Oleh Al-Ustadz Luqman Ba'abduh hafizhahullah
[ Pertanyaan ]
Apakah MENGHAJR (memboikot) itu hanya hak para ulama?
[ Jawab ]
LAA (TIDAK)!! HAJR ITU HAKNYA KAUM MUKMUMIN, ULAMA SALAH SATUNYA. Baarakallahu fiikum.
Jadi, HARJ salah satu ibadah dalam Islam.
Allah subhanahu wa ta’ala mengatakan:
« … وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ »
“Jika engkau mendapati orang-orang yang berbicara tentang ayat-ayat kami tanpa ilmu (mungkin ditakwil, ditahrif, ayat-ayat diletakkan bukan pada tempatnya, dijadikan dalil bukan pada perkara yang sebenarnya) maka berpalinglah engkau dari majelis mereka itu ...” [Qs. al-An’ām : 68]
Ini termasuk HAJR..!! Iya -baarakallahu fiikum- rasul saja diperintahkan oleh Allah, kaum mukminin juga demikian.
Ketika Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam menyatakan:
« إذا رأيت الذين يتبعون ما تشابه منه فأولئك الذين سماهم الله فاحذروهم »
“Jika Engkau melihat orang-orang yang selalu mengikuti perkara-perkara yang syubhat (yang samar), maka mereka itulah orang-orang yang Allah sebut tentang mereka (memiliki penyimpangan di dalam hatinya), maka berhati-hatilah kalian dari mereka.” [muttafaq 'alaihi]
… perintah dari nabi
▪️untuk meninggalkan mereka,
▪️menjauhi mereka,
▪️mewaspadai mereka
ini bagian daripada HAJR.
️SIAPA YANG DIPERINTAH OLEH NABI UNTUK MENGHAJR ?
Kita, ummat (kaum mukminin)
dengan bimbingan ulama.
Al-Imam Ahmad rahimahullah, tadi yang sudah disebutkan … beliau ditanya tentang seorang ahli bid’ah (Al-Karabisi), Al-Imam Ahmad menyatakan, “Jangan engkau berbicara dengannya” … siapa yang diperintah oleh Imam Ahmad untuk menghajar? Al-Imam Ahmad yang berfatwa ... ya -baarakallahu fiikum-.
Begitu juga hadits yang diriwayatkan dari shahabat Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma-, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah ... tentang kaum Qadariyah, sebagaimana dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:
« الْقَدَرِيَّةُ مَجُوْسُ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِنْ مَِرضُوْا فَلاَ تَعُوْدُوْهُمْ وَإِنْ مَاتُوْا فَلاَ تَشْهَدُوْهُمْ »
“Al-Qadariyyah itu Majusinya umat ini. Jika mereka sakit, maka jangan dijenguk. Dan jika meninggal dunia, jangan disaksikan (dihadiri) jenazahnya.” [HR. Ibnu Abi ‘Ashim dalam as-Sunnah, hadits no. 338 dan dihasankan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Zhilalul Jannah]
Subhanallah, -baarakallahu fiikum-. DEMIKIAN INI ADALAH HAJR,
▪️dilakukan oleh ulama,
▪️dilakukan oleh ummat
dan ummat dihimbau (untuk mengHAJR) namun semuanya berdasarkan ilmu, bimbingan dan fatwa para ulama atau orang yang mengikuti jejak dan nasehat para ulama.
Baarakallahu fiikum.
Link audio:
http://bit.ly/21v7fNh (Durasi: 3:46)
Kajian Ilmiyah Bondowoso, Tema: “PENTINGNYA NASEHAT (KAEDAH & ADAB-ADABNYA)” •• Ahad, 13 Rabi’ul Awwal 1436H ~ 04.01.2015M
Edisi: مجموعة الأخوة السلفية [-MUS-]