yang mengaku sendiri mendapatkan sokongan penuh Rafidhah dan berbai’at di atas manhaj dan jihadnya Ikhwanul Muslimin telah menjadi tiket bagi saudaranya Rafidhah, yakni Yahudi itu sendiri untuk terus mengerahkan pesawat pembomnya membombardir memusnahkan warga sipil Palestina, dan menyebabkan penderitaan mereka yang terus menerus dan berkelanjutan sampai saat ini atas nama perang melawan Zionis?
Gambar 5. PKSSumut dalam laman resminya mengakui bahwa Hamas yang berideologikan Ikhwanul Muslimin didirikan secara sah atas restu negara Yahudi untuk menyaingi PLO
Sungguh sangat memilukan jika masih ada yang terkecoh dengan sandiwara kolosal para polytikus Partai Ikhwanul Muslimin Indonesia yang didukung penuh oleh para polytikus Halabiyun Rodjaiyun yang membungkus syahwat kekuasaan yang mereka incar dengan slogan BAHAYA SYI’AH. Bukankah Syiah, revolusi Iran dan Khumainy adalah bagian dari wajah perjuangan kalian sendiri wahai Ikhwanul Muflisin????
Allahul musta’an.
Hamas, Asy Syaikh Muhammad Sa’id Ruslan hafizhahullah
Berikut ini kami sampaikan penjelasan dari Asy Syaikh Muhammad Sa’id Ruslan hafizhahullah terkait hakekat Hamas (dengan tambahan bukti dan gambar dari kami/-tpah.):
Wajib atas semua orang untuk mengembalikan urusan kepada Allah, dan ketika terjadi perselisihan hendaknya mengembalikan perkara yang diperselisihkan itu kepada kitab Allah dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam. Dan hendaknya setiap orang mewaspadai fitnah, karena sesungguhnya itu adalah fitnah yang tuli. Hampir-hampir ketika muncul fitnah engkau tidak melihat walaupun hanya sekilat cahaya yang bisa memberimu petunjuk di jalan, kecuali apa yang datang kepadamu dari kitab Rabb-mu dan sunnah Nabi-mu shallallahu alaihi was sallam. Apa yang akan engkau katakan tentang fitnah ini?! Hamas sedang berusaha memobilisasi manusia, untuk apa?! Padahal Al-Quds ada di belakang kalian, Al-Quds tidak berada di Mesir. Al-Quds di belakang kalian (Hamas –pent), jadi kenapa kalian memobilisasi manusia?! Siapa yang akan kalian perangi?!
(Brigade Al-Quds Palestina Berterima Kasih Kepada Iran, -tpah.):
Gambar 6. Dan secara khusus kami berterima kasih kepada saudara-saudara kami di Republik Islam Iran. Iran membantu Gaza karena dorongan kewajiban moral dan agamanya. Oleh karena itu sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Republik Islam Iran atas bantuan ini. Iran tidak akan mengabaikan ketertindasan bangsa Palestina ketika mereka berjuang untuk membela bangsa dan negara.(Terjemah resmi dari Syiah Tube, -tpah.)
Bukankah kalian mengaku bahwa kalian termasuk Al-Ikhwan Al-Muslimun yang mengaku mengajak untuk menyayangi dan berbuat baik kepada umat Islam serta menghentikan orang yang sesat.
(Hakekat Hamas yang berbai’at di atas manhaj & “jihadnya” Ikhwanul Muslimin, berikut ritual bai’at Ikhwaninya, -tpah.):
Anggaplah mereka (pemerintah Mesir –pent) termasuk orang-orang yang sesat, maka apa yang kalian lakukan?! Kalian memerangi mereka! Kalian kobarkan fitnah karenanya. Ini adalah fitnah yang tuli dan buta. Bagaimana menyikapinya?!
Jalannya menuju Al-Quds, tidak melewati Cairo. Al-Quds ada di belakang kalian, maka apa yang telah kalian lakukan untuk Al-Quds?! Kalian justru telah menelantarkannya. Karena Hamas hakekatnya adalah boneka buatan Yahudi. Hamas yang mendirikan adalah Yahudi dan Amerika Salibis.
Gambar 7. Tahun 2007 nampak orang kuffar telah mengkarikaturkan bagaimana ciptaan mereka (Hamas) menjadi pion utama Paman Sam dan Yahudi untuk menjaga kelangsungan konflik di ring Gaza (-tpah.)
Dan Hamas termasuk kelompok Rafidhah (Syi’ah ekstrim –pent) yang sangat erat kaitannya. Ini adalah perkara yang tidak mungkin diingkari. Ini adalah hakekat.
Jadi sekarang mereka memobilisasi dukungan kekuatan. Untuk apa?! Apa yang akan kalian lakukan?! Apa yang kalian inginkan?!
Sesungguhnya Al-Ikhwan Al-Muslimun didirikan oleh intelejen Inggris yang mereka merupakan boneka buatan Yahudi.
(Pengakuan jujur, serasi selaras, seiring sejalannya sejarah dakwah Ikhwanul Muslimin dan para dedengkotnya dengan dakwah Rafidhah. Pertemuan tingkat tinggi dedengkot Ikhwanul Muslimin dengan dedengkot Rafidhah, Al Khamanei -tpah.):
Merekalah yang mendirikannya dan menyokong dananya. Dan hingga hari ini mereka menjadi pisau besar yang beracun yang menancap di punggung umat. Tidaklah engkau menjumpai Al-Ikhwan Al-Muslimun kecuali engkau pasti akan menjumpai berbagai macam fitnah. Dan jika mereka berada di sebuah tempat, pasti muncul fitnah di sana. Hanya kepada Allah saja kita mengadukan.
http://tukpencarialhaq.com/2014/08/04/hakekat-sebenar-dari-hamas-ikhwanul-muslimin-sebagai-boneka-rafidhah-yahudi-dan-amerika/