Asy-Syaikh Utsaimin رحمه الله تعالى
Pertanyaan :
Fadhilatusy Syaikh, Anda mengetahui wahai Fadhilatusy Syaikh bahwa sebagian orang tua atau ayah tersibukkan dengan pekerjaannya,
dan terkadang tidak sempat menanyakan tentang prestasi atau kemampuan belajar anak-anaknya atau dengan siapa dia berteman,
Apakah ini termasuk mengabaikan hak-hak mereka ?
Jawaban :
Perkataan-Nya bahwa dia tersibukkan dengan pekerjaan-Nya,
Kita katakan : pekerjaan yang paling besar baginya adalah anak-anaknya, dan tanggung jawab terhadap mereka lebih besar daripada tanggung jawab terhadap perdagangan-Nya atau pekerjaan-Nya tersebut.
Dan hendaknya kita tanyakan, apa yang ( sebenarnya ) dia inginkan dari perdagangan-Nya tersebut.... ?
Sesungguhnya tidak lain yang dia ingingkan darinya melainkan untuk menafkahi dirinya dan keluarganya, dan ini adalah makanan untuk badan.
Dan yang paling penting daripada itu adalah makanan hati, makanan jiwa, menanamkan keimanan dan amalan sholeh didalam dada-dada anak-anak.
Kemudian hendaknya ( perlu ) diketahui bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم telah bersabda ( yang artinya ) :
"Jika manusia meninggal terputuslah amalannya kecuali tiga : shodaqoh jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya".
Dan anak yang sholeh bermanfaat bagi kedua orang tuanya baik di masa hidupnya maupun di masa matinya, ini lebih diutamakan dari sekedar memperhatikan harta.
Harta jika pemiliknya orang yang kaya, maka dia bisa mempekerjakan orang untuk berdagang, dan jika ternyata tidak demikian maka (ketahuilah bahwa)
Sesungguhnya Allah سبحانه وتعالى telah berfirman (yang artinya):
"Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar ¤ dan akan memberikan rizki dari arah yang tidak di sangka-sangka."
[ Ath-Thalaq : 2-3 ]
Sumber :
Silsilah Liqo' Syahri >> Liqo' Syahri 58
Alih Bahasa :
✒_Abdullah Wakii' Al-Jawy
Fawaid ilmiyah wad durus || www.fawaidilmiyahwaldurus.blogspot.co.id