Selasa, 27 September 2016

Sabtu, 24 September 2016

KEISTIMEWAAN MANHAJ SALAF




Al-'Allamah Zaid al-Madkhali rahimahullah berkata:

Mencari kebenaran beserta dalilnya dari sumber-sumbernya merupakan diantara keistimewaan as-Salaf dan penegak manhaj mereka, sedangkan taklid bukanlah bagian dari manhaj mereka.

(Quthuf hal. 18)
Sumber : Channel Syaikh Ahmad an-Najmi dan Syaikh Zaid al-Madkhaly


_____________



SIAPA YANG MENINGGALKAN MANHAJ SALAF, DIA TELAH MENINGGALKAN JALAN YANG LURUS

Al-'Allamah Ahmad an-Najmi rahimahullah berkata:

"Barang siapa meninggalkan manhaj yang jelas ini yang seluruh para Nabi berjalan di atas manhaj tersebut dalam dakwahnya, maka sungguh ia telah meninggalkan shirathal mustaqim (jalan yang lurus).

(Mauridul 'Adzbuz Zulal hal. 94)
Sumber : Channel Syaikh Ahmad an-Najmy & Syaikh Zaid al-Madkhaliy


_____________



AKIBAT BERPALING DARI ATSAR SALAF

Asy-Syaikh al-'Allamah Zaid al-Madkhali rahimahullah berkata:

" Barang siapa berpaling dari atsar dan tumbuh dengan ucapan tokoh tertentu dan pemikiran mereka yang rendahan, niscaya dia akan sesat dan menyesatkan."

(at-Ta'liqatul Lathifah hal. 26)
Sumber : Channel Syaikh Ahmad an-Najmi dan Syaikh Zaid al-Madkhaly


____________



KEADAAN MUBTADI'

Al-Imam asy-Syathibi rahimahullah berkata:

" Ahli bid'ah lebih mengedepankan hawa nafsunya di atas petunjuk Rabb-nya, sehingga ia menjadi manusia yang paling sesat dalam keadaan mengira di atas petunjuk."

Sumber: al-I'tisham 1/68
Sumber : Channel Manhaj as-Salaf ash-Shaleh

WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

Rabu, 21 September 2016

UPAYA SERIUS " WAHABI " DALAM MEMBERANTAS TERORISME



ISLAM AGAMA YANG DAMAI

Khadimul Haramain, Raja Salman bin 'Abdul 'Aziz

"Islam adalah agama keselamatan, keadilan, ketenangan, dan cinta.

Kerajaan Saudi Arabia mengajak kepada persatuan barisan kaum muslimin."

‏خادم الحرمين :

الإسلام دين السلام والعدل والرخاء والمحبة.. و #المملكة تدعو إلى توحيد صف وكلمة المسلمين .

@SaudiNews50


____________


SIKAP EKSTRIM DAN RADIKAL TERCELA DALAM SYARI'AT dan AKAL

Khadimul Haramain, Raja Salman bin Abdul Aziz hafizhahullah,

"Esktrim dan radikal merupakan sikap tercela dalam syari'at dan akal."

‏#خادم_الحرمين :

الغلو والتطرف توجه مذموم شرعا وعقلا.

#التطرف #الغلو


@SaudiNews50


___________



IRAN SUMBER TERORISME

Menlu Kerajaan Saudi Arabia, Adil al-Jubair mengatakan,

"Iran adalah negara pemandu dalam memberikan dukungan terhadap terorisme. Yaitu dengan keberadaan para pejabat pemerintahan yang menyimpang, terlibat secara langsung dalam sejumlah serangan-serangan teroris sejak tahun 1979!!"

‏الجبير :

إيران دولة رائدة في دعم الإرهاب بوجود مسؤولين حكوميين ضالعين بشكل مباشر في عدد من الهجمات الإرهابية منذ 1979.

#الجبير_يلجم_ظريف
@SaudiNews50


___________



IRAN BERLUMURAN DARAH!!

Menlu KSA, Adil al-Jubair mengatakan,

"Tangan-tangan Iran berlumuran darah lebih dari 500 ribu orang yang dibunuh/disembelih oleh pemerintahan Asad, yang disokong oleh Iran dengan berbagai kekuatan."

‏عادل الجبير :

أيدي إيران ملطخة بدماء أكثر من 500 ألاف شخص ذبحوا من قبل نظام الأسد، الذي أمدته إيران بقوات متنوعة .

#الجبير_يلجم_ظريف

@SaudiNews50


____________



UPAYA SERIUS SAUDI ARABIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

Menlu Kerajaan Saudi Arabia, Adil Al-Jubair, mengatakan,

"Kerajaan Saudi Arabia telah mengeluarkan biaya lebih dari 100 juta dollar Amerika untuk mendirikan central dunia pemberantasan terorisme."

‏الجبير :

المملكة قدمت أكثر من 100 مليون دولار أمريكي لتأسيس مركز عالمي لمحاربة الإرهاب.

#الجبير_يلجم_ظريف


@SaudiNews50


____________



AKSI TERORIS DIGAGALKAN DAN PARA PELAKUNYA BERHASIL DITANGKAP

Kementrian Dalam Negeri Kerajaan Saudi 'Arabia mengumumkan telah menggagalkan aksi terorisme dan berhasil menangkap para pelakunya dengan seluruh unsur jaringanya. Mereka berjumlah 17 orang, satu di antaranya perempuan.

Mereka ada kaitannya dengan ISIS/DAISY

Segala puji hanya bagi Allah. Semoga Allah terus menjaga dan menolong Saudi Arabia dan kaum muslimin dalam memberantas terorisme

️ Lihat Tweet @HashKSA: https://twitter.com/HashKSA/status/777855802501652480?s=09


•••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Selasa, 20 September 2016

Info Kajian Ahlussunnah Semarang Ahad 25 September 2016



BISMILLAAHI WALHAMDULILLAAH

Hadirilah Dengan Mengharap Pahala Allahu ta 'ala Semata - Kajian Islam Ilmiyyah Ahlussunnah Wal Jama'ah Di Semarang - Insya Allah


MATERI :
 ~ Prinsip Pokok Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah ~

PEMATERI :
al Ustadz Syafruddin Hafizhahullah

HARI :
Ahad 23 Dzulhijjah 1437 H - 25 September 2016 M


WAKTU :
Jam 15:45 Sore Wib Insya Allah


TEMPAT :
Masjid DIPONEGORO
Jl. Admodirono , UNDIP PLEBURAN Semarang


PENYELENGGARA :
Majlis Ta'lim Al I'tishom Semarang
Jl. Tambak Boyo Lor 6 Tlogosari Kulon


KAJIAN GRATIS UNTUK UMUM
IKHWAN DAN AKHWAT !


LIVE INSYA ALLAH DI :
Website Resmi - www.SalafySemarang.com


INFORMASI :
Hasan - 085225003939 / 085712445355

TurutAndil MenShare :

- Grup WhatsApp CopyPaste :
AHLUSSUNNAH SEMARANG
- Channel Telegram CopyPaste :
@ahlussunnahsemarang
- Website Dan Blog :
www.AhlussunnahSemarang.com
www.yukngajisemarang.blogspot.com

Ayo Bantu MenShare !!!

Ingat Pesan Dari Ibnul Jauzi Rahimahullah :

" Siapa Yang Suka Agar Tidak Terputus Amalnya Setelah Dia Mati, Hendaklah Dia Menyebarkan llmu " (At-Tadzkirah 55)

Senin, 19 September 2016

Solusi ISLAM Dalam Menangkal RADIKALISME, KOMUNISME dan DEKADENSI MORAL BANGSA


TABLIGH AKBAR BALIKPAPAN [[ AHAD ]]

16 Dzul Hijjah 1437
18 September 2016

Masjid Namira Balikpapan Baru.

Pemateri:
Al Ustadz LUQMAN BA’ABDUH حفظه الله

Tema :
Solusi ISLAM Dalam Menangkal RADIKALISME, KOMUNISME dan DEKADENSI MORAL BANGSA

DOWNLOAD:
Satu Sesi
Durasi: 95:47
[21.9 MB]
Download: http://bit.ly/2d7utbq

Minggu, 18 September 2016

YANG BERGUGURAN DARI DAKWAH SALAFIYAH


Al Ustadz Muhammad Afifuddin as Sidawy hafizhahullah

Allah ‘azza wa jalla telah menjamin untuk menjaga agama-Nya hingga bangkitnya kiamat. Tanda dan cirinya adalah Allah ‘azza wa jalla menjadikan dan membangkitkan dari umat ini sekelompok orang di atas al-haq. Mereka tidak termudarati oleh orang yang menyelisihi dan merendahkan mereka hingga hari kiamat.

Sekelompok orang ini yang tampil menghadapi dai-dai penyesat umat di sepanjang masa, tidak ada satu bid’ah pun yang muncul melainkan Allah ‘azza wa jalla memunculkan dari tokoh Ahlu Sunnah seseorang yang membantahnya, membongkar aibnya, membela sunnah dan menjaganya. Alangkah mulianya mereka.

Di antara tokoh-tokoh hizbiyin masa kini yang dengan gigihnya terus melancarkan serangan-serangan tajam terhadap dakwah salafiyah dan ulamanya dengan slogan membela sunnah dan dakwah salafiyah—secara dusta—adalah:


Adnan ‘Ar’ur
Dia begitu getol membela kesesatan dan penyimpangan Sayyid Quthb, seperti wihdatul wujud, melecehkan Nabi Musa ‘alaihissalam mengingkari sifat-sifat Allah ‘azza wa jalla, al-Qur’an adalah makhluk, mencela sahabat terutama Utsman radhiallahu ‘anhu, memuji Abdullah bin Saba yang berhasil menghasut umat meruntuhkan kekhilafahan Utsman radhiallahu ‘anhu, dan lainnya.


Muhammad al-Maghrawi
Dia dengan getol membela sahabat dekatnya, Adnan ‘Ar’ur, ditambah lagi pemahaman takfir yang ada pada dirinya, menikam ulama Ahlus Sunnah, bahkan para nabi.


Abul Hasan al-Mishri Musthafa bin Sulaiman al-Ma’ribi
Dia membela Sayyid Quthb, Ikhwanul Muslimin, Firqah Tabligh, melecehkan salafiyin dan ulamanya, mencela sahabat bahkan mengkritik tarbiyah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dialah yang menyatakan bahwa manhaj Ahlus Sunnah adalah manhaj afyah (luas), mencakup umat dan Ahlus Sunnah. Dengan kaidah ini, dia hendak memasukkan semua sekte-sekte sesat ke dalam Ahlus Sunnah.


Ali Hasan Abdul Hamid al-Halabi
Dialah yang sekarang menjadi motor pergerakan fitnah yang disebut fitnah al-Halabi, menyatukan, dan merangkul hizbiyin di atas bersatu menyerang salafiyin dan ulamanya.

Dia membuat situs السلفيين كل yang justru mengumpulkan seluruh fitnah hizbiyin. Selain itu, ia menulis banyak kitab dan makalah yang dipenuhi oleh makar, talbis (pengaburan) dan pemutarbalikan fakta, kaidah-kaidah yang batil, menerapkan kembali kaidah-kaidah Abul Hasan al-Mishri, membuat keraguan terhadap kaidah-kaidah al-jarh wat ta’dil, mengintimidasi siapa saja yang menerapkan kaidah-kaidah tersebut terhadap ahli bid’ah, dan membela dai-dai penyeru fitnah. 

Bahkan, ia membela risalah yang mengandung ajakan kepada wihdatul adyan (penyatuan agama) dengan cara-cara terselubung dan makar-makar yang jahat, dan lainnya.

Lihat lebih lengkap kesesatan orang ini dalam tulisan asy-Syaikh Rabi’, Bayan Man Hum Asbabul Fitan, halaqah ke-1. Para ulama kibar masa ini tampil membongkar makar dan kesesatan mereka. Di antara mereka adalah asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi, masyaikh Yaman murid-murid asy-Syaikh Muqbil bin Hadi, asy-Syaikh Ubaid al-Jabiri, asy-Syaikh Muhammad Bazmul, asy-Syaikh Muhammad bin Hadi, dan lainnya. Ahlus Sunnah salafiyin dari masa ke masa menjadikan para ulamanya sebagai rujukan ketika menghadapi ragam fitnah yang terjadi.

Barang siapa sejalan dengan ulama salaf dari masa ke masa dalam hal membela sunnah dan menyikapi ahli bid’ah, dia adalah salafi sunni.
Barang siapa membenci mereka dan membela dai-dai fitnah, bahkan bergabung dengan hizbiyin, dia adalah pengikut hawa nafsu.

Perlu diingat, perseteruan antara Ahlus Sunnah dan ahli bid’ah akan terus berlanjut hingga hari akhir dan akan semakin dahsyat dan samar.
Sudah menjadi sunnatullah pada para hamba-Nya, akan ada para pembela sunnah sebagaimana halnya ada pula para pembela bid’ah. Akan muncul pula orang-orang yang gugur dari manhaj salaf karena tidak istiqamah. Semoga Allah ‘azza wa jalla menjadikan kita sebagai para pembela sunnah dan manhaj dengan jujur dan tulus serta kita memohon kepada Allah ‘azza wa jalla keistiqamahan di atasnya. Amin, Ya Mujibas Sailin.


WhatsApp Salafy Indonesia
Telegram Salafy Indonesia http://bit.ly/ForumSalafy


Bagaimana dengan Abu Qatadah yang sedang mereka elu-elukan ?
Jawaban Ustadz Muhammad:

Abu Qatadah ini sebuah contoh yang bagus untuk menunjukkan akibat duduk dengan ahlul bid’ah.

Abu Qatadah ini datang dari Yaman, dari Yaman mereka sudah sama-sama paham, sampai datang ke Indonesia, diajak kakaknya ketemu Abu Nida, dan kemudian di sana ngobrol, kemudian hilang nggak balik lagi Abu Qatadah.

Jadi mereka merasa bangga punya lulusan Yaman, lulusan Syaikh ini. Karena merasa dapat satu orang dari Yaman, karena yang belajar dari Yaman Salafiyyin semuanya, adapun Sururiyyin, tidak cocok di Syaikh Muqbil, akhirnya pindah ke tempat Abul Hasan, seperti Sholeh Su’aidi, akhirnya sekarang, Abul Hasan ditahdzir, jadi nasib mereka tetap tidak berubah, mereka ingin mendapat stempel Salafiyyin, namun setelah duduk di Syaikh tidak betah karena dibantai terus sama teman-teman, kemudian pindahnya ke Abul Hasan, ternyata dengan bangga ditulis, akan diisi oleh Sholeh Su’aidi, murid Abul Hasan Al-Misri, na’am dauroh di Purwokerto, ana bilang kasihan mereka nggak tau, Abul Hasan sudah ditahdzir dengan keras oleh para Ulama, mereka mengelu-elukan orang yang sudah ditahdzir oleh para Ulama.

Abul Hasan kasar sekali ucapannya terhadap Syaikh Rabi’ dan kurang ajar betul, dan para Ulama sudah marah kepada Abul Hasan, bahkan bukan Abul Hasannya, pembela-pembelanya kena dan ikut jatuh, jatuh bareng, termasuk di antaranya adalah da’i Yordan, wallahu a’lam siapa yang dimaksud, karena yang disebutkan hanya da’i Yordan, Urduniyyin, Yordan setelah ditinggal Syaikh Albany lemah katanya.
Sedang ramai pula di tingkat tinggi para Ulama, tentang Abul Hasan.
      
Dikutip Dari : telegram.me/sururiyyah


REKAMAN KAJIAN YANG BERGUGURAN DARI DAKWAH SALAFIYYAH


TurutAndil MenShare :
- Grup WhatsApp CopyPaste :
AHLUSSUNNAH SEMARANG
- Channel Telegram CopyPaste :
@ahlussunnahsemarang
- Website Dan Blog Pribadi :
www.AhlussunnahSemarang.com
www.yukngajisemarang.blogspot.com
Ayo Bantu MenShare !!!
Pesan Dari Ibnul Jauzi Rahimahullah :
" Siapa Yang Suka Agar Tidak Terputus Amalnya Setelah Dia Mati, Hendaklah Dia Menyebarkan llmu " (At-Tadzkirah 55)

KARAKTERISTIK AKHLAK AHLUSSUNNAH


Rekaman DAURAH ILMIAH ISLAMIYAH BALIKPAPAN.
Sabtu

15 DzulHijjah 1437
17 September 2016

Pemateri:
Al Ustadz LUQMAN BA’ABDUH حفظه الله
Tema :

KARAKTERISTIK AKHLAK AHLUSSUNNAH

DOWNLOAD:
Sesi 1
Durasi: 1:16:22
[26.6 MB]
Download: http://bit.ly/2cOiCS0

Sesi 2
Durasi: 86:18
[19.7 MB]
Download: http://bit.ly/2cX4zqH

Sesi 3
Durasi: 77:26
[17.7 MB]
Download: http://bit.ly/2cFluP0

Sabtu, 17 September 2016

MENGAPA ORANG YANG BERMAJELIS DENGAN AHLI BID'AH LEBIH BERBAHAYA BAGI KITA DARI AHLI BID'AH ?



Berkata As-Syaikh Al-'Allamah Muhammad bin Hadi Al-Madkhali _hafizhahullah_ :

Karena ahli bid'ah telah tampak perkara mereka dan jelas keadaan mereka sehingga manusia berhati-hati dari mereka;

Akan tetapi ini orang yang menampakkan bahwa dirinya sunni dan di atas akidah ahlussunnah, di atas jalan ahlussunnah namun dia bermajelis dengan mereka lebih berbahaya bagi kita dari mereka (ahli bid'ah). Mengapa?

️Karena tertipu dan terkecoh dengannya akan lebih banyak, dia akan menipu keumuman orang dan menipu orang-orang awam, sehingga mereka akan dapat menipu dari dua sisi:

Sisi pertama : karena mereka bermajelis dengan ahli bid'ah, kepada orang ini yang mereka lihat telah bermajelis kepadanya, mereka akan mengatakan: kalau sekiranya orang tersebut ada sesuatu (dari penyimpangan) tentulah si fulan tidak akan bermajelis kepadanya karena dia seorang sunni dan kami mengenalnya, sehingga mereka pun terjatuh disebabkan olehnya.

Sisi kedua : dia akan menyeret mereka keluar dari ahlussunnah dan dari jalan ahlussunnah di dalam memisahkan diri dari ahli bid'ah sampai dia bawa mereka kepada ahli bid'ah;

Karena apabila dia telah membantu dan membela setelah dia bermajelis dan berteman akan menjadi satu jenis di atas jalan mereka (ahli bid'ah);

Sehingga dia akan menyeret orang yang tertipu dengannya dari kalangan orang yang mengenalnya di atas sunnah dahulunya sehingga dia terjatuh disebabkan olehnya. 》

 
http://miraath.net/articles.php?cat=11&id=1061

Broadcast by :
Ahlus Sunnah Karawang
Channel MutiaraASK
http://tlgrm.me/MutiaraASK
Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
BBM Mutiara Salaf,
Pin:5F0E3F06| Channel:C001C7FFE

Jumat, 16 September 2016

Kamis, 15 September 2016

Dakwah Ahlussunnah Dakwah Dengan Hikmah



KAPAN SEORANG MUBTADI' DIHAJR (DITINGGALKAN) ?

️Syaikh Robi' Bin Hadi Al Madkholy حفظه اللّٰه menjawab :

Seorang mubtadi' apabila ia seorang da'i yang menyeru kepada kebid'ahannya maka ia dihajr secara terus-menerus sampai ia bertaubat.

️Dan apabila ia seorang yang jahil maka diajari dan seorang alim dan da'i (sunni) tidak menghajrnya namun mendakwahinya, apabila ia tidak menerima dakwah tersebut dan menentang maka seorang alim menghajrnya dan meninggalkannya serta menyibukkan dirinya untuk mendakwahi orang selainnya.

Marhaban Ya Tholibal 'Ilmi hal.415

متى يكون هجر المبتدع ؟

المبتدع إذا كان داعيا فيهجر باستمرار حتى يتوب، وإذا كان جاهلا فيعلم، العالم والداعية المؤثر لا يهجره، إنما يدعوه، فإذا لم يستجب وعاند يهجره ويتركه ويذهب ويشتغل بغيره ويدعو غيره.

مرحبا يا طالب العلم ص.٤١٦

telegram dinulqoyyim


TINGGALKAN PERDEBATAN


NASEHAT UNTUK MEREKA YANG SUKA DUDUK BERMAJELIS DAN BERDEBAT DENGAN AHLUL AHWA`

Oleh: Asy-Syaikh Al-'Allamah Al-Muhaddits Rabi' bin Hadi bin Muhammad 'Umair Al-Madkhali hafizhahullah

[ Pertanyaan ]

Apa nasehat Anda wahai Syaikh untuk seseorang yang :

- Pergi ke Majelis-majelis Ahlul ahwa dan hadir di ceramah-ceramah mereka,
- Mengucapkan salam kepada mereka untuk memastikan tentang apa yang mereka ucapkan,
- dan mendebat mereka?

[ Jawaban ]

{ هذا غالبا يذهب يصبح حزبي إما للتبليغ أو طائفة صوفية أو طائفة رافضية أو جهمية, لابد هذا الصنف يعاقبهم الله عز وجل لأنهم خالفوا هدي محمد عليه الصلاة والسلام وتوجيهاته وخالفوا هدي السلف وغامروا بدينهم }


ORANG INI PADA UMUMNYA AKAN MENJADI SEORANG HIZBY.

▪️ Baik (pengikut firqoh) tabligh
▪️ atau kelompok Shufiyyah
▪️ atau kelompok Rofidhah
▪️ atau Jahmiyah.
- Kelompok ini yang Allah 'Azza wa Jalla mesti menimpakan hukuman kepada mereka karena mereka telah menyelisihi petunjuk dan tuntunan Muhammad (ﷺ). Mereka telah menyelisihi bimbingan Salafus shalih dan menghadapkan bahaya terhadap agama mereka..

{ فهؤلاء غالبا ما يضيعون ويلتحقون بأحزاب الشر }


“Sehingga mereka seringnya akan binasa dan bergabung dengan kelompok-kelompok jelek.”

[Sebagai contoh]

Ibnu 'Aqil adalah (ibarat) gunung dari gunung-gunung dalam (puncak) kecerdasan, keluasan, dan ilmu. Mereka (ulama sezaman dengannya) telah menasehati dirinya untuk tidak mendatangi kelompok mu'tazilah. Dia tetap pergi menemui mereka maka jadilah dia seorang berpemahaman mu'tazilah.

Abu Dzar salahsatu murid Ad-Daruquthni dahulunya seorang imam dalam sunnah. Dia mendengarkan satu kalimat (dari ahlul hawa) yang menyambarnya sehingga menjadi seorang beraqidah Asy'ariyah.

Abdurrozzaq (ash-Shon'aniy) bermajelis dengan Ja'far bin Sulaiman Ad-Dhuba'i. Dia bermajelis bersamanya yang terpengaruh pemahaman Syi'ah maka Abdurrozzaq beralih; berpendapat dan berpaling kepada tasyayyu' (paham Syi'ah). Si miskin ini pun menjadi bagian kaum Syi'ah. Walaupun tasyayyu'nya tidaklah sangat, kita tidak akan menzholiminya, tetapi ia telah terjatuh dan terpengaruh.

{ فالذي يجالس أهل الباطل لا بدّ أن يتأثر رغم أنفه, مهما ادعى لنفسه لابدّ أن يتأثر }


“Maka orang yang bermajelis dengan Ahlul bathil pasi akan terpengaruh, baik ia menghendaki atau tidak. Bagaimana pun dia mengaku-aku dapat menjaga dirinya, ia mesti akan terimbas (pemikirannya)”

Karena Rasulullah (ﷺ) yang selalu berkata benar lagi dibenarkan telah mewanti-wanti dan bersabda:

{ ﺇِﻧِّﻤَﺎ ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﺠَﻠِﻴﺲِ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢِ ﻭَﺟَﻠِﻴﺲِ ﺍﻟﺴُّﻮﺀِ ﻛَﺤَﺎﻣِﻞِ ﺍﻟْﻤِﺴْﻚِ ﻭَﻧَﺎﻓِﺦِ ﺍﻟْﻜِﻴﺮِ , ﻓَﺤَﺎﻣِﻞُ ﺍﻟْﻤِﺴْﻚِ ﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ ﻳَﺤْﺬِﻳَﻚَ ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ ﺗَﺒْﺘَﺎﻉَ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ ﺗَﺠِﺪَ ﻣِﻨْﻪُ ﺭِﻳﺤًﺎ ﻃَﻴِّﺒَﺔً , ﻭَﻧَﺎﻓِﺦُ ﺍﻟْﻜِﻴﺮِ ﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ ﻳَﺤْﺮِﻕَ ﺛَﻴَﺎﺑَﻚَ ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ ﺗَﺠِﺪَ ﺭِﻳﺤًﺎ ﺧَﺒِﻴﺜَﺔً }


“Tidak lain permisalan teman duduk yang sholih dengan teman duduk yang jelek seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Maka penjual minyak wangi baik ia menghadiahkan kepadamu atau engkau membeli darinya atau (minimal) engkau akan mendapatkan aroma yang wangi darinya. Sedangkan pandai besi boleh jadi ia akan membakar pakaianmu atau engkau mendapati aroma yang busuk.”

Yakni teman duduk yang shalih -Masya Allah- dia memiliki tiga keadaan yang semuanya baik :

1. Boleh jadi dia akan memberi dan menyodorkan untukmu hadiah "Silahkan, ini minyak wangi untukmu!" Ia sodorkan untukmu satu botol, dia berikan kepadamu.

2. Boleh jadi engkau akan membeli darinya yakni engkau belanja darinya.  Kamu mendapatkan manfaat darinya dan ini suatu kebaikan, (karena) engkau tidak membeli khomer dan juga sesuatu yang haram bahkan membeli sesuatu yang baik yang dicintai Allah Azza wa Jalla yang dianjurkan bagimu (memakainya) ketika sholat, dikehendaki darimu ketika masuk masjid. Maka dari orang ini engkau mendapatkan manfaat.

3. Barangkali juga engkau akan mendapatkan darinya aroma wangi dan ini adalah kebaikan.

Sedangkan teman duduk yang jelek laksana pandai besi:

- Bisa jadi dia akan membakar pakaianmu
- dan boleh jadi engkau mendapati aroma busuk yang mungkin akan menimbulkan penyakit kanker atau suatu penyakit atau sesuatu selainnya.

Kita mohon perlindungan kepada Allah. Maka teman duduk sudah tentu akan memberikan kepadamu kejelekan dan keburukan.

{ والمرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل }


“Dan seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya maka perhatikanlah masing-masing kalian kepada siapa ia berteman dekat!”

{ الأخلاء يومئذ بعضهم لبعض عدو إلا المتقين }


“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” [QS Az-Zukhruf: 67]

Para pengikut hawa nafsu dan Ahlul bid'ah bukanlah termasuk dari mereka (yang diperkecualikan di dalam ayat).


Engkau telah mendapati beberapa ayat dan hadits (sebagaimana telah disebut) yang memberikan peringatan sedangkan engkau mengatakan:

{ لا أمشي }


“Aku tidak akan berjalan (mengikutinya)!”

Siapa yang telah memberikan kepadamu sifat maksum (terlindung dari kesalahan)! Apabila Rasulullah (ﷺ) dahulu memperingatkan para shahabatnya dan Salafus shalih dahulu mereka adalah para imam yang diibaratkan laksana pegunungan (yang kokoh) mereka menutup telinga-telinga mereka dan tidak ingin mendengar (ucapan) Ahlu bid'ah (lalu bagaimana denganmu?).

Adapun engkau justru pergi, mengunjungi, dan menghadiri pengajian-pengajian mereka yang akan menimpamu kejelekan-kejelekannya, dari asap dan semburannya.

Kami telah banyak pengalaman, sudah menjalani banyak hal. Kami sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun.

▪️ Mereka-mereka yang teperdaya ini lenyap binasa dan tersesat kebingungan. Ujung-ujungnya dapat dipastikan demikian, MEREKA AKAN BINASA. Kita memohon kepada Alloh perlindungan.
▪️ Betapapun kecerdasan yang telah ia raih maka sesungguhnya Allah yang akan menentukannya.

Kita katakan kepadanya:

ذكـاءك لا ينفعك! لا بد أن تبذل الأسباب في حمــاية هذا الـــدين الذي أعـــطاك الله وتحــافظ عليه, هذه نعمــة لا تلعب فيها..


“Kecerdasanmu tidak akan bermanfaat (menangkal kejelekan mereka) kepadamu! Engkau harus menempuh sebab-sebab dalam menjaga agama ini yang telah Alloh berikan kepadamu dan engkau berupaya memeliharanya. Ini adalah suatu nikmat, jangan engkau bermain-main dengannya!”

{ الآن من ترون من الحزبيين - في هذه البلاد - كلهم أصلهم سلفيين في هذه البلاد؛ كلهم ضاعوا بسبب المخالطة والمعاشرة والقراءة والسماع لأهل الأهواء }


“Sekarang siapa yang kalian lihat dari hizbiyyun -di negeri ini- mereka semua pada asalnya adalah salafiyyin di negeri ini. Mereka semua telah celaka dengan sebab berkumpul, bergaul, dan membaca serta mendengarkan para pengikut hawa nafsu.”

Segala yang kalian lihat sekarang dan yang dikatakan tentang mereka bahwa si fulan hizbi dan fulan hizbi... mereka seluruhnya tidaklah hancur kecuali dengan wasilah (sebab) ini, mereka berpegang dengan pendapat ini:

{ آخذ الحق وأترك الباطل }


“Aku ambil yang benar-nya dan aku tinggalkan yang bathil-nya.”

Kemudian dia malah mengambil yang bathil dan meninggalkan yang haq serta menjadi musuh bagi al-Haq dan memerangi Ahlul Haq!

[Fatawa Aqidah dan Manhaj Pertemuan Kedua]

Sumber: http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=29&id=277

* * *
Alih Bahasa: Al-Ustadz Muhammad Sholehuddin Abu 'Abduh hafidzahullah [FBF-2]
__________________
مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
[ Arsip ] WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net

•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ http://bit.ly/ukhuwahsalaf

➥ #Manhaj #Nasehat #untuk_mereka #yang_duduk #bermajelis #berdebat #dengan_ahlul_ahwa

http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.alfawaaid.net/2016/06/artikel-nasehat-untuk-mereka-yang-suka.html?m%3D1&ei=bMpbq4ds&lc=id-ID&s=1&m=584&host=www.google.co.id&ts=1473915193&sig=AKOVD64_W4-FaURczY6mBptHzbl8O_YuCA

Selasa, 13 September 2016

[ Perhatikanlah ] BEDA SYAIKH SHALIH AL FAUZAN HAFIZHAHULLAH DENGAN DAI DAI RODJA



ASY-SYAIKH SHALIH AL-FAUZAN HAFIZHAHULLAH MENGHENTIKAN PELAJARAN DI MASJIDIL HARAM KARENA ADA YANG MENGAMBIL GAMBAR BELIAU

Beliau memerintahkan untuk menghancurkan alat-alat untuk mengambil gambar seraya mengatakan :

"Ya ikhwanana, lihatlah, mengambil gambar (makhluk bernyawa -pent) haram hukumnya, ada pengambilan gambar dari lantai dua.

Ini haram dan mungkar, sehingga tidak boleh.

Wajib untuk melarang mereka dan mengambil alat yang digunakannya sekarang, karena telah tetap ijma' (tentang haramnya gambar makhluk bernyawa -pent).

Tidak boleh menyetujui kemungkaran di Haramillah (tempat Allah yang suci) yaitu di al-Masjid al-Haram.

Tidak boleh menyetujui kemungkaran di semua tempat, lalu bagaimana jika kemungkaran itu terjadi di Haramillah?!

ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﺮِﺩْ ﻓِﻴﻪِ ﺑِﺈِﻟْﺤَﺎﺩٍ ﺑِﻈُﻠْﻢٍ ﻧُﺬِﻗْﻪُ ﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏٍ ﺃَﻟِﻴﻢٍ.

"Dan siapa saja yang menginginkan untuk berbuat yang menyimpang dari kebenaran dengan kezhaliman apapun di dalamnya (di tanah suci), maka Kami pasti merasakan kepadanya adzab yang pedih." (QS. al-Hajj: 25)

Kalian harus memberi tahu aparat yang berwenang tentang perbuatan mungkar ini agar mencegah mereka orang-orang suka berbuat dosa itu, yang mana mereka tidaklah datang untuk beribadah, tetapi mereka datang hanya untuk mengganggu dan melakukan berbagai kemungkaran.

Falaa haula wa laa quwwata illa billah.

 العلامة صالح الفوزان يقطع درسه في الحرم المكي ويأمر بتحطيم المصورات

 http://bit.ly/SyFauzanHentikanDarsKrnDiambilGambar
 Durasi:  00.54 (106,3 kb)


Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com


____________



SEDANGKAN DAI DAI RODJA , LIHATLAH APA YANG MEREKA LAKUKAN ..


















Sumber Gambar :

INI FAKTA BUKAN FITNAH
Menyingkap Penyimpangan Sururi, Halaby, Rodjali & MLM | https://telegram.me/sururiyyah


______________
 HUKUM GAMBAR / FOTO/ VIDEO SEBAGAI ALAT BUKTI (BARANG BUKTI)

Oleh:
Asy Syaikh Al ‘Allaamah Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah

Telah masuk beberapa pertanyaan dari para ikhwah –jazaakumullaahu khairan- terkait penampilan bukti-bukti yang berbentuk gambar utuh dari manusia.

Dan memang dalam beberapa tulisan terakhir kita menampilkannya tanpa kita potong/hapus bagian kepalanya sehingga wajah nampak utuh jelas.

Kami ingin memberikan jaminan kepastian kepada para pembaca bahwa nama-nama dan bukti yang kita tampilkan benar-benar identik, MENEPIS HILAH para pengekor hawa nafsu, menghindari tuduhan telah merekayasa, atau menampilkan gambar orang lain yang kemudian diklaimkan sebagai gambar seseorang. Sebagai bukti bahwa yang kita tampilkan benar-benar asli tanpa rekayasa.


___________________________
 Berikut penjelasan Asy Syaikh Al ‘Allamah Al Utsaimin rahimahullah :

Asy-Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah berkata:

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين وأصلي وأسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، ومن تبعه بإحسان إلى يوم الدين أما بعد:

Telah banyak pertanyaan seputar apa yang telah disebarkan di pertemuan antara saya dan redaksi surat kabar Al-Muslimun pada hari Jum’at 29/111410 no. 281 tentang hukum menggambar dengan fotografi.

Dan di pertemuan tersebut saya menyebutkan bahwa saya tidak berpendapat bahwa menggambar dengan fotografi yang sifatnya seketika yang gambarnya keluar langsung tanpa upaya oksidasi dari dalam, termasuk menggambar yang dilarang oleh Ar-Rasul Shallallahu ‘alaihi was salam dan beliau laknat pelakunya.

 Saya menyebutkan alasannya lalu saya katakan: Tetapi tidak sepantasnya untuk dikatakan: Apa tujuan dari perbuatan ini?

الغرض المقصود منه، و إذا كان الغرض غير مباح صار هذا العمل حراماً لا لأنه من التصوير، و لكن للأنه قصد به شيء حرام

Jika memang tujuannya adalah perkara yang mubah dengan dibolehkannya tujuan yang dimaksudkan, namun jika tujuannya tidak diperbolehkan (haram) maka perbuatan ini menjadi haram, bukan dikarenakan hal itu merupakan perbuatan menggambar, tetapi karena tujuannya adalah sesuatu yang haram.

Karena yang berbicara dengan saya adalah seorang wartawan, saya menyebutkan sebuah contoh haram yang berkaitan dengan surat kabar, yaitu menggambar wanita di lembaran-lembaran surat kabar dan majalah.

 Saya tidak menyebutkan contoh yang banyak karena mencukupkan dengan kaedah yang baru saja disebutkan, yaitu kapan saja tujuannya adalah sesuatu yang mubah maka perbuatan ini mubah, dan kapan saja tujuannya tidak diperbolehkan (haram) maka perbuatan ini pun haram hukumnya.

Hanya saja sebagian penanya di pertemuan ini ingin disebutkan contoh lebih banyak tentang yang mubah dan yang haram. Maka dalam rangka memenuhi keinginan mereka, sekarang saya sebutkan contoh-contoh yang mubah:

Tujuan menggambar ini adalah karena butuh untuk memastikan sesuatu seperti memastikan identitas (seperti KTP, SIM, Pasport, Visa dll. -pent),
▪kecelakaan lalu lintas,
▪kejahatan/kriminalitas,
▪penyelidikan seperti seseorang diminta untuk menyelidiki sesuatu lalu dia mengambil gambar untuk memastikannya.


 Sedangkan yang termasuk contoh-contoh yang diharamkan adalah:

▪Menggambar untuk kenang-kenangan seperti mengambil gambar teman, pesta pernikahan dan semisalnya, karena hal itu menuntut untuk merawat gambar-gambar tanpa keperluan dan ini haram hukumnya.

Karena telah pasti dari Nabi Shallallahu ‘alaihi was salam bahwa malaikat tidak akan masuk ke sebuah rumah yang ada gambarnya (HR. Al-Bukhary no. 3224 dan Muslim no. 5636).

▪Dan yang termasuk darinya adalah merawat gambar orang yang sudah meninggal yang dicintai, seperti ayahnya atau saudaranya yang bisa dia lihat sewaktu-waktu, karena hal itu bisa mengambuhkan kesedihan dan bisa menyebabkan ketergantungan hati dengan orang yang telah meninggal itu.

▪Menggambar untuk menikmati atau bersenang-senang dengan melihat gambar, karena hal itu bisa menyeret kepada perbuatan yang keji.

Dan yang wajib atas siapa saja yang memiliki sedikit saja gambar-gambar untuk tujuan ini untuk merusaknya agar dia tidak terkena dosa dengan merawatnya.

Ini contoh-contoh bagi kaedah yang telah disebutkan tadi dan bukan sebagai bentuk pembatasan. Tetapi siapa yang Allah beri pemahaman dia akan bisa menerapkan dengan benar bagaimana menilai gambar-gambar yang lain dengan kaedah ini.

Demikian, dan saya memohon kepada Allah agar memberikan hidayah dan taufik bagi kita semua agar bisa melakukan hal-hal yang Dia cintai dan Dia ridhai.

(Majmu’ Fatawa wa Rasail 2/271 cetakan tahun 1413 terbitan Darul Wathn format PDF)

Didapatkan sumbernya melalui: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=135345



___________________________
 Hukum Gambar Karena Darurat

Asy-Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah berkata:

فقد يجب التصوير أحياناً خصوصاً الصور المتحركة

“ Terkadang mengambil gambar hukumnya wajib, khususnya gambar-gambar yang bergerak (video).
Jadi, misalnya kita melihat seseorang berusaha menyembunyikan sebuah kejahatan yang berkaitan dengan hak orang lain, seperti usaha pembunuhan dan yang semisalnya, dan kita tidak bisa memastikannya KECUALI dengan gambar, maka hukum gambar ketika itu WAJIB.

Terlebih lagi pada masalah-masalah yang kasusnya benar-benar membutuhkan ketelitian mendalam.

لأن الوسائل لها أحكام المقاصد

Hal ini berdasarkan kaedah yang menyatakan bahwa sarana-sarana itu dihukumi sesuai dengan tujuan.

إذا أجرينا هذا التصوير لإثبات شخصية الإنسان خوفاً من أن يُتَّهم بالجريمة غيره ، فهذا أيضاً لا بأس به بل هو مطلوب ، وإذا صوّرنا الصورة من أجل التمتع إليها فهذا حرام بلا شك ... والله أعلم

Jika kita menempuh pengambilan gambar ini untuk memastikan identitas seseorang karena dikhawatirkan orang lain yang akan dituduh dengan kejahatan tersebut, maka ini tidak mengapa, bahkan dibutuhkan.

Namun jika kita mengambil sebuah gambar dalam rangka MENIKMATINYA, maka ini hukumnya haram tanpa diragukan lagi, wallahu a’lam.” (Asy-Syarhul Mumti’, 2/203 v.pdf)

 Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=70274
                                       ✺✺✺

 Dikutip dari http://goo.gl/AbUb64
#foto #bukti #gambar #hukum_gambar #barang_bukti

Sumber : www.alfawaaid.net


SELANJUTNYA TERSERAH ANDA ... BAROKALLAHU FIKUM

BETAPA BERHARGANYA ANUGERAH ILMU



DIMANAKAH POSISI KITA

Ali bin Abi Thalib berwasiat kepada Kumail bin Ziyad rahimahullah ..

Manusia ada tiga golongan :

1. Alim rabbani

2. Orang yang belajar di atas jalan keselamatan dan

3. Orang rendahan yang tidak tahu aturan, selalu mengikuti setiap penyeru, condong kemana pun angin bertiup, tidak bisa mengambil penerang dari cahaya ilmu, tidak pula berlindung kepada tiang yang kuat.


Ilmu lebih baik daripada harta karena ia akan menjagamu. Adapun harta, engkau yang menjaganya.

Ilmu akan bertambah dengan diamalkan, sedangkan harta akan berkurang ketika dibelanjakan.

Mencintai orang yang berilmu adalah bagian agama.

Ilmu membuat pemiliknya berada dalam ketaatan sepanjang hayatnya, pembicaraan yang baik setelah dia meninggal.

Adapun harta,  pengaruhnya akan hilang seiring dengan lenyapnya harta itu.

Para penjaga harta seakan-akan mati dalam hidupnya.

Adapun orang berilmu akan tetap abadi sepanjang masa.



(Min Washaya as-Salaf, hlm. 12—14)
Sumber : http://asysyariah.com/kata-kata-mutiara-islam/

WhatsApp Salafy Indonesia http://forumsalafy.net
Channel Telegram : http://bit.ly/ForumSalafy


___________



BETAPA BERHARGANYA ANUGERAH ILMU

Berkata Syaikh Utsaimin Rahimahullah :


"Seseorang yang Allah anugerahkan ilmu kepadanya sungguh telah Allah anugerahkan kepadanya dengan sesuatu yang lebih besar daripada harta, anak-anak, istri-istri, gedung atau istana, kendaraan, dan segala sesuatu."


Syarh Riyadush Sholihin (5/444)

Sumber : PENCARI AL-HAQ


Siapakah Syaikh Rabi Bin Hadi Al Madkhali Hafizhahullah Itu ?



Nama dan nasab beliau

Beliau adalah Asy-Syaikh Al-‘Allamah Al-Muhaddith Robi’ bin Hadi bin Muhammad ‘Umayr Al-Madkhali, berasal dari suku Al-Madakhilah yang terkenal di Jaazaan, sebuah daerah di sebelah selatan Kerajaan Arab Saudi. Suku ini termasuk keluarga Bani Syubail, sedangkan Syubail adalah anak keturunan Yasyjub bin Qahthan.

Kelahiran beliau
Syaikh Rabi’ dilahirkan di desa Al-Jaradiyah, sebuah desa kecil di sebelah barat kota Shamithah sejauh lebih kurang tiga kilometer. Beliau dilahirkan pada akhir tahun 1351 H. Ayahanda beliau meninggal ketika beliau masih berumur sekitar satu setengah tahun, beliau tumbuh berkembang di pangkuan bondanya -semoga Allah Ta’ala merahmatinya. Bonda membimbing dan mendidik beliau dengan sebaik-baiknya, mengajarkan kepada beliau akhlak yang terpuji, berupa kejujuran mahupun sifat amanah, juga memotivasi putranya untuk menunaikan shalat dan meminta beliau mengerjakan mengikut sunnah ibadah tersebut. Selain pengasuhan ibunya, beliau diawasi dan dibimbing pula oleh bapa saudaranya (dari pihak ayah).

Perkembangan Keilmuan
Ketika Syaikh Robi’ berusia lapan tahun, beliau masuk sekolah yang ada di desanya. Di sekolah tersebut beliau belajar membaca dan menulis. Termasuk guru yang membimbing beliau dalam belajar menulis adalah Asy-Syaikh Syaiban Al-‘Uraisyi, Al-Qadli Ahmad bin Muhammad Jabir Al-Madkhali dan dari seseorang yang bernama Muhammad bin Husain Makki yang berasal dari kota Shibya’. Syaikh Rabi’ mempelajari Al Qur`an di bawah bimbingan Asy-Syaikh Muhammad bin Muhammad Jabir Al-Madkhali disamping belajar ilmu tauhid dan tajwid.Setelah lulus, beliau melanjutkan pengajiannya ke Madrasah As-Salafiyyah di kota Shamithah. Termasuk guru beliau di madrasah tersebut adalah Asy-Syaikh Al-‘Alim Al-Faqih Nashir Khalufah Thayyasy Mubaraki rahimahullah, seorang alim kenamaan yang termasuk salah satu murid besar Asy-Syaikh Abdullah Al-Qar’awi rahimahullah. Di bawah bimbingannya, Syaikh Robi’ mempelajari kitab Bulughul Maram dan Nuzhatun Nadhar karya Al-Hafidh Ibnu Hajar rahimahullah Ta’ala.Kemudian beliau belajar di Ma’had Al-‘Ilmi di Shamithah kepada sejumlah ulama terkemuka, yang paling terkenal adalah Asy-Syaikh Al-‘Allamah Al-Masyhur Hafiz bin Ahmad Al-Hakami rahimahullah Ta’ala dan saudaranya Fadlilatusy Syaikh Muhammad bin Ahmad Al-Hakami, juga kepada Asy-Syaikh Al-‘Allamah Al-Muhaddits Ahmad bin Yahya An-Najmi hafidhahullah. Di ma’had tersebut beliau belajar akidah kepada Asy-Syaikh Al-’Allamah Dr Muhammad Amman bin ‘Ali Al-Jami(antara murid kesayangan Asy Syaikh Al Allamah Ibn Bazz). Demikian pula kepada Asy-Syaikh Al-Faqih Muhammad Shaghir Khamisi, beliau mempelajari ilmu fikih dengan kitab Zaadul Mustaqni’ dan kepada beberapa orang lagi selain mereka, di mana Syaikh mempelajari ilmu bahasa Arab, adab, ilmu Balaghah dan ilmu ‘Arudl (cabang-cabang ilmu bahasa Arab-pent.)Tahun 1380 H seusai ujian penentuan akhir, beliau lulus dari Ma’had Al-‘Ilmi di kota Shamithah dan di awal tahun 1381 H beliau masuk ke Fakultas Syari’ah di Riyadl selama beberapa waktu lamanya, sekitar satu bulan, satu setengah atau dua bulan saja. Ketika Jamiyyah Islam Madinah didirikan, beliau pindah ke sana dan masuk ke Fakulti Syari’ah. Beliau belajar di Jamiyyah tersebut selama empat tahun dan lulus darinya pada tahun 1384 H dengan cemerlang.

Di antara guru-guru beliau di Jamiyah Islam Madinah adalah:
  • Mufti besar Kerajaan Arab Saudi, Samahatusy Syaikh Al-‘Allamah ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah ta’ala, kepada beliau Syaikh Rabi’ mempelajari Aqidah Thahawiyah
  • Fadlilatusy Syaikh Al Muhadith Al-‘Allamah Muhammad Nashiruddin Al-Albani, mempelajari bidang ilmu hadits dan sanad.
  • Fadlilatusy Syaikh Al Muhadith Al-‘Allamah ‘Abdul Muhsin Al-‘Abbad, mempelajari ilmu fikih tiga tahun lamanya dengan kitab Bidayatul Mujtahid.
  • Fadlilatusy Syaikh Al-‘Allamah Al-Hafidh Al-Mufassir Al-Muhaddits Al-Ushuli An-Nahwi wal Lughawi Al-Faqih Al-Bari’ Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi, penulis tafsir Adlwaul Bayan, kepada beliau Syaikh Rabi’ mempelajari ilmu tafsir dan ushul fikih selama empat tahun.
  • Asy-Syaikh Shalih Al-‘Iraqi, belajar akidah.
  • Asy-Syaikh Al-Muhaddith ‘Abdul Ghafar Hasan Al-Hindi, belajar ilmu hadits dan mushthalah.
Setelah lulus, beliau menjadi pensyarah di Universitas Islam Madinah selama beberapa waktu, kemudian beliau melanjutkan studi ke master dan berhasil meraih gelar master di bidang ilmu hadith dari Jamiyyah Al-Malik ‘Abdul ‘Aziz cabang Mekkah pada tahun 1397 H dengan tesis beliau yang terkenal, berjudul Bainal Imamain Muslim wad Daruquthni. Pada tahun 1400 H beliau berhasil menyelesaikan PHD di Jamiyyah yang sama, dengan cemerlang setelah beliau menyelesaikan tahqiq (penelitian, komentar –pent.) atas kitab An-Nukat ‘ala Kitab Ibni Ash-Shalah, karya Al-Hafiz Ibnu Hajar rahimahullahu Ta’ala.Syaikh Robi’ kemudian kembali ke Jamiyyah Islam Madinah dan menjadi pensyarah di FakultiHadith. Beliau mengajar ilmu hadith dengan segala bentuk dan cabangnya, serta berkali-kali menjadi ketua jurusan Qismus Sunnah untuk program pasca sarjana dan sekarang beliau menjabat sebagai pensyarah kanan. (Beliau telah bersara dari Jamiyyah dan meneruskan dakwah di Mamlakah al Arobiyyah as Saudiyyah) Semoga Allah menganugerahkan kepada beliau kenikmatan berupa kesihatan dan penjagaan dalam beramal kebaikan.

Sifat dan akhlak beliau
Syaikh Robi’ hafidzahullah Ta’ala memiliki keistimewaan berupa sifat sangat rendah hati dihadapan saudara-saudaranya, murid-muridnya mahupun kepada para tamunya. Beliau seorang yang sangat sederhana dalam hal tempat tinggal, pakaian mahupun kendaraan, beliau tidak menyukai kemewahan dalam semua urusan ini.

Beliau adalah seorang yang selalu ceria, berseri-seri wajahnya dan sangat ramah, membuat teman duduk beliau tidak merasa bosan dengan kata-kata beliau. Majlis beliau senantiasa dipenuhi dengan pembacaan hadith dan Sunnah serta tahdzir (peringatan-pent.) dari kebid’ahan dan para pelakunya, sehingga orang yang belum mengenal beliau akan menyangka bahwa tidak ada lagi kesibukan beliau selain hal tersebut.

Syaikh Rabi’ sangat mencintai salafiyyin penuntut ilmu, beliau menghormati dan memuliakan mereka. Beliau berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka sesuai kemampuan beliau, baik dengan diri sendiri maupun dengan harta. Rumah beliau selalu terbuka untuk para penuntut ilmu, sampai-sampai hampir tidak pernah beliau bersarapan pagi ,makan tengahari mahupun makan malam sendirian, kerana selalu saja ada pelajar yang mengunjungi beliau. Beliau menanyakan keadaan mereka dan membantu mereka.

Syaikh Rabi’ termasuk ulama yang sangat bersemangat menyeru kepada Al-Kitab dan As-Sunnah serta akidah salaf, penuh semangat dalam mendakwahkannya dan beliau adalah pedang Sunnah dan akidah salaf yang amat tajam, yang amat sedikit bandingannya di masa sekarang. Beliau adalah pembela Sunnah dan kehormatan salafus salih di zaman kita ini, siang dan malam, secara rahsia maupun terang-terangan yang tidak terpengaruh oleh celaan orang-orang yang suka mencela.

Karya-karya beliau
Syaikh Rabi’ memiliki sejumlah karya tulis -Alhamdulillah – beliau hafidzahullah telah membicarakan berbagai bab yang sangat diperlukan , terlebih khusus lagi dalam membantah para pelaku bid’ah dan para pengikut hawa nafsu di zaman yang penuh dengan para perosak namun sedikit orang yang berbuat ishlah (perbaikan, pent.) Di antara karya beliau:
  1. Bainal Imamain Muslim wad Daruquthni, sejilid besar dan ini merupakan thesis beliau untuk meraih gelar master.
  2. An-Nukat ‘ala Kitab Ibni Ash-Shalah, telah dicetak dalam dua juz dan ini merupakan disertasi program doktoral beliau.
  3. Tahqiq Kitab Al- Madkhal ila Ash-Shahih lil Hakim, juz pertama telah dicetak.
  4. Tahqiq Kitab At-Tawasul wal Wasilah lil Imam Ibni Taimiyyah, dalam satu jilid.
  5. Manhajul Anbiya` fid Da’wah ilallah fihil Hikmah wal ‘Aql.
  6. Manhaj Ahlis Sunnah fii Naqdir Rijal wal Kutub wat Thawaif.
  7. Taqsimul Hadits ila Shahih wa Hasan wa Dla’if baina Waqi’il Muhadditsin wa Mughalithatil Muta’ashibin, sebuah bantahan terhadap ‘Abdul Fatah Abu Ghuddah dan Muhammad ‘Awamah.
  8. Kasyfu Mauqifi Al-Ghazali minas Sunnah wa Ahliha.
  9. Shaddu ‘Udwanil Mulhidin wa hukmul Isti’anah bi ghairil Muslimin.
  10. Makanatu Ahlil Hadits.
  11. Manhajul Imam Muslim fii Tartibi Shahihihi.
  12. Ahlul Hadits Hum Ath-Thaifah Al-Manshurah An-Najiyah hiwar ma’a Salman Al-‘Audah
  13. Mudzakarah fil Hadith An-Nabawi.
  14. Adlwa` Islamiyyah ‘ala ‘Aqidah Sayyid Quthb wa Fikrihi.
  15. Matha’inu Sayyid Quthb fii Ashhabi Rasulillahi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  16. Al-‘Awashim mimma fii Kutubi Sayyid Quthb minal Qawashim.
  17. Al-Haddul Fashil bainal Haq wal Bathil hiwar ma’a Bakr Abi Zaid.
  18. Mujazafaatul Hiddaad.
  19. Al-Mahajjatul Baidla` fii Himaayatis Sunnah Al-Gharra`.
  20. Jamaa’ah Waahidah Laa Jamaa’aat wa Shiraathun Wahidun Laa ‘Asyaraat, hiwar ma’a ‘Abdirrahman ‘Abdil Khaliq.
  21. An-Nashrul Aziiz ‘ala Ar-Raddil Wajiiz.
  22. At-Ta’ashshub Adz-Dzamim wa Aatsaruhu, yang dikumpulkan oleh Salim Al-‘Ajmi.
  23. Bayaanul Fasaadil Mi’yar, Hiwar ma’a Hizbi Mustatir.
  24. At-Tankiil bimaa fii Taudhihil Milyibaari minal Abaathiil.
  25. Dahdlu Abaathiil Musa Ad-Duwaisy.
  26. Izhaaqu Abaathiil ‘Abdil Lathif Basymiil.
  27. Inqidladlusy Syihb As-Salafiyyah ‘ala Aukaar ‘Adnan Al-Khalafiyyah.
  28. An-Nashihah Hiyal Mas`uliyyah Al-Musytarakah fil ‘Amal Ad-Da’wi, diterbitkan di majalah At-Tau’iyyah Al-Islamiyyah
  29. Al-Kitab was Sunnah Atsaruhuma wa makaanatuhuma wadl Dlarurah ilaihima fii Iqaamatit Ta’liimi fii Madaarisinaa, artikel majalah Al-Jami’ah Al-Islamiyyah, edisi 16.
  30. Hukmul Islam fii man Sabba Rasulallah au Tha’ana fii Syumuli Risaalatihi, artikel surat khabar Al-Qabas Al-Kuwaitiyyah edisi 8576 tahun 9/5/1997.
Syaikh Rabi’ memiliki karya tulisan lain selain apa yang telah disebutkan di sini. Kita memohon kepada Allah agar memberikan pertolonganNya untuk menyempurnakan usaha-usaha kebaikan yang beliau lakukan dan semoga Allah memberikan taufik kepada beliau kepada perkara-perkara yang dicintai dan diridhai-Nya, Dia-lah penolong semua itu dan maha mampu atasnya.

Syaikh Robi` masih hidup dan menetap di al Awali, Makkah. Semoga ALLAH memanjangkan usia syaikh dan ana , Abu Muhammad al Badr berharap agar ALLAH murahkan rezeki ana untuk bertemu dengan syaikh yang ana cintai kerana ALLAH.


(Dinukil dari Mauqi’ Asy-Syaikh Rabi’ hafidzahullah dengan sedikit perubahan)

(Dikutip dari terjemah buku karya Syaikh Abu ‘Abdillah Khalid bin Dlahwi Adz-Dzufairi (syyaikh khalid adalah anak murid kesayangan syaikh robi`), edisi Bahasa Indonesia Mengenal Lebih Dekat Asy Syaikh Rabi' Bin Haadi al Madkhali, Sosok Ulama Pembela Sunnah Nabi. Diterjemahkan Ummu Affan, penerbit Media Ahlus Sunnah, Purwokerto)

Sumber: http://www.darussalaf.or.id/biografi/biografi-ringkas-syaikh-rabi-bin-hadi-umair-al-madkhali/

[ Edisi Ruqyah Manhaj ] NASEHAT EMAS ASY SYAIKH RABI' BIN HADI ALMADKHOLY HAFIDZAHULLAH TERHADAP BEBERAPA MASALAH MANHAJIYYAH DI INDONESIA


Ringkasan Nasehat Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali dalam kesempatan jalsah (pertemuan) bersama para du’at Indonesia, di rumah beliau di daerah Al-’awali Makkah Al-Mukarramah, Ramadhan 1433 H.


TENTANG MENINGGALKAN SEBAB-SEBAB PERSELISIHAN

Beliau menasehatkan untuk meninggalkan semua sebab yang mengantarkan pada perselisihan (Khilaf), dan menasehatkan untuk berlemah- lembut, menjaga lisan, dan saling berukhuwwah serta saling merekatkan hati.

Juga senantiasa waspada dari syaithan yang berupaya menimbulkan perpecahan antar salafiyyin.


TENTANG RADIO RODJA

 [a] Asy-Syaikh Rabi’ ~hafidzahullaah~ berkata: “Barangsiapa yang masih menghormati manhaj dan aqidahnya maka hendaknya dia tidak mendengar mereka (radio Rodja), adapun barangsiapa yang tidak menghormati manhaj dan aqidahnya, maka silakan dia mendengarkannya.”

 [b] Asy-Syaikh Rabi’ ~hafidzahullaah~ berkata:  “Aku nasehatkan kepada ikhwah agar menjauhkan diri dari mendengarkan Radio Rodja.”

 [c] Kemudian beliau (Asy-Syaikh Rabi’) mengingatkan kami dengan atsar dari Ayyub as-Sakhtiyani dan Muhammad bin Sirin tentang sikap tidak mau mendengar ucapan ahlul bid’ah, yaitu tatkala ada seorang ahlul bid’ah mengatakan kepadanya, “Aku akan bacakan kepadamu satu ayat.” Maka keduanya menjawab, “Tidak.”

 [d] Kitab-kitab salaf sudah mencukupi kita dari mendengarkan radio Rodja dan segala isinya.

 [e] Radio Rodja menyebabkan terjadinya perselisihan antar salafiyyin. maka beliau memerintahkan untuk meninggalkannya.

 [f] Ihyaut Turats, ‘Ali Hasan, dan Abul Hasan, adalah di antara pihak-pihak yang paling keras permusuhannya terhadap ahlus sunnah.

 [g] Orang-orang awam TETAP HARUS diperingatkan dari bahaya radio Rodja. Karena salaf dulu juga mentahdzir orang awam dari bahaya Ahlul Bid’ah.

TENTANG YAZID ABDUL QADIR JAWWAS, SALAH SATU TOKOH BESAR RODJA

Asy-Syaikh Rabi’ menyatakan bahwa Yazid hanya sekedar memakai baju salafiyyah. Beliau tidak ridho kalau dikatakan Yazid adalah salafi, ataupun salafi goncang.

TENTANG TURUT ANDILNYA ASY-SYAIKH ‘ABDURRAZZAQ DI RADIO RODJA

Asy-Syaikh Rabi’ menegaskan bahwa hal ini tidaklah menjadi justifikasi (pembenaran) untuk mendengarkan Rodja. Kata beliau, Asy-Syaikh ‘Abdurrazzaq tertipu dengan mereka (para turatsiyyin).

TENTANG PARA PENGISI DI RADIO RODJA

Ketika disebutkan, bahwa para pengisi Rodja menetapkan manhaj salaf, maka Asy-Syaikh Rabi’ menjelaskan bahwa urusan mentabdi’ seseorang tidak mesti bahwa semua yang ada pada diri si mubtadi‘ bertentangan dengan manhaj salaf, dan kondisinya jelas seratus persen ibarat matahari seperti Safar, Salman, ‘Ali Hasan, dan Abul Hasan.

Ya’qub bin Syaibah dibid’ahkan oleh para ‘ulama hanya karena satu perkara. Seseorang terkadang keluar dari salafiyyah karena satu perkara!!

MENCARI/MENELITI KESALAHAN ORANG LAIN

Kesalahan apabila sudah tersebar, maka tidak boleh didiamkan.

Asy-Syaikh Rabi’ mengatakan:

 “Seorang yang salah wajib dinasehati. Yang salah wajib untuk segera rujuk dengan mudah. Dulu ‘Umar bin Al-Khaththab seorang yang waqqaf (tunduk) dengan Kitabullah.

Jadilah kalian orang-orang yang waqqaf terhadap Kitabullah. Seorang mukmin itu lunak dan mudah (kembali kepada Al-haq).”

JA'FAR UMAR THALIB

Ketika ada yang mengatakan kepada Asy-Syaikh Rabi’, bahwa sebagian ikhwah menutup pintu taubat bagi Ja’far ‘Umar Thalib, maka Asy-Syaikh Rabi’ menyebutkan sebuah hadits tentang Khawarij:

 يَخرُجُونَ مِنَ الدِّينِ ثُمَّ لاَ يَعُودُونَ إِلَيْهِ

"Mereka keluar dari agama, kemudian tidak kembali lagi padanya".

Kemudian beliau (Asy-Syaikh Rabi’) berkata,

 “Aku telah menasehatinya, aku telah menasehatinya, aku telah menasehatinya, dan aku tidak berharap lagi.”


Naskah Kesimpulan tersebut dibacakan oleh Asy-Syaikh Khalid azh-Zhafiri di hadapan Asy-Syaikh Rabi’, dan beliau pun menyetujuinya.

Rujukan: Dari situs Salafy.Or.Id dan WA Forum Berbagi Faidah [FBF]

Info Kajian Ahad 16 Dzulhijjah 1437 H - 18 September 2016 M



BISMILLAAHI WALHAMDULILLAAH

Hadirilah Dengan Mengharap Pahala Allahu ta 'ala Semata - Kajian Islam Ilmiyyah Ahlussunnah Wal Jama'ah Di Semarang - Insya Allah


MATERI :
~ FASE KEHIDUPAN MANUSIA  ~


PEMATERI :
al Ustadz Muhammad Afifuddin Hafizhahullah


HARI :
Ahad 16 Dzulhijjah 1437 H - 18 September 2016 M


WAKTU :
Jam 17:55 Wib Habis Sholat Maghrib Insya Allah


TEMPAT :
Masjid DIPONEGORO
Jl. Admodirono / KAMPUS UNDIP PLEBURAN Semarang

PENYELENGGARA :
Majlis Ta'lim Al I'tishom Semarang
Jl. Tambak Boyo Lor 6 Tlogosari Kulon


KAJIAN GRATIS UNTUK UMUM
IKHWAN DAN AKHWAT !


INFORMASI :
Hasan - 085225003939


TurutAndil MenShare :

- Grup WhatsApp CopyPaste :
AHLUSSUNNAH SEMARANG
- Channel Telegram :
@ahlussunnahsemarang
- Website Dan Blog :
www.AhlussunnahSemarang.com
www.yukngajisemarang.blogspot.com


Ayo Bantu MenShare !!!

Ingat Pesan Dari Ibnul Jauzi Rahimahullah :

" Siapa Yang Suka Agar Tidak Terputus Amalnya Setelah Dia Mati, Hendaklah Dia Menyebarkan llmu " (At-Tadzkirah 55)

Minggu, 11 September 2016

Allahu Akbar ! Inilah Yang Dilakukan Negeri WAHABI¹ Terhadap Orang Orang Islam




Ternyata Negeri Wahabi Menyambut Kaum Muslimin Dari Segala Penjuru Dunia

KAUM MUSLIMIN DARI SEGALA PENJURU DUNIA TIDAK DI USIR ..

KAUM MUSLIMIN DARI SEGALA PENJURU DUNIA TIDAK DI BOIKOT..

KAUM MUSLIMIN DARI SEGALA PENJURU DUNIA TIDAK DI TEROR ..

KAUM MUSLIMIN DARI SEGALA PENJURU DUNIA TIDAK DI KAFIR KAFIRKAN ..

KAUM MUSLIMIN DARI SEGALA PENJURU DUNIA TIDAK DIBUNUHI ...


" Kementerian Kesehatan Arab Saudi siaga 24 jam untuk melayani medis selama musim haji. "

Sumber : http://m.republika.co.id/berita/jurnal-haji/berita-jurnal-haji/16/09/01/octkg1313-saudi-siapkan-layanan-medis-24-jam-untuk-jamaah-haji


" Untuk melayani jamaah haji selama 75 hari musim haji tahun ini, lebih dari 7.000 staf yang terdiri atas 27 lembaga swasta dan pemerintah siap memberikan layanan terbaik untuk jamaah "

http://m.republika.co.id/berita/koran/jurnal-haji-koran/16/08/12/obsjs31-saudi-menyambut-15-juta-jamaah-haji


" Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengerahkan 177 armada ambulans selama musim haji 2016. Setidaknya lima kota jadi tujuan utama pengerahan seperti Makkah, Madinah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina."

http://m.republika.co.id/berita/jurnal-haji/berita-jurnal-haji/16/09/08/od6crj313-saudi-kerahkan-177-ambulans-layani-jamaah-haji



SEKELUMIT GAMBARAN SUMBANGSIH ARAB SAUDI UNTUK DUNIA

Oleh: Ustadz Qomar Z.A, Lc


Selain teroris yang juga sangat membenci Arab Saudi adalah orang-orang sekuler dan liberal. Mereka sering menuduh dengan dusta atau dengan penilaian yang tidak adil. Mereka sangat ceroboh dalam menuduh, hanya karena di dalam kitab-kitab syaikh tersebutkan hukum-hukum tentang pengafiran lantas demikian saja menuduh syaikh sebagai orang yang mudah mengafirkan. Padahal tuduhan pengafiran bukanlah perkara yang mudah. Bahkan hukum Islam punya aturan yang rinci dalam menjatuhkan vonis ini.
Terhadap seorang kafir pun, Islam memiliki perincian hukumnya. Tidak lantas dengan sekedar menyandang kekafiran seseorang dengan mudah ditumpahkan darahnya. Tidak demikian. Seandainya seluruh orang kafir harus dibunuh maka tentu tidak akan ada aturan yang berkaitan dengan kafir dzimmi. Padahal pada kenyataannya ada orang-orang kafir yang tidak melakukan penyerangan terhadap kaum muslimin tetap diizinkan hidup dan tinggal di negeri muslim dengan syarat-syarat tertentu. Inilah yang disebut dengan kafir dzimmi. Keamanan mereka dijaga oleh negara.
Demikianlah, Kerajaan Arab Saudi adalah sebuah negeri Islam. Undang-undang Dasarnya adalah Al Quran dan As Sunnah. Mereka membenci terorisme sebagaimana Islam membenci terorisme. Mereka menegakkan tauhid sebagaimana Islam adalah agama tauhid. Sumbangsih Kerajaan Arab Saudi terhadap penegakkan akidah Islam sedemikian besarnya. Kebencian mereka kepada terorisme muncul dari landasan yang paling asasi, karena terorisme adalah penyimpangan terhadap akidah Islam yang memiliki wajah humanis.
Berlembar-lembar halaman mungkin jika dituliskan seluruh sumbangsih Kerajaan Arab Saudi untuk Islam, kaum muslimin, bahkan untuk kemanusiaan secara umum di seluruh penjuru dunia. Bagi orang-orang yang jujur dan adil dalam menilai tentu bukan hal yang sulit untuk menemukan bukti-bukti itu. Semoga kaum muslimin mendapatkan hidayah sehingga dapat jernih dalam mendudukkan perkara dan jujur dalam bersikap. Sesungguhnya dikhawatirkan ketika mereka membenci negeri tauhid, sadar atau tidak sadar mereka akan terjerumus dalam membenci Islam itu sendiri. Wallahu musta’an.
Dalam hal dakwah, keberadaan Jamiah Al Islamiyyah (Universitas Islam Madinah) merupakan bukti nyata yang tak bisa dimungkiri atas sumbangsih Kerajaan Arab Saudi untuk Islam dan kaum muslimin di seluruh dunia. Sejak berdirinya hingga sekarang sudah ribuan mahasiswa muslim dari seluruh penjuru dunia  yang mendapatkan beasiswa. Bukan hanya bebas biaya pendidikannya bahkan setiap bulannya mereka mendapat dana untuk membeli kitab dan kebutuhan sehari-hari lainnya yang jika dirupiahkan bukan terbilang sedikit.  Belum lagi, pada saat liburan pun mereka diberi kesempatan untuk pulang ke daerah masing-masing yang dijamin biaya transportasinya pulang pergi. Bayangkan jika diuangkan berapa milyar dolar yang telah dikeluarkan Kerajaan Arab Saudi demi tegaknya Universitas diniyyah yang bergengsi ini. Sungguh tidak bisa dimengerti jika ada yang sarjana-sarjana diniyyah lulusannya kemudian justru membenci pemerintah Arab Saudi. Fenomena manusia yang tiada syukur akan berbagai nikmat yang telah mereka dapatkan.
Dalam penyelenggaraan haji, jika hanya memperhatikan ini saja, mestinya kaum muslimin di seluruh dunia sudah harus berterima kasih dan merasa berhutang budi kepada Kerajaan Arab Saudi. Berapa juta jamaah haji setiap tahunnya dari seluruh pejuru dunia yang telah mereka layani. Kenyamanan dan keamanan yang luar biasa  selama ibadah haji dirasakan jamaah haji. Upaya yang luar biasa demi kelancaran dan kenyamanan ibadah haji mereka lakukan tanpa pamrih tanpa berharap bayaran dari negara-negara asal jamaah. Mereka menyediakan fasilitas – fasilitas tanpa memungut biaya. Adapun keuntungan dari hasil sewa hotel / penginapan atau produk-produk makanan serta souvenir kembali kepada person-person para pengusaha tidak masuk kas negara karena pemerintah Saudi tidak mengenal perpajakan.
Berapa besarnya biaya dan pekerja yang telah mereka kerahkan untuk kaum muslimin selama penyelenggaran haji? Hampir tak terhitung.  Bahkan menjadi syiar mereka merasa bangga melayani ibadah ibadah haji kaum muslimin seluruh dunia.
Pada setiap kesempatan ibadah haji, pemerintah Saudi selalu membagikan buku bimbingan haji secara gratis. Berapa biaya yang telah mereka belanjakan untuk mencetak jutaan eksemplar buku ini? Hanya saja sangat disayangkan buku ini banyak yang dibuang karena hasutan dan isu tentang wahabi. Sangat disayangkan ketika ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab selalu memberi peringatan kepada jamaah haji Indonesia agar tidak menerima buku-buku yang dibagikan gratis ini. Yang mereka lakukan ini bisa jadi terhitung sebagai upaya untuk menjauhkan orang untuk mendapat bimbingan ilmu yang berdasarkan Al Quran dan hadis.  Sungguh ironi sebuah upaya yang dapat menjauhkan manusia dari dakwah Islam.
Sumbangsih yang lain dapat kita lihat bagaimana perhatian Kerajaan Arab Saudi terhadap negeri-negeri Islam. Banyak orang yang menyangka Arab Saudi tidak memiliki peran terhadap Palestina. Entah mengapa kantor-kantor berita tidak memberitakan kebaikan-kebaikan Arab Saudi kepada Palestina. Padahal Kerajaan Arab Saudi sejak pemerintahan Raja Abdul Aziz bin Abdurrahman sangat memiliki perhatian terhadap Palestina dan telah melakukan banyak hal. Persaksian atas ini muncul dari salah seorang warga Palestina sendiri.
Sebuah tulisan yang ditulis di Jamiah Islamiyah di Gazza oleh Mustofa Syaain, Asisten Profesor di bidang tarikh, dan Abdul Hamid Jamal Al Harrani  Ketua Bagian Tarikh, tentang upaya Saudi terhadap konflik Palestina telah menjadi saksi atas itu semua.  Dalam buku itu, penulis menyebutkan sebagai berikut, “Kerajaan Arab Saudi dari Raja, pemerintahan, dan rakyatnya telah melakukan pengorbanan yang tidak kecil dalam  upayanya yang sangat besar demi membela rakyat Palestina. Dan bantuan itu berdasarkan keimanan yang diyakini sebagai pelaksaan syariat. Kerajaan Arab Sadi telah menyumbangkan materi maupun personel perang bersama tentara mesir melawan kafir Yahudi. “
Raja Faishal bin Abdul Aziz  pun pernah berpidato bicara di depan para pimpinan negara Islam menunjukkan betapa empati yang beliau miliki untuk Palestina, “Telah dilakukan berbagai usaha untuk segera menyelesaikan masalah Palestina termasuk menghubungi negara-negara besar. Akan tetapi sampai hari ini upaya ini tidak menampakkan hasil. Oleh karena itu, mulai saat ini maka kami serukan jihad bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk melawan Yahudi. Maka tidak ada jalan lain untuk membela rakyat Palestina kecuali dengan jihad fi sabilillah. Dan jika Allah belum mengabulkan seruan jihad ini, maka semoga Allah mewafatkanku dalam waktu dekat.”  Maka dengan hikmah-Nya kemudian Allah belum mewujudkan seruan jihad tersebut. Dan Allah  mewafatkan beliau tidak lama setelah itu. Beliau ditembak mati . Semoga Allah merahmati beliau.
Di Afghanistan, ketika kaum muslimin di sana berperang melawan pasukan  kafir Uni Soviet, maka pemerintah, ulama, dan rakyat Arab Saudi pun sangat bersemangat untuk ikut berperang. Ketika itu banyak dari rakyat dan dosen-dosen Jamiah Islamiyah yang mengikuti jihad tersebut termasuk Syaikh Rabi’ Hafizhahullah. Akan tetapi, sayang sekali beberapa rakyat Arab Saudi telah dirusak oleh tokoh-tokoh hizbiyyun (sempalan islam) di sana. Sehingga sepulang dari Afgahnistan mereka membenci  Arab Saudi hingga melakukan peledakan dan mengafirkan ulama dan pemerintahnya.
Demikian pula terhadap kaum muslimin di Bosnia. Sejumlah besar bantuan mereka kerahkan untuk membantu saudara seiman yang sedang dizhalimi oleh musuh-musuhnya.  Inilah sekelumit data, sekadar untuk mengingatkan betapa besar bantuan Arab Saudi kepada Islam dan kaum muslimin.
Belum lama ini ada seorang penulis, menulis persaksian tentang data kebaikan Arab Saudi yang  ia peroleh saat mendampingi kunjungan resmi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin atas undangan Menteri Urusan Islam Arab Saudi al-Syeikh Shaleh bin Abdul Aziz Ali al-Syeikh ke Arab Saudi pada 15-20 Maret 2015, terutama saat mengunjungi Sultan bin Abdul Aziz Humanitarian City (SBAHC) di Riyadh.
Ia mengatakan, “SBAHC tidak saja memberikan pelayanan kesehatan kepada penduduk berkebutuhan khusus, tetapi juga memberikan perumahan gratis kepada penduduk tak mampu, mengembangkan pendidikan dan berbagai program pemberdayaan lain yang tidak saja di Saudi, tetapi juga di luar negeri, termasuk Indonesia.” Salah satu contoh dari kerja filantropis Sultan adalah pembiayaan perlombaan menghafal Al Quran dan Hadis Nabi di Indonesia sejak 2006 hingga kini yang menelan biaya miliaran rupiah.
Tahun ini perlombaan ke-7 pada 22- 26 Maret 2015 yang juga dihadiri Pangeran Khalid bin Sulthan dan Menteri Urusan Islam al-Syeikh Shaleh bin Abdul Aziz Ali al-Syeikh yang secara riil dapat mendorong muda-mudi Muslim Indonesia berlomba menghafal Al Quran dan Hadis Nabi. Tentu banyak lagi data yang menyinggung kontribusi Saudi terhadap kemanusiaan internasional.
Dalam sebuah riset Saudi Arabia as a Humanitarian Donor: High Potential, Little Institutionalization yang ditulis Khalid al-Yahya dan Nathalie Fustier, negara kerajaan ini merupakan negara donor bantuan kemanusiaan terbesar di dunia dan anggota OECD Development Assistance Committee.
Demikian juga dengan gempa di Haiti 2010, Saudi menyumbang 50 juta dolar bagi dana penanggulangan darurat. Pada 2008, Saudi menyediakan dana segar senilai 500 juta dolar untuk Program Pangan Dunia dan dicatat sebagai kontribusi terbesar sejarah organisasi ini.
Menurut situs Humanitarian News and Analysis (IRIN), Saudi menyumbang 70 persen dari donasi yang diperlukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menangani pengungsi konflik Irak sebesar 500 juta dolar dan menjadikan Saudi sebagai donator terbesar keempat setelah AS, Uni Eropa, dan Inggris (www.irin- news.org, 17/09/2014).
Bahkan, studi oleh Bank Dunia, Saudi merupakan salah satu negara paling dermawan di dunia kepada negara-negara berkembang, khususnya pada program Official Development Assistance (ODA) sepanjang 1973-2010 dengan mendanai 472 proyek di 77 negara (43 Afrika, 27 Asia, dan 7 negara lain).
Pada 2013, Saudi mendonasikan 109 juta dolar untuk program kedaruratan kemanusiaan PBB dan banyak lagi bantuan kemanusiaan di bawah payung Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dikeluarkan Saudi, seperti 50 juta dolar untuk kemanusiaan di Irak (2014) dan menjanjikan bantuan 500 juta dolar bagi kemanusiaan Irak melalui PBB.
Hal serupa juga pada 2014, Saudi mendonasikan SR 1,8 miliar untuk proyek-proyek PBB di Irak, SR 750 juta kepada pengungsi Suriah, dan SR 1,8 miliar bagi proyek rekonstruksi Gaza (Arabnews). Kedermawanan Saudi jauh mengungguli Barat, apalagi bila disertakan sumbangsih partikelir dan volunteer rakyatnya yang tidak bisa didata.
Ada dua faktor utama ekspose aspek humanisme Saudi ini terjadi. Pertama, kecenderungan sebagian media yang terjebak dalam kampanye terorisme Barat, seolah radikalisme, fundamentalisme, dan terorisme itu dari Wahabisme dengan tujuan politis, ekonomis, bahkan ideologis. Anggapan ini tentu keliru, bahkan Saudi menjadi salah satu negara Timur Tengah yang paling keras perlawanannya terhadap radikalisme, fundamentalisme, dan terorisme.
Kedua, ikhlas tanpa publikasi. Keinginan sengaja pihak Saudi untuk tidak memublikasikan bantuan karena ajaran agama yang tak menganjurkan publikasi kebajikan yang telah diberikan.
Salah satu contoh keengganan Saudi memublikasikan bantuan adalah penuturan seorang sumber di Kedutaan Besar Saudi Arabia Jakarta kepada penulis baru-baru ini. Saudi memberikan bantuan pengobatan terhadap almarhum KH Sahal Mahfudz, tokoh Nahdlatul Ulama (NU)–yang sebagian tokohnya kerap menghujat Wahabisme sebagai ideologi berbahaya dan transnasional.
Ketika almarhum sakit, Saudi menawarkan tiga hal kepada beliau, yaitu berobat ke Saudi, berobat ke rumah sakit mana saja di dunia, atau berobat di rumah sakit Indonesia yang semua pembiayaannya ditanggung pihak kerajaan. Dengan berbagai pertimbangan, almarhum memilih opsi ketiga di mana seluruh pengobatan selama sakit ditanggung Kerajaan Saudi. Cerita ini belum pernah diungkap kecuali setelah beliau wafat dan itu pun kepada kalangan terbatas. Bisa jadi almarhum bukan satu-satunya orang di Indonesia yang mendapatkan kebajikan `tanpa pamrih’ Saudi.
Namun, data dan fakta kedermawanan dan humanisme Saudi belum dapat memalingkan persepsi umum dunia dan Indonesia secara khusus dari stigmatisasi terhadap negeri bak `sinterklas’ ini. Saudi masih didesain dan diidentifikasi sarang gerakan transnasional (Wahabisme) yang seakan mengancam NKRI.
Padahal, sejarah Indonesia yang memiliki jalinan erat dengan negeri ini jauh sebelum berdirinya Republik Indonesia hingga sekarang belum menyaksikan pengaruh negatif relasi ini, bahkan justru sangat positif. Hal itu tidak sebanding jika dikomparasi dengan pengaruh ideologi Iran, misalnya, yang menyebar secara clandestine. Cukup pengalaman pahit konflik horizontal Irak, Suriah, dan sekarang Yaman menjadi contoh konkret potensi ancaman ideologi yang dapat mengoyak kedamaian ibu pertiwi.
Saatnya Saudi menjadikan aspek humanisme dan filantropisnya sebagai strategi soft power demi keberlangsungan pembangunan, keadilan, dan kedamaian. Realita humanisme Saudi berlanjut walau tanpa peliputan masif media, mengungguli humanisme Barat yang cenderung lebai dan penuh agenda. Fakta dan data berbicara lebih kuat dan humanisme Saudi bukan basa-basi. “ (Dikutip dari Republika.co.id, Saturday, 28 March 2015, 15:13 WIB).
Sumber: Majalah Qudwah Edisi 30 Vol. 3 1436H/2015M


Keterangan:

1. JULUKAN WAHABI ADALAH BUATAN ORANG ORANG YANG BENCI DENGAN DAKWAH TAUHID DAN SUNNAH, MEREKA TIDAK BISA BERSIKAP/BERDALIL DENGAN ILMIYYAH, YANG BISA MEREKA LAKUKAN HANYALAH DENGAN MEMBERI JULUKAN JELEK KEPADA ORANG ORANG YANG BERTAUHID KEPADA ALLAH, DENGAN TUJUAN AGAR MANUSIA LARI DARI DAKWAH TAUHID DAN SUNNAH


Lindungi anak dan keluarga kita dari bahaya laten terorisme , isis , syiah dan komunisme dan berbagai kelompok sesat lainnya..

Bentengi dan bekali kita, anak anak kita dan keluarga kita dengan ilmu syar'i

Belajar islam dengan mengikuti tiga generasi awal umat islam , orang orang di wasiatkan oleh nabi shallallahu 'alaihi wa sallam


Di Sponsori Oleh :

- Grup WhatsApp CopyPaste :
AHLUSSUNNAH SEMARANG
- Channel Bbm :
Pin C001751EE
- Channel Telegram :
@ahlussunnahsemarang
- Website Dan Blog Pribadi :
www.AhlussunnahSemarang.com
www.yukngajisemarang.blogspot.com