Jumat, 29 Juli 2016

Mengedepankan Dunia Serta Menjauh Dari Akhirat



NASEHAT YANG MENYENTUH HATI

Fadhilatu asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata :

"Betapa banyak kami melihat manusia berlomba-lomba dan bergegas dalam mencari dunia yang mereka takut terluputkan darinya

Kami melihat mereka duduk-duduk dan berlambat-lambat untuk menghadiri shalat lima waktu yang merupakan tiang agama (Islam),

Betapa banyak kami melihat mereka duduk berjam-jam di jalan-jalan dan toko-toko bertahan dengan cuaca panas dan dingin demi mencari dunia.

Namun kami tidak melihat mereka bersabar (hanya) untuk duduk beberapa menit saja di masjid untuk mengerjakan shalat atau membaca al-Qur'an

Betapa banyak kami melihat sebagian anak muda kaum muslimin berlomba-lomba ke lapangan pertandingan bola, mengeluarkan biaya yang banyak (hanya) demi mendapatkan tiket masuk (ke stadion) serta (rela) berdesak-desakan dengan ribuan penonton yang lainnya.

Bahkan terkadang sampai menghabiskan siang dan malamnya, berdiri tegak, membelalakkan mata, serak suaranya (hanya) untuk melihat (jalannya) pertandingan dan mengetahui siapa yang mendapatkan kemenangan di antara mereka.

Mereka persembahkan jerih payah yang mereka lakukan di jalan syaitan.

Apabila mereka di seru untuk melaksanakan shalat lima waktu di masjid (dengan seruan) *hayya alas sholah* ( _mari mendirikan shalat_) *hayya alal falah* ( _mari menuju kemenaganan_) mereka buta, tuli dan berpaling. Seakan-akan muadzin mengajak ke penjara atau menginginkan balasan dari mereka,

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (artinya) :

"Apabila dikatakan kepada mereka *rukuklah*(shalatlah) mereka enggan rukuk * celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan(kebenaran)." [ al-Mursalat : 48 ]

Dalam ayat yang lain Allah menegaskan (artinya) :

"(Ingatlah) pada hari betis disingkapkan dan mereka diseru untuk bersujud, maka mereka tidak mampu * Pandangan mereka tertunduk ke bawah, diliputi kehinaan. Dan sungguh dahulu (di dunia) mereka telah diseru untuk bersujud waktu mereka sehat (tetapi mereka tidak melakukan)." [ al-Qalam : 42 - 43 ]

Wahai kaum muslimin :
Beginilah keadaan kebanyakan dari kita;
*Mengedepankan dunia serta menjauh dari akhirat*

Tidak mengambil pelajaran dari pendahulu kita
Tidak melihat kepada sekeliling kita
Tidak tergugah dengan nasehat
Tidak bermanfaat peringatan

*Inna lillahi wa inna ilaihi Raji'un*

Kita memohon kepada Allah agar menganugrahkan kepada kita untuk bertaubat dan membangunkan hati-hati kita dari kelalaian, sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Mengabulkan."

Sumber : Khutbah dengan  tema "Peringatan dari Tertipu terhadap Dunia"/al- Khuthab al-Minbariyah jilid 1 hal. 313-314

Majmu'ah Manhajul Anbiya
Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

SIKAP SEORANG MUKMIN KETIKA DATANG PERINTAH ATAU LARANGAN DARI ALLAH DAN RASUL-NYA



asy-Syaikh al-Utsaimin rahimahullah :

Saya sampaikan kepada kalian wahai saudara-saudaraku sebuah nasehat umum :

Apabila datang sebuah larangan maka jauhilah. Jangan kamu bertanya, "apakah larangan itu hukumnya haram atau makruh"?

 Apabila datang sebuah perintah maka kerjakanlah. Jangan kamu bertanya, "apakah perintah tersebut hukumnya wajib atau sunnah"?

 Para sahabat dahulu apabila  diperintahkan oleh Rasulullah — shallahu alaihi wa sallam — , mereka tidak mengatakan, "Wahai Rasulullah apakah engkau maksudkan wajib ataukah sunnah". Namun mereka langsung melaksanakannya.

  Sebenarnya,,, seseorang itu dicurigai apabila dia mendengar perintah Allah dan Rasul-Nya lalu dia bertanya, "apakah ini hukumnya wajib atau sunnah"?
Wahai saudaraku...  engkau diperintah untuk melaksanakannya.

Apabila dia mendengar larangan, dia bertanya: "apakah hukumnya haram atau makruh" ?
Engkau diperintah untuk meninggalkannya.

Nasehatku kepada setiap mukmin, apabila dia mendengar perintah Allah dan Rasul-Nya, hendaknya dia mengatakan : "Kami mendengar dan kami taat" lalu dia melaksanakannya.

Apabila dia mendengar larangan, dia mengatakan : "Kami mendengar dan kami taat" lalu dia meninggalkannya.
Jangan berpikir (suatu yang lain) pada dirinya.

Manusia yang paling tunduk dengan perintah Allah Ta'ala dan Rasul-Nya merekalah orang-orang yang paling kuat imannya.

Allah berfirman,

﴿ إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ﴾ [النور:51]

"Hanyalah ucapan kaum mukminin apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar menghukumi di antara mereka, maka mereka mengakatan, 'Kami mendengar dan kami taat.' Itulah orang-orang yang beruntung". [An-Nur : 51]

Maka carilah keberuntungan!!"

Liqa' al-Bab al-Maftuh 160

                 

|[ نصيحة ]|
من الشيخ العثيمين - رحمه الله -

أقول لكم أيها الإخوة نصيحة عامة:

  إذا ورد النهي فاجتنبه ولا تسأل: هل هو للتحريم أو للكراهة؟

 وإذا ورد الأمر فاتبعه ولا تسأل: هل هو للوجوب أو للاستحباب؟

 فالصحابة رضي الله عنهم إذا كانوا أمرهم الرسول بشيء لا يقولون: يا رسول الله هل قصدت الوجوب أو الاستحباب، يفعلون مباشرة.

 والحقيقة أن الإنسان متهم إذا سمع أمر الله، ورسوله ثم قال: هل هو للوجوب أو للاستحباب؟ يا أخي, أنت مأمور أن تفعل، إذا سمع النهي يقول: هل هو للكراهة أو للتحريم؟ أنت مأمور أن تترك، ....

 ... #فنصيحتي لكل مؤمن إذا سمع أمر الله ورسوله أن يقول: سمعنا وأطعنا ويفعل، وإذا سمع النهي أن يقول: سمعنا وأطعنا ويترك، ولا يخاطر بنفسه، وأشد الناس انقياداً لأمر الله ورسوله هم أقوى الناس إيماناً﴿ إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ﴾ [النور:51]

☜ فاطلب الفلاح،....



المصدر:
سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [160]


( الفائدة في الدقيقة ٢:٢٢ )

رابط المقطع الصوتي
http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/od_160_23.mp3

Majmu'ah Manhajul Anbiya
Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

PETIKAN UNTAIAN-UNTAIAN NASEHAT YANG SANGAT BERHARGA DARI ASY-SYAIKH RABI' BIN HADI AL-MADKHALI HAFIZHAHULLAHU



 "Wajib atas ahlul haq untuk bersabar, dan semakin kokoh dalam berpegang dengan agama yang benar ini. Setiap kali bermunculan hawa nafsu, mengharuskan mereka menambah pengetahuan tentang kebenaran."

al-Majmu' juz 14, hal 294

-----------------------


"Kebanyakan orang-orang yang bergaul dengan pelaku kebid'ahan, hati mereka berbalik. Sehingga mereka menganggap kebenaran sebagai kebatilan dan kebatilan sebagai kebenaran."

al-Majmu' juz 14, hal 301

----------------------


"Tidak akan tegak agama Islam, kecuali dengan menegakkan kebenaran dan menjelaskannya, membantah kebatilan dan menjelaskan kejelekannya, serta memperingatkan dari bahaya kebatilan tersebut dan dari bahaya pelakunya."

al-Majmu' juz 14, hal 279

-------------------------


"Kamu akan semakin memperbanyak barisan orang-orang sesat apabila kamu melihat kesesatan mereka namun kamu diam.

Kamu menjadi pendukung dan pemotivasi bagi mereka, jika engkau melihat mereka membuat kerusakan di muka bumi dan namun kamu diam saja."

al-Majmu' juz 14, hal 280

------------------------


"Orang awam diajari aqidah, dan diperingatkan dari pelaku kebid'ahan. Karena orang-orang awam sekarang ini kebanyakan mereka menjadi tentara pendukung ahlul bid'ah, maka mereka harus diperingatkan."

al-Majmu' juz 14, hal 274


 
Majmu'ah Manhajul Anbiya
Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net


Kamis, 28 Juli 2016

MENJAGA LISAN DARI BANYAK BERBICARA



BANYAKNYA BERBICARA TIDAK MENUNJUKKAN BANYAKNYA ILMU SESEORANG

Berkata Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahullah,

"Betapa banyak orang belakangan ini yang terkecoh dengan perkara ini, mereka mengira bahwa ketika seseorang banyak bicara,
suka berdebat, dan pandai membantah dalam permasalahan agama itu menunjukkan keilmuan seseorang lebih dari selainnya.

Sungguh anggapan seperti ini adalah kebodohan yang nyata.

Lihatlah para pembesar dan ulama' dari kalangan shahabat, Abu Bakr, Umar Ali dan Muadz, Ibnu Mas'ud serta Zaid bin Tsabit. Bagaimana sikap mereka?

Ucapan mereka lebih sedikit dari ucapan Ibnu Abbas, padahal mereka lebih berilmu darinya.

Lihat pula tabi'ut tabi'in ucapan mereka lebih banyak daripada tabi'in, sementara para tabi'in lebih berilmu dari mereka.

Ilmu itu bukan dengan banyaknya riwayat, bukan pula banyak bicara. Namun ilmu yang sejati adalah cahaya yang ada didalam qalbu, dimana seorang hamba mampu menggunakannya untuk memahami kebenaran dan membedakan dengan kebatilan.

Ia juga mampu memberikan istilah-istilah yang ringan lagi mudah dipahami."

Fadhlu Ilmis Salaf 'alal Khalaf, 5.

Alih bahasa: Abdurrahman al Bakasy

MAJMU'AH ITTIBA'US SALAF



__________



MENJAGA LISAN DARI BANYAK BERBICARA

Dari Maimun bin Mihran, beliau berkata :

Seorang pria datang kepada Salman al-Farisi radhiyallahu 'anhu.

Lalu dia berkata : Nashihatilah aku.

Beliau berkata : Janganlah engkau berbicara.

Pria itu berkata : Orang yang hidup dengan manusia tidak akan mampu untuk tidak berbicara.

Beliau berkata : Jika engkau berbicara, maka berbicaralah dengan kebenaran atau diamlah.

Pria itu berkata : Tambahkanlah (nashihatmu)

Beliau berkata : Janganlah engkau marah.

Pria itu berkata : Sesungguhnya dia hendak menipuku dengan harta miliknya.

Beliau berkata : Jika engkau marah, maka tahanlah lisan dan tanganmu.

Pria itu berkata : Tambahkanlah (nashihatmu)

Beliau berkata : Janganlah engkau bergaul dengan manusia.

Pria itu berkata : Orang yang hidup dengan manusia tidak akan mampu untuk tidak bergaul.

Beliau berkata : Jika engkau bergaul, maka jujurlah dalam berbicara dan tunaikanlah amanah.

Shifatush Shafwah 1/259

Majmu'ah Ashhaabus Sunnah


__________



MUTIARA SALAF

" Sesungguh nya seorang mu'min itu sedikit berkata dan banyak beramal.

Dan seorang munafik banyak bicara sedikit beramal ".

Dinukil dari kitab Siar A'lamin Nubala 125/7

Abu Abdillah Aqiil

F A W A I D   I L M I Y Y A H



Ajarkanlah Kepada Para Anak


1. Terangkan kepada anak bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang berhak tuk di ibadahi,karna Dia lah yang Maha Pencipta dan Maha Pengatur yang mana kita diciptakan untuk beribadah kepada-Nya.

Dan bahwa selain-Nya itu serba kurang dan sangat butuh kepada Allah,oleh karenanya tidak pantas tuk yang demikian itu(di ibadahi pent).



2. Ajari anak agar mereka mencintai Allah,Rasul-Nya dan Agama-Nya.

Demikian pula tanamkan pada benak mereka untuk cinta akan keta'atan dan tunduk kepada Allah,serta berpegang teguh kepada nash-nash syariat.

Dan tanamkan pula di hati mereka untuk mengikuti sunnah dan membenci perselisihan



3. Ajari anak agar mereka cinta terhadap ibadah shalat.

Dan terangakan padanya bahwa shalat adalah merupakan perantara yang menghubungkan seorang hamba terhadap Rabbnya;
dan ajarkan kepadanya bahwa tempat yang paling dekat bagi seorang hamba kepada Allah adalah di waktu sujudnya.

Maka hendaknya ia meminta kepada Allah apa yang ia inginkan dari kebaikan dan hendaknya pula ia meminta pertolongan hanya kepada-Nya.



4. Ajari anak agar ia mencintai shahabat;
dan terangkanlah bahwa mereka adalah sebaik-sebaik generasi serta ceritakanlah kepada mereka(anak pent.)kisah hidup mereka(sahabat pent.) yang harum.

Dan ajarkanlah bahwa penyimpangan dan kesesatan itu akan terjadi jika menyelisihi ajaran mereka dan jauh dari jalan mereka.



5. Bahwasanya Allah memiliki nama yang baik dan shifat-shifat yang agung.

Tanamkan pada hati-hati mereka untuk selalu merasa di awasi oleh Allah ketika dalam keadaan sendiri maupun banyak orang.
🛡Dan terangkan bahwa pahala dari Allah itu sangatlah besar dan adzab dari-Nya pun sangatlah pedih.



6. Ajari anak agar ia mencintai ilmu,dan terangkanlah bahwasanya ia(ilmu pent.) merupakan jalan menuju ke surga.

Jelaskanlah bahwa Allah itu mencintai ilmu dan menganjurkan kepadanya(anak pent.)untuk mendapatkannya serta menyukai bagi yang memperdalam/mengembangkan dari ilmunya.

Dan terangakan pula bahwa ia(ilmu pent.)itu adalah jalan untuk mengetahui perkara yang halal dan harom, yang benar dan yang salah.



7. Terangkan kepadanya bahwa pemberi manfaat dan madhorrot adalah Allah semata;dan itu mutlak atas kehendak-Nya.

Terangkan pula padanya bahwa ALLAH menciptakan segala sesuatu itu dengan  sempurna.

Dan beritahu padanya bahwa seluruh makhluq-Nya(ciptaan pent.) Itu menunjukkan atas kemampuan dan kebijaksanaan-Nya.



8. Ajari anak báhwasanya meñghafal adalah  harta karun yang agung dan tujuan/niat yang mulia,yang dengan sebabnya akan memperol
eh faidah-faidah dan  mendapatkan keutamaan-keutamaan.

Terangkan báhwa yang paling utama dan awal baginya adalah tuk mengahafal Al-qur'an kemudian apa yang ia anggap mudah dari sunnah-sunnah(hadits pent.).

Dan beritahu ia báhwa menghafal di waktu kecil itu ibarat mengukir di atas batu.



Admin fawaid ilmiyyah
https://tlgrm.me/fawaidilmiyyah


Selasa, 26 Juli 2016

SEGALA SESUATU TIMBANGANNYA ADALAH DALIL



Asy-Syaikh Rabi' bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah

"Termasuk bencana di masa fitnah sekarang ini yang bahkan menimpa sebagian Salafiyun, yaitu mereka memegangi dengan ucapan fulan dan fulan, walaupun orang yang menyelisihi mereka memiliki dalil dan bukti yang kuat.

Yang semacam ini termasuk sikap menempuh cara-cara para pengusung kesesatan. Sedangkan manhaj Salafy tidak mengenal cara-cara semacam ini.

Betapapun tingginya kedudukan seseorang, jika dia memfatwakan sesuatu atau mengucapkan sebuah ucapan yang tidak disertai dalil, maka tidak boleh menerima ucapannya.

Memang kita menjaga kehormatannya dan memberikan udzur untuknya dan seterusnya, namun semua orang bisa diambil ucapannya dan bisa ditolak, kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi was sallam.

Dan siapa saja yang memiliki hujjah dari kalam Allah atau dari sunnah Rasul-Nya shallallahu 'alaihi was sallam, maka tidak boleh menolak ucapannya.

 Al-Majmu' ar-Raiq, hal.419.
--------------
قال الإمام ربيع بن هادي المدخلي -حفظه الله-:

"ومن البلاء الآن في هذه الفتن حتى عند بعض السلفيين يتمسكون بقال فلان وقال فلان، ولو كان من يخالفهم معه الدليل والبرهان، وهذا من سلوك طرق أهل الضلال، والمنهج السلفي لا يعترف بهذه الطرق. مهما بلغ الإنسان من منزلة، أفتى فتوى أو قال قولاً ليس له دليل، فلا يجوز قبول كلامه، نحترمه ونعتذر له وما شاكل ذلك، لكن كلٌّ يؤخذ من قوله ويرد إلا رسول الله ﷺ، ومن معه الحجة من الله ومن رسوله ﷺ لا يجوز رد قوله"

 المجموع الرائق ص 419

Sumber || https://telegram.m/ImamRabee

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

KAPANKAH SESEORANG DIKATAKAN BUKAN LAGI SEBAGAI SALAFY?



Pertanyaan:

" Semoga Allah memperbaiki (keadaan) anda wahai Syaikh kami dan memberi barokah pada ilmu anda. Seorang penanya berkata:
Apa hukum dan(yang menjadi) ukuran keluarnya seseorang dari Salafiyyah?"

Jawaban:

"Apabila seseorang melakukan bid'ah:

 *Dalam keadaan dia mengetahuinya*


 *Menentang(al-haq)*


 *Sengaja(melakukannya)*


*Enggan(terhadap kebenaran)*


Maka dia adalah ahlul bid'ah, tidak ada kemuliaan(baginya). Inilah(pendapat) yang para Salaf berada di atasnya. Ya.

Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i(TwIS)

Muraja'ah: al-Ustadz Abu 'Utsman Kharisman حفظه الله

_________________________________

Arabic

السؤال
أحسن الله إليكم شيخنا وبارك في علمكم، يقولُ السائل: ما حكم وضابط خروج الرجل من السلفية؟


المفتي :عبيد بن عبد الله الجابري

الجواب :

 إذا ركِبَ المرءُ بدعةً عالمًا، معاندًا، عامدًا، مستنكفًا؛ كان مبتدعًا ولا كرامة عين، هذا الذي عليه السلف. نعم.

http://www.miraath.net/questions.php?cat=15&id=3240

" Kita hanya ingin menjaga agama ini, menjaga manhaj yang shahih, yang bersumber dari Al-Kitab dan sunnah "



KETULUSAN ASY-SYAIKH RABI’ HAFIZHAHULLAH

Al-Allaamah asy-Syaikh doktor Rabi’ bin hadi Al-Madkhaly hafizhahullah berkata :

Dan pembahasan ini, kalau kita menghendaki, niscaya akan memakan waktu berhari-hari dan bermalam-malam. Akan tetapi saya nasihatkan kepada kalian wahai ikhwah, apa yang saya tulis tentang Sayid Qutub dan selainnya..

Dan jika kalian mendapati diriku keliru, zhalim dalam suatu perkara, saya siap -demi Allah- untuk menerimanya (sekalipun yang mengkritik) dari pelajar SMA, dan pelajar SMP, saya menerima nasihat darinya.

Sungguh demi Allah, pernah datang kepadaku peringatan -yang manusia mendapatinya- melalui telpon : ”Lihat halaman sekian, lihatlah pada halaman sekian dan sekian! apakah ini perkataan yang benar?” Maka sayapun melihatnya, saya katakan : ”Tidak, ini salah. Jazakallahu khairan.”

Jika engkau dapati sesuatu dari (kekeliruan) ini, kabarkanlah kepadaku wahai anakku. Kita sangat menginginkan al-haq, kita mencari al-haq. Demi Allah wahai anak-anakku, kita tidak memerangi seorangpun, kita tidak menginginkan politik, kita tidak menginginkan kekuasaan.

Kita tidak menginginkan kedudukan. Demi allah, seandainya kita ditawari jabatan, kita tidak akan menerimanya. Kita hanya ingin menjaga agama ini, menjaga manhaj yang shahih, yang bersumber dari Al-Kitab dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kita memerangi khurafat dan kebidahan, khurafat politis dan permainan politis yang menyia-nyiakan pemuda umat ini. Dan menjauhkan mereka dari dasar al-wala wal- baro karena Allah, wali-wali Allah dan hamba-hamba yang shalih, untuk berloyal kepada ahli khurofat dan bid’ah dengan apa-apa yang ada pada rofidhoh.

Sumber Artikel : At-Tahdzir minal Fitan.cet al-Miirats an-Nabawi. Hal 90-91

Kunjungi || http://forumsalafy.net/ketulusan-asy-syaikh-rabi-hafizhahullah/

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

KAJIAN ISLAM ILMIAH AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH KE-13, tahun 1437 H / 2016 M



Bismillahirrahmanirrahim

Insya Allah akan hadir kembali...

🎗🗒 KAJIAN ISLAM ILMIAH AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH KE-13, tahun 1437 H / 2016 M

dengan tema :

"SOLUSI ISLAM DALAM MENANGKAL RADIKALISME DAN DEKADENSI MORAL BANGSA"
Tempat : Masjid Agung Manunggal Bantul

Waktu : Sabtu—Ahad, 3—4 Dzulqa’dah 1437 H (6—7 Agustus 2016 M)

Pembicara:
1) Asy-Syaikh Dr. Khalid azh-Zhafiri
(Kementerian Urusan Wakaf, Kuwait)

2) Asy-Syaikh Dr. Muhammad Ghaleb
(Dosen di Jumeira University, Dubai)

3) Asy-Syaikh Usamah bin Saud al-Amri, MA
(Anggota Lembaga Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Makkah al-Mukarramah)

4) Asy-Syaikh Hamed Khamis al-Junaibi (UAE)
(Salah seorang masyayikh Ahlus Sunnah di Uni Emirat Arab)
...........................

PERHATIAN!
Setelah dievaluasi dari berbagai sisi, maka pada pelaksanaan Kajian Ilmiah Ahlus Sunnah wal Jamaah ke-13 kali ini, Panitia melarang ikhwan salafiyin untuk :
berjualan, atau
mempromosikan brosur, dan lain-lain, selama 2 (dua) hari pelaksanaan kajian ini, baik saat kajian berlangsung maupun tidak, di area Masjid Agung Manunggal Bantul dan sekitarnya.

 Oleh karena itu, asatidzah menghimbau kepada seluruh ikhwan salafiyin dan hadirin Kajian untuk:
1.Datang dengan memurnikan niat untuk menuntut ilmu.
2. Sama sekali tidak ada ikhwan yang berdagang guna memberi kemaslahatan kepada masyarakat sekitar Masjid Agung Manunggal Bantul dan menghindari hal-hal yang bisa merusak citra baik dakwah salafiyah.
3. Jika didapati ada sebagian ikhwan yang memaksakan diri berjualan, maka Panitia insya Allah akan bekerja sama dengan aparat pemerintah terkait untuk menertibkan dan menindaknya.

Demikian himbauan ini dibuat dengan harapan dapat menyentuh hati orang-orang yang bisa memahami kepentingan dan kemaslahatan dakwah.

Tertanda:
- Asatidzah
- Panitia
-----------------
 Kontak Informasi:
Kajian Umum: 085100453237
Kajian Asatidzah: 081328022770
Informasi Umum: 081328078414

Kajian ini Insya Allah bisa diikuti melalui:
Radio Islam Jogja – www.radioislamjogja.com
Radio Rasyid – www.radiorasyid.com
Radio Manhajul Anbiya – www.manhajul-anbiya.net
Radio Islam Indonesia — www.radioislam.or.id

Penyelenggara:
Yayasan Asy-Syariah Yogyakarta
Jl. Godean Km. 5 Gg. Kenanga No. 26 B Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman-DIY 55293



Channel Daurah Nasional "asy-Syari'ah" Ahlus Sunnah wal Jama'ah
 https://tlgrm.me/daurahnasional
 Situs Resmi http://daurahnasional.com

Senin, 18 Juli 2016

SIKAP HIKMAH TERHADAP KESALAHAN SEORANG SALAFY


NASEHAT UNTUK MENJAGA UKHUWWAH

Asy-Syaikh Rabi' bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah

Sekarang ini fitnah banyak, ucapan banyak, qila wa qala (ucapan yang tidak jelas sumbernya) banyak, dan semua itu termasuk perkara-perkara yang mengeraskan hati.
Semoga Allah memberi taufik kepada kami dan kalian untuk beriman secara jujur dan beramal saleh.

Dan saya wasiatkan kepada kalian -wahai ikhwah yang saya cintai- agar kalian saling menjalin persaudaraan diantara kalian, dan hendaknya kalian menjauhi sebab-sebab perpecahan dan perselisihan!

Engkau jangan mengobarkan masalah yang akan menyeret kepada perselisihan! Dan engkau juga jangan sampai syaithan menyeretmu kepada perselisihan dan pertikaian semata-mata karena saudaramu melakukan kesalahan!

Belajarlah untuk bersabar dan belajarlah untuk bersikap hikmah! Kalian sekarang di waktu ini sangat membutuhkan sikap tidak tergesa-gesa, sabar, hikmah, dan kelembutan.

Kita tidak mengatakan: "Diam dan basa-basilah!" Tetapi nasehati, bersabarlah, dan jangan tergesa-gesa, karena mengharapkan wajah Allah Tabaraka wa Ta'ala. Demi Allah, urusan kalian -wahai anak-anak kami- akan menjadi lurus, kalian akan saling menyayangi dan merasa saling bersaudara diantara kalian.

Saya wasiatkan kepada kalian -wahai ikhwah sekalian- agar kalian bertakwa kepada Allah dan merasa diawasi oleh Allah, saling menjalin persaudaraan, saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, dan menjauhi sebab-sebab yang akan menimbulkan fitnah dan sebab-sebab yang akan menimbulkan perselisihan.

Adz-Dzari'ah Ila Bayani Maqashid Kitab Asy-Syari'ah, II/576.

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=145872

💻 Artikel terbaru WSI ~ http://forumsalafy.net/nasehat-untuk-menjaga-ukhuwwah/


_______________



SIKAP HIKMAH TERHADAP KESALAHAN SEORANG SALAFY

Asy-Syaikh Rabi' bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata,

"Hendaklah kalian semangat untuk menjaga ukhuwwah, dan jika terjadi sedikit saja kerenggangan diantara kalian maka hendaknya kalian melupakan apa yang telah lalu dan hendaklah sekarang kalian membuka lembaran-lembaran baru yang putih bersih.

Dan saya katakan kepada ikhwah: Orang yang memiliki kekurangan tidak kita jatuhkan atau kita binasakan. Siapa yang salah diantara tidak boleh kita habisi, baarakallahu fiikum. Kita berusaha memperbaikinya dengan kelembutan dan hikmah, kita menasehatinya dengan penuh kecintaan dan kasih sayang dan seterusnya sampai dia bertaubat.

Dan jika pada dirinya masih ada kelemahan maka kita tidak terburu-buru menyikapinya. Kalau tidak demikian maka -demi Allah- tidak akan tersisa seorang pun (semua binasa dan tidak ada yang selamat -pent), tidak akan tersisa seorang pun."

Al-Hatsts Alal Mawaddah wal I'tilaf

Majmu'ah al-Multaqas Salafy bid Dakhilah

WhatsApp Salafy Indonesia http://forumsalafy.net


_______________




Kaidah Dalam Bergaul Dengan Salafi Yang Terjatuh Dalam Kesalahan

Asy-Syaikh al-'Allamah Rabi' bin Hadiy al-Madkhaliy hafizhahullah berkata :

 "Aku mengetahui bahwasanya kalian tidaklah ma'shum dan ulama tidaklah ma'shum. Mungkin saja kita (jatuh kepada) kesalahan, kecuali jika bergabung dengan rafidhah atau mu'tazilah atau jahmiyah ataupun dengan salah satu kelompok dari kelompok-kelompok hizbiyah yang ada, maka sesungguhnya dia terbuang (tersingkirkan).

 Adapun salafi : Orang yang loyal kepada salafiyyin, mencintai manhaj salaf - barakallahu fiykum- dan membenci berkelompok-kelompok, membenci kebid'ahan dan pelakunya, maka kita berlemah lembut kepadanya, kita tidak meninggalkannya. Akan tetapi kita menashihatinya, menyelamatkannya dan bersabar terhadapnya serta mengobatinya (menyembuhkannya), barakallahu fiykum.

 Adapun jika dikatakan : Barangsiapa jatuh pada kesalahan maka dia telah binasa! jika diatas dasar hal ini maka tidak akan ada yang tersisa seorangpun!

 Dan oleh karena itu, engkau melihat mereka ini ketika mereka kosong dari para pemuda, mulailah mereka menjatuhkan ulama, dan ini adalah manhaj ikhwanul muslimin.

 Majmu' Fatawa wa Rasail asy-Syaikh 1/483



ﻗﻮﺍﻋﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻌﺎﻣﻞ ﻣﻊ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ ﺍﻟﺬﻱ ﻭﻗﻊ ﻓﻲ ﺧﻄﺄ

ﻗــﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ العلامة ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ :

” ﻭﺃﻧﺎ ﺃﻋﺮﻑ ﺃﻧﻜﻢ ﻟﺴﺘﻢ ﻣﻌﺼﻮﻣﻴﻦ ، ﻭﻟﻴﺲ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺑﻤﻌﺼﻮﻣﻴﻦ ، ﻗﺪ ﻧﺨﻄﺊ
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﺫﺍ ﺩﺧﻞ ﻓﻲ ﺭﻓﺾ ﺃﻭ ﻓﻲ ﺍﻋﺘﺰﺍﻝ ، ﺃﻭ ﻓﻲ ﺗﺠﻬﻢ ، ﺃﻭ ﺗﺤﺰﺏ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﺰﺑﻴﺎﺕ ﺍﻟﻤﻮﺟﻮﺩﺓ ﻓﺈﻥ ﻫﺬﺍ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﻨﺒﻮﺫ.

ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ : ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻮﺍﻟﻲ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴﻴﻦ ، ﻭﻳُﺤﺐ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ - ﺑﺎﺭﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻜﻢ - ﻭﻳﻜﺮﻩ ﺍﻷ‌ﺣﺰﺍﺏ ﻭﻳﻜﺮﻩ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺃﻫﻠﻬﺎ ﻓﺈﻥ ﻫﺬﺍ ﻧﺘﺮﻓﻖ ﺑﻪ ، ﻭﻣﺎ ﻧﺘﺮﻛﻪ ، ﻭﻟﻜﻦ ﻧﻨﺼﺤﻪ ، ﻭﻧﻨﺘﺸﻠﻪ ﻭﻧﺼﺒﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻧﻌﺎﻟﺠﻪ ، ﺑﺎﺭﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻜﻢ.

ﺃﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ : ﻣﻦ ﺃﺧﻄﺄ ﻫﻠﻚ ! ﻓﻌﻠﻲ ﻫﺬﺍ ﻓﻠﻦ ﻳﺒﻘﻰ ﺃﺣﺪ !

ﻭﻟﻬﺬﺍ ، ﻓﺘﺮﻯ ﻫﺆﻻ‌ﺀ ﻟﻤﺎ ﻓﺮﻏﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺒﺎﺏ ، ﺑﺪﺀﻭﺍ ﺑﺎﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻳﺴﻘﻄﻮﻧﻬﻢ ، ﻓﻬﺬﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﺍﻹ‌ﺧﻮﺍﻥ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ” ﺍﻫـ

ﻣﺠﻤﻮﻉ فتاوى ﻭﺭﺳﺎﺋﻞ ﺍﻟﺸﻴﺦ [١/ ٤٨٣] .

Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
Channel telegram : http://bit.ly/ashhabussunnah

Sabtu, 16 Juli 2016

HANYA AHLUS SUNNAH YANG MEMULIAKAN PEMERINTAH



HARAM MEMBERONTAK KEPADA PEMERINTAH MUSLIM SELAMA-LAMANYA

Asy-Syaikh Dr. Muhammad Ghalib hafizhahullah berkata:

‏من أبرز علامات عقيدة أهل السنة الثبات وعدم التغيير، فالخروج والتحريض على الحاكم المسلم في كل مكان لا يجوز، أما عقيدة غيرهم فكل يوم لها لباس.

"Diantara tanda aqidah Ahlus Sunnah yang paling menonjol adalah kokoh dan tidak berubah-ubah.
Contohnya memberontak dan memprovokasi untuk menentang pemerintah muslim di semua tempat (menurut Ahlus Sunnah) tidak boleh hukumnya. Adapun aqidah selain mereka maka setiap hari memiliki pakaian yang berbeda."

Sumber || https://twitter.com/m___alomari/status/754129316552769536




AL-IKHWANUL MUSLIMUN HANYA MENGHARAMKAN MEMBERONTAK KEPADA PENGUASA YANG BERASAL DARI KELOMPOKNYA SAJA

Asy-Syaikh Dr. Ali bin Yahya al-Haddady hafizhahullah berkata:

‏السني يحرم الخروج على كل حاكم مسلم، الإخواني يحرم الخروج على الحاكم الإخواني، ويحرض على غيره ولو كان ولي أمره، فالحمد لله الذي هدانا لسعة السنة.

"Seorang Ahlus Sunnah mengharamkan memberontak kepada semua penguasa muslim, sedangkan pengikut al-Ikhwanul Muslimun hanya mengharamkan memberontak kepada penguasa yang berasal dari kelompok al-Ikhwanul Muslimun, sedangkan terhadap orang yang di luar kelompoknya maka dia akan memprovokasi orang lain untuk menentangnya walaupun yang ditentang tersebut adalah penguasanya. Maka segala puji bagi Allah yang memberikan hidayah kepada kita untuk mengikuti as-Sunnah yang penuh kelapangan."

Sumber || https://twitter.com/amri3232/status/754404874566115329




HANYA AHLUS SUNNAH YANG MEMULIAKAN PEMERINTAH

Sahl bin Abdullah at-Tustary rahimahullah berkata:

‏هذه الأمة ٧٣ فرقة ٧٢ هالكة كلهم يبغضون السلطان، والناجية هذه الواحدة التي مع السلطان.

"Umat ini terpecah menjadi 73 golongan, 72 golongan yang binasa semuanya mereka membenci pemerintah, sedangkan satu golongan yang selamat mereka inilah yang bersama pemerintah."

Qautul Qulub, jilid 2 hlm. 242




MEMBERONTAK KEPADA PEMERINTAH HARAM, WALAUPUN MEREKA FASIQ DAN ZHALIM

Al-Imam an-Nawawy rahimahullah berkata:

‏أمـا الـخروج عليهم {ولاة الأمـور} وقـتالهم فحـرام بإجمـاع المسلميـن، وإن كانـوا فسـقة ظالميـن.

"Adapun memberontak kepada mereka (pemerintah) dan memerangi mereka haram berdasarkan ijma' (ulama) kaum Muslimin, walaupun mereka fasiq dan zhalim."

Syarh Muslim, jilid 12 hlm. 229




BESARNYA DOSA DAN BAHAYA MEMBICARAKAN KEBURUKAN PEMERINTAH

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:

ﻏﻴﺒﺔ ﻭﻻﺓ اﻷﻣﻮﺭ ﺗﺘﻀﺎﻋﻒ، ﻷﻥ ﻏﻴﺒﺘﻬﻢ ﺗﻮﺟﺐ ﺳﻘﻮﻁ ﻫﻴﺒﺘﻬﻢ، ﻭﺇﺫا ﺳﻘﻄﺖ ﻫﻴﺒﺔ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻓﺴﺪﺕ اﻟﺒﻠﺪاﻥ ﻭﺣﻠّﺖ اﻟﻔﻮﺿﻰ ﻭاﻟﻔﺘﻦ ﻭاﻟﺸﺮ ﻭاﻟﻔﺴﺎﺩ.

"Menggunjing (ghibah) aib pemerintah dosanya berlipat ganda, karena menggunjing mereka akan menyebabkan jatuhnya kewibawaan mereka, dan jika kewibawaan pemerintah telah jatuh, maka negeri akan hancur dan akan muncul kekacauan, fitnah, kejahatan, dan kerusakan."

Sumber || https://twitter.com/aljuned77/status/754467293283946496


WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

Jumat, 15 Juli 2016

DIANTARA PEMIKIRAN SAYYID QUTUB




INILAH MANHAJ DAN AQIDAH SAYYID QUTUB

 _Berkata asy-Syaikh Rabi' bin Haadi al-Madkhali -hafizhahullah-:_

"Dan jika telah jelas bahwa Sayyid Qutub
 berada di atas manhajnya Ibnu 'Arabi dalam pembenaran akidah wihdatul wujud,

 dan di atas manhajnya Jahm bin Shafwan dalam menolak sifat-sifat Allah dan dalam meyakini bahwa al-Quran adalah makhluk ciptaan,
 dan di atas manhajnya (Karl) Marx dalam paham Sosialisme,
 dan di atas manhajnya Freemansory dalam hal kebebasan beragama, ia menyeru kepadanya dan bahkan mengatakan bahwa Islam datang demi (menyuarakan) kebebasan beragama dan menghabisi fanatisme keagamaan,
 ia juga mengatakan bahwa ibadah bukanlah tugas hidup kita, ia berpendapat dengan pemikiran-pemikiran sekuler, lalu disuguhkan kepada para pemuda bahwasanya inilah Islam, setelah itu dikatakan, bahwa saya mencelanya!

Wahai saudaraku! Aku tidak mencelanya, demi Allah, sementara dia sudah selesai dari amal perbuatannya (meninggal, pent.),  tetapi memang ucapan-ucapan ini ada dalam buku-bukunya sendiri!

Lalu apa dibenarkan bagi seorang muslim yang menghormati Islam dan kebenaran; setelah ia melihat kesesatan yang besar lagi meluas ini, lalu ia diam saja karena takut atau basa-basi atau nifak atau bahkan berpura-pura dengan taqiyyah?!

Demi Allah, seandainya darah kami tertumpah,
demi Allah seandainya harta dan jiwa kami lenyap, sebagai tebusan untuk Islam, kami benar-benar akan mengatakan kalimat kebenaran, demi Rabb-nya langit dan bumi!

Demi Allah, kami akan mengatakannya sekalipun orang-orang tak menyukainya, demi Rabb penguasa langit!

Sumber|| Dari Kitab "al-Firqatun Naajiyah, Ushuuluhaa wa 'Aqaaiduha", hal. 32-33.

_Faedah dari Ustadz Muhammad Higa -hafizhahullah-_

Kunjungi|| http://forumsalafy.net/inilah-manhaj-dan-aqidah-sayyid-qutub/

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy


______________


SAYYID QUTHB TIDAK SHOLAT JUM'AT

Berkata Ali Isymawy (salahsatu pemimpin Jaringan Khusus Ikhwanul Muslimin) ketika bersama Sayyid Quthb :

Ketika datang waktu sholat Jum'at maka aku berkata kepadanya : "Biarkan kami melaksanakan sholat jum'at.. "

Ternyata aku baru tahu bahwa dia tidak melaksanakan sholat Jum'at. Dan Sayyid Quthb berkata:

 ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﺗﺴﻘﻂ ﺇﺫﺍ ﺳﻘﻄﺖ ﺍﻟﺨﻼﻓﺔ! ﻭﺃﻧﻪ ﻻﺟﻤﻌﺔ ﺇﻻّ ﺑﺨﻼﻓﺔ!

*"Kewajiban sholat Jum'at gugur apabila khilafah runtuh ! Dan tidak ada sholat Jum'at KECUALI  jika ada khilafah !"*

Pendapat ini aneh menurutku namun aku menerima pendapat tersebut dikarenakan menurutku ia lebih berilmu daripada aku.


Sumber: at Tarikhus Sirri li Jama'atil Ikhwanil Muslimin hal.112

Channel Telegram:
bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF] www.alfawaaid.net


Kamis, 14 Juli 2016

DARI SIAPA KITA MENGAMBIL ILMU DI INDONESIA ?



 _Tanya Jawab sama as-Shaykh Arofat al-Muhammady_ حفظه الله

Telelink via Telifon pada
20hb Ramadhan 1437H / 25hb Jun 2016

Penanya:

Pertanyaan pertama, barakallahu fikum...
Kami sebagaimana anda ketahui di *_Singapura_*,
tidak ada ulama di negeri kami. Sementara (hanya) didapati sebagian penuntut ilmu dari Indonesia sebagaimana antum sebutkan. Sedangkan sebagian saudara kami adalah baru (belajar). Mungkinkah anda menyebutkan sebagian nama, sehingga kami bisa mengambil faidah (ilmu) dari mereka?

Syaikh:

Aa... saya belum mendengar.
Tolong agak dikeraskan suara anda sehingga saya bisa memahami hakikat pertanyaan.

Penanya:

Baik, Syaikh kami barakallahu fikum, aku bertanya:
Pertanyaan pertama, barakallahu fikum...
Kami sebagaimana anda ketahui di *_Singapura_*, tidak ada ulama di negeri kami. Sementara di dekat kami terdapat sebagian penuntut ilmu dari Indonesia. Sedangkan sebagian saudara kami adalah baru (belajar). Mungkinkah anda menyebutkan sebagian nama, sehingga kami bisa mengambil faidah (ilmu) dari mereka?

Syaikh:

Maksud anda di Singapura atau di ...?

Penanya:

Bukan, bukan...

Syaikh:

Indonesia ?

Penanya:

Indonesia, Indonesia..

Syaikh:

Ya, saya menyebutkan ustadz-ustadz yang telah kalian simak melalui sambungan telepon, bahkan sebagiannya telah mengunjungi kalian semisal, yaitu seperti saudara Luqman, saudara kita Ustadz Syaikh Luqman Baabduh, dan saudaranya di sana; Usamah Mahri, juga Qomar Suaidi, mereka itu termasuk saudara terbaik kita yang saya mengenali mereka.

Di antara mereka ada yang pernah belajar di sini, di Madinah, dan ada pula yang pernah belajar di Yaman di sisi Syaikh Muqbil rahimahullaah. _Dalam keadaan mereka (tetap) bersama Ulama, berjalan di atas jalan Salafiyyah secara baik, pada mereka terdapat kebaikan._

Sehingga saya *menasehati* saudara sekalian agar menghadiri sesi pelajaran yang mereka sampaikan, dan berupaya menyimaknya. Apalagi bahasa pengantar yang digunakan memiliki keserupaan, sehingga anda sekalian dapat memahami materi yang mereka sampaikan dalam bahasa Indonesia. Demikian juga mereka dapat memahami (bahasa) kalian. Maka yang demikian merupakan kenikmatan. Dalam keadaan mereka adalah orang-orang yang paling dekat bagi kalian dari kalangan Ahlussunnah.
_Ambillah faidah dari mereka, dan belajarlah._

Demikian juga bagi saudara kita yang belum mengerti bahasa Arab, hendaklah mereka mengambil faidah dari saudara *Abu Muqbil Suhari*, di _Singapura_ pada sisi kalian. Dia mengajar bahasa Arab, dan sebagian kaedah yang dia peroleh di Madinah. Dan demikian pula dia memberi faidah dari sebagian (yang telah diperolehnya). Semoga Allah melimpahkan barokah kepada kalian. Ya demikian.


_Terjemahan:_
Ustadz Abu Abdir Rahman Sofian

https://twitter.com/salafysingapura/status/753522133259591680

#singapura #salafysingapura
#tazkiyah #arofatmuhammady


WA Salafy Singapura

Telegram
https://tlgrm.me/salafysingapura
Twitter
https://twitter.com/salafysingapura
LIVE Streaming
http://mixlr.com/salafysingapura
Youtube
www.youtube.com/SalafySingapura

CARA TERBAIK MENUMPAS TERORISME



TUJUAN DAKWAH ADALAH RIDHA ALLAH, BUKAN UNTUK MERAIH DUNIA

Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah berkata:

‏الدعاة السلفيون يربطون الناس بخالقهم، ولا يربطونهم بشخصياتهم.

"Para dai salafiyyun berusaha menjadikan manusia terikat dengan pencipta mereka (Allah Ta'ala), dan tidak menjadikan mereka terikat dengan pribadi-pribadi mereka."

Al-Imam al-Alma'iy, hlm. 249

Sumber || https://twitter.com/M_ALWadiee/status/753503698937053184


_______________


CARA TERBAIK MENUMPAS TERORISME

Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah berkata:

‏أحسن طريقة لرد باطل الخوارج، هي الإهتمام بالعلم وتعليم الناس الكتاب والسنة.

"Cara terbaik untuk melenyapkan kebathilan Khawarij adalah dengan memiliki perhatian yang besar terhadap ilmu (agama) dan mengajarkan al-Qur'an dan as-Sunnah."

Al-Imam al-Alma'iy, hlm. 246

Sumber || https://twitter.com/M_ALWadiee/status/753504082367811584


_______________


ILMU TIDAK BISA DIBANDINGKAN DENGAN DUNIA DAN SEISINYA

Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah berkata:_

*‏الفائدة الواحدة عند المحب للعلم والذي يعرف قدر العلم خير من الدنيا وما فيها.*

_"Satu faedah (ilmiah) saja bagi pecinta ilmu dan bagi orang yang mengerti nilai ilmu, itu lebih baik dibandingkan dengan dunia dan seisinya."_

_Al-Fatawa al-Haditsiyyah, jilid 2 hlm. 353_

|| https://twitter.com/M_ALWadiee/status/737147752291926016

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

Rabu, 13 Juli 2016

Kenapa Engkau Sangat Menjaga Perkara Duniamu Tapi Engkau Tidak Peduli Dengan Urusan Agamamu ?!




HATI-HATI DALAM MENGAMBIL ILMU AGAMA

Asy-Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah berkata :

Engkau :

️Jika akan membeli barang,
️Jika akan membeli mobil,
Atau akan membeli rumah atau barang apapun,
Sedangkan engkau tidak ada pengalaman untuk itu semua,

Mungkin engkau akan mencari orang yang ahli di bidang tersebut, khawatir akan salah atau rugi. ‼️ ️Ini adalah dalam perkara dunia.

Kenapa pada urusan agama engkau tidak menanyakan kepada orang yang ahli, orang yang taqwa, dan orang yang berilmu ?

Kenapa engkau sangat menjaga perkara duniamu tapi engkau tidak peduli dengan urusan agamamu ?!


وقال العلامة صالح الفوزان - حفظه الله -:

"أنت
 إذا أردت أن تشتري سلعة
إذا أردت أن تشتري سيارة
أو تشتري بيتاً أو بضاعة
وأنت ما عندك خبرة
 يمكن تذهب وتسأل أهل الخبرة خوفاً من أن تخطئ وأن تخسر، هذا في أمور الدنيا.

️ لماذا في أمور الدين ما تسأل أهل الخبرة وأهل التقوى وأهل العلم؟!

️ لماذا تتحرز لدنياك ولا تتحرز لدينك؟!

المصدر:

من آداب المفتي والمستفتي |موقع معالي الشيخ صالح بن فوزان الفوزان http://www.alfawzan.af.org.sa/node

Disajikan Goresan Makkah

Minggu, 10 Juli 2016