Jumat, 29 Januari 2016

KETIKA PENDETA SYIAH KOPLAK NGILER IPHONE 6




Muhammad Baqir al-Fali dalam akun Twitternya mengatakan:

Pernah baterai telpon genggamku akan habis. Maka aku berkata, "Ya Zahra (memanggil Fathimah bintu Rasulullah -pent)." Maka baterai tersebut bertambah menjadi setengah. Lalu aku berkata, "Ya Ali." Maka baterai menjadi penuh. Tiba-tiba HP tersebut mengatakan, "Demi Allah, seandainya engkau mengatakan: 'Ya Husain', pasti aku menjadi Iphone 6."

Salah satu pembacanya mengomentari:

Yahya al-'Izzy

"Bagaimana akalmu membolehkan dirimu mengatakan ucapan semacam ini, padahal Allah telah melebihkanmu atas binatang. Jadi sekarang engkau menjadi lebih rendah akalmu dan kemuliaanmu dibandingkan binatang.
Ha ha ha...

Tamparlah wajahmu!!!"
محمد باقر الفالي
محمد باقر الفالي –  ‏@M_alfali

كانت بطارية جوالي ستنتهي قلت يا زهراء فزادت إلى النصف. فقلت يا علي فأصبحت كاملة! فإذا بالجوال يقول والله لو قلت يا حسين لأصبحت آيفون ٦

15.45 - 8 Nov 2014

Balasan

27 Des 2014
يحي العزي ‏@yhyh55452
@M_alfali
كيف سمح لك عقلك ان تقول هذا الكلام والله قد فضلك عن البهيمه بس انت الان اصبحت اقل من البهيمه عقلآ وحترامآ
هههههههههه
الطم وجهك

Url bukti: https://mobile.twitter.com/M_alfali/status/531231004640686080

 Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
 Klik ➡JOIN⬅ Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com

MENYINGKAP KEDOK PROPAGANDA AL-IKHWANUL MUSLIMUN BERLABEL “THE ARAB SPRING"


BOCORNYA "DAPUR" AMERIKA

"Kami yang membuat konspirasi The Arab Spring, agar al-Ikhwanul Muslimun -yang mana mereka ini adalah bentukan MI6 (Dinas Intelejen Rahasia Inggris -pent)- yang berkuasa agar kami bisa memecah belah kaum Muslimin dan negara-negara."
Rekaman yang sangat penting yang di dalamnya seorang politikus Amerika yang bernama Stan Monteith mengatakan bahwa merekalah dalang di balik propaganda The Arab Spring dan merekalah yang membangkitkan berbagai revolusi (di negara-negara Islam -pent) dan memilih al-Ikhwanul Muslimun sebagai penguasa, dan bahwasanya kelompok al-Ikhwanul Muslimun asalnya adalah buatan mereka, dan seterusnya...

Bukti rekaman videonya:

youtu.be/a2EBZeDkrHs

Sumber: Saluran Telegram asy-Syaikh Fawaz al-Madkhaly hafizhahullah

Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
Klik ➡JOIN⬅ Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com


_______________


MENYINGKAP KEDOK PROPAGANDA AL-IKHWANUL MUSLIMUN BERLABEL “THE ARAB SPRING”

Asy-Syaikh Muhammad bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah

Al-Ikhwanul Muslimun menuduh para Ulama Dakwah Salafiyyah dengan hal-hal yang para Ulama itu berlepas diri darinya. Mereka menuduh para Ulama sebagai antek pemerintah, padahal mereka sendirilah yang menjadi antek pemerintah. Mereka menuduh para Ulama dekat dengan pemerintah, padahal mereka sendirilah yang dekat dengan pemerintah, dan merekalah yang suka menipu pemerintah. Keadaan mereka ini seperti yang dikatakan oleh asy-Syaikh Hamid al-Faqy rahimahullah, “Para pengkhianat kaum Muslimin.”

Jadi mereka menuduh para ulama dengan tuduhan semacam ini. Padahal Ulama Islam dan Ulama Dakwah Salafiyyah tidak berbicara kecuali berdasarkan Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi was sallam.

Pemerintah itu bisa jadi seorang yang adil dan shalih, atau seorang muslim namun memiliki berbagai kesalahan, kezhaliman, dan ketidakadilan. Yang pertama perkaranya jelas. Sedangkan yang kedua tidak boleh memberontaknya dengan dalih kezhaliman dan ketidakadilannya. Wajib menunaikan haknya (ditaati dalam perkara yang ma’ruf -pent) yang diperintahkan oleh Allah kepada kita. Dan jika dia menahan hak kita maka kita memohon hak kita kepada Allah Jalla wa Ala. Jenis yang ketiga adalah pemerintah yang kafir yang sangat nampak jelas kekafirannya. Yaitu kekafiran yang tidak ada penakwilan dan syubhat padanya. Dipastikan bahwa dia benar-benar kafir secara nyata. Yang semacam ini Nabi shallallahu alaihi was sallam memberikan keringanan untuk memeranginya. Namun kapan hal itu boleh dilakukan? Yaitu ketika ada kemampuan untuk memeranginya.

Wahai segenap ikhwah dan anak-anakku, mungkin sebagian hadits tidak disukai oleh sebagian orang, namun insya Allah saya tidak menyangka kepada kalian kecuali kebaikan. Kalian bisa melihat di semua tempat yang mereka capai -yang mereka katakan sebagai ar-Rabi’ul Araby (The Arab Spring)- yang hakekatnya adalah ar-Rabi’ul Ikhwany (The Ikhwani Spring) jika benar adanya, mereka bergandeng tangan dengan Yahudi, Nashara, Sekuleris, Sosialis, dan Liberalis.

Saya ingatkan sesuatu kepada kalian; mereka suka meneriakkan:

ﻭَﻣَﻦ ﻟَّﻢْ ﻳَﺤْﻜُﻢ ﺑِﻤَﺎ ﺃَﻧﺰَﻝَ ﺍﻟﻠَّـﻪ…

“Barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah…”

Ini adalah firman Allah…

…ﻓَﺄُﻭﻟَـٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُﻭﻥ.

“…maka mereka adalah orang-orang kafir.”

…ﺍﻟْﻔَﺎﺳِﻘُﻮﻥَ.

“…maka mereka adalah orang-orang fasiq.”

… ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤُﻮﻥَ.

“…maka mereka adalah orang-orang zhalim.”

Tiga ayat, namun mereka menolak penafsiran Ibnu Abbas radhiyallahu anhu terhadap ayat ini. Padahal tafsir beliau bagi kita benar-benar kita junjung tinggi. Mereka menolak selain memvonis kafir terhadap pemerintah!!

Apa alasan mereka?!
Karena pemerintah tidak menerapkan syari’at Allah.
Maa sya’a Allah, padahal para pentolan mereka tinggal di Eropa sebelum mereka datang ke negeri-negeri kaum Muslimin. Pertama kali salah seorang dari mereka mengatakan dengan tegas, “Islam itu bukan memotong, cambuk, rajam.” Maksudnya memotong tangan (pencuri), mencambuk punggung jika berzina (bagi yang belum menikah -pent) atau karena minum khamer atau karena menuduh orang lain (berbuat zina atau liwath tanpa mendatangkan 4 saksi yang adil -pent), dan rajam bagi pezina yang telah menikah. Jadi syari’at tidak diterapkan! Maa sya’a Allah, syari’at ini yang kemarin kalian mengkafirkan pemerintah karena kalian tuduh mereka tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan, lha sekarang kalian setelah sampai di jalan berjalan dan bersafar dari negara-negara Eropa, kalian kembali ke negeri-negeri kalian lalu mengatakan, “Islam itu bukan memotong, cambuk, rajam.”

Yang lain mengatakan, “Aku akan lebih mengutamakan demokrasi dibandingkan penerapan syari’at.” Maa sya’a Allah, engkau kemarin di tempat demonstrasi berkhutbah dengan revolusi semacam ini dan mengajak melakukan tindakan-tindakan revolusi melawan pemerintah, kemarin kalian mengatakan, “Pemerintah itu adalah jongos-jongos Yahudi dan Nashara!” Namun sekarang pertama kali ketika datang kalian mengatakan, “Kami akan menjaga kesepakatan-kesepakatan dengan Yahudi!”

Apa bedanya kalian dengan orang-orang terdahulu (para penguasa sebelum mereka -pent)?! Jika mereka dahulu -menurut kalian sendiri dan berdasarkan vonis kalian sendiri- menjadi kafir disebabkan perkara-perkara ini, maka kalian juga dihukumi dengan ucapan kalian sendiri.

Di negeri-negeri Syam juru bicara mereka mengatakan -dan surat kabar penuh dengan beritanya dan suaranya terekam- bahwasanya menurut mereka yaitu al-Ikhwanul Muslimun -redaksinya persis- tidak ada larangan seorang Nasrani atau wanita untuk menjadi pemimpin mereka! Beritanya ada di berbagai surat kabar dan media lainnya dengan berbagai macamnya, baik yang audio ataupun cetak.

Jadi, mana rintihan yang kalian teriakkan di hadapan kaum Muslimin?! Inilah buahnya, inilah ucapan mereka.

Wahai segenap ikhwah, mereka ini adalah kaum yang tidak ridha kecuali dengan Islam menurut versi mereka. Mereka Islam, dan pemerintah yang muslim adalah mereka. Adapun seandainya yang memerintah adalah Abu Bakr dan Umar, namun dia bukan anggota al-Ikhwanul Muslimun, maka tidak ada harganya sama sekali. Dan mereka telah menyatakan hal ini dengan tegas dan jelas dalam kitab-kitab mereka.

Mereka juga mengatakan bahwa mereka tidak akan menerima bimbingan dan nasehat jika berasal dari luar kelompok mereka, walaupun dari orang yang paling berilmu, paling baik ibadahnya, paling faqih, dan paling wara’, yaitu ada empat sifat. Demi Allah, orang yang paling berilmu, paling baik ibadahnya, paling faqih, dan paling wara’, apa yang akan dia perintahkan?!

Demi Allah, saya bertanya kepada kalian wahai segenap ikhwah; jika seseorang itu adalah orang yang paling berilmu, paling baik ibadahnya, paling faqih, dan paling wara’, apa yang akan dia perintahkan kepada manusia?! Dia tidak akan memerintahkan kecuali berdasarkan petunjuk dan agama Allah Tabaraka wa Ta’ala. Tetapi walaupun demikian mereka mengatakan bahwa mereka tidak akan menerimanya selama orangnya bukan dari kelompok mereka.

Prinsip mereka yang menjadi asas kelompok mereka menyebutkan bahwa perkara ini tidak akan diterima dari seorangpun selama dia tidak memahami Islam menurut pemahaman mereka dalam koridor Ushulul Isyrin (20 Asas). Seperti itu redaksinya. Ini berkaitan dengan akidah. Dalam koridor Ushulul Isyrin, bukan dalam bingkai al-Qur’an dan as-Sunnah yang dengan keduanya kita beribadah kepada Allah, dan Rasulullah shallallahu alaihi was salam mengatakan tentang keduanya:

ﺗﺮﻛﺖ ﻓﻴﻜﻢ ﻣﺎ ﺇﻥ ﺗﻤﺴﻜﺘﻢ ﺑﻪ ﻟﻦ ﺗﻀﻠﻮﺍ ﺑﻌﺪﻱ؛ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﺳﻨّﺘﻲ.

“Aku tinggalkan di tengah-tengah kalian sesuatu yang jika kalian selalu berpegang teguh dengannya maka kalian tidak akan sesat sepeninggalku; Kitab Allah dan sunnahku.”

Orang yang sekarang ini berdiri di medan demonstrasi -wahai segenap saudara-saudara dan anak-anakku- berusaha membakar dada orang-orang awam untuk melawan siapa?! Untuk menentang pemerintah mereka hingga mengobarkan fitnah di antara mereka. Lalu mereka  (para tokoh demonstran) yang akan tampil dan memetik buahnya. Dan mereka inilah yang akan lebih parah kejahatannya terhadap umat Islam dibandingkan pemerintah yang dahulu mereka kritik dan mereka tuduh sebagai orang-orang yang zhalim itu.

Ditranskrip oleh: Khamis bin Ibrahim al-Maliky

Sumber artikel:
http://www.sahab.net/forums/?showtopic=131289

forumsalafy.net/menyingkap-kedok-propaganda-al-ikhwanul-muslimun-berlabel-the-arab-spring/

HAKEKAT ORANG-ORANG YANG MENCELA ASY-SYAIKH RABI' DAN ASY-SYAIKH MUHAMMAD BIN HADY




Asy-Syaikh Sulaiman ar-Ruhaily hafizhahullah mengatakan:

الذين يتكلمون في الشيخ ربيع والشيخ محمد  بن هادي مساكين هؤﻻء مساكين...

"Orang-orang yang mencela asy-Syaikh Rabi' dan asy-Syaikh Muhammad bin Hadi adalah masakin (orang-orang yang rendah)..."


Penanya:

"Mereka (hizbiyun) mencela asy-Syaikh Rabi' dengan mengatakan, "Fitnah di Madinah, perkara-perkara ini (beliau penyebabnya -pent)."

Asy-Syaikh:

"Mereka itu orang-orang rendah, mereka itu orang-orang rendah. Mereka ini hakekatnya engkau jumpai kebanyakan mereka ucapannya hanya karena ikut-ikutan (taklid = membebek -pent) para penipu yang menipu mereka.

Sebagai contoh : sebagian mahasiswa terkadang mencela asy-Syaikh Rabi' dan mencela asy-Syaikh Muhammad bin Hady, padahal dia tidak mengenal siapa asy-Syaikh Rabi' dan tidak mengenal siapa asy-Syaikh Muhammad bin Hady.

Dan bisa jadi dia belum pernah mendengar perkataan para masyayikh itu. Tetapi ada orang yang telah menipunya.

Bisa jadi yang menipunya itu adalah pendahulunya, atau sebagian masyayikh yang jahat dengan mengatakan kepadanya,

"Mereka (para ulama Ahlus Sunnah -pent) adalah masyayikh fitnah...", dan seterusnya. Lalu dirinya yang rendah itu mengulang-ulang ucapan itu, dan dia tidak menyadari bahwa dia akan dimintai pertanggungjawaban atas ucapannya itu, padahal dia tidak bisa berhujjah dengan ucapan orang lain."

Sumber audio:

النهج الأوضح (Majmu'ah An-Nahjul Audhah)


Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
Klik ➡JOIN⬅ Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com

" Orang² Awwam Pada Saat Sekarang Ini, Kebanyakan Merupakan Tentara Dari Ahli Bid'ah, Maka Wajib Untuk Men-tahdzir Dari Mereka (ahli bid'ah) "




TERNYATA MEREKA TERTIPU


Syaikh Sholih Al Fauzan Hafidhohullohu ta'ala mengatakan :

Berapa banyak orang awam sekarang ini mereka tertipu dengan sebagian firqoh yang mereka menyangkanya berjalan diatas kebenaran

Maka dari itulah wajib untuk menjelaskan kepada manusia tentang bahaya hizbi dan kelompok yang menyimpang

Al Manahij 131

Abu Hamzah Rifqi Al Marony

Forum Ilmiyah Karanganyar


________________


MENTAHDZIR ORANG AWWAM DARI AHLI BID'AH

Asy Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali hafizhahullah

Pertanyaan:

Apa pendapat Anda terhadap seseorang yang enggan untuk mendengarkan bantahan-bantahan (para ulama), ketika dia ditanya tentang alasannya, maka dia menjawab: "Sungguh orang yang bertanya kepadaku masih awwam, belum baik dalam membaca al-Qur'an."
Bagaimana pendapat Anda? Baarakallahu fiikum.

Jawaban:

Kalau dia seorang yang awwam, maka dia diajarkan Akidah dan dia diperingatkan dari bahaya ahli bid'ah. Orang-orang awwam pada saat sekarang ini, kebanyakan merupakan tentara dari ahli bid'ah, maka wajib untuk men-tahdzir dari mereka (ahli bid'ah).

Katakan kepadanya (orang awwam): "Si fulan memiliki kebid'ahan demikian dan demikian. Dan kalau kamu mendengarkan ucapannya, bisa membahayakanmu, maka jangan membaca kitabnya dan jangan mendengar rekamannya", dan peringatkan dari ucapannya.

Orang awwam butuh untuk diperingatkan dari bahaya ahli bid'ah, maka ingatkan dia dengan sebuah kaidah:

"Sungguh ilmu ini merupakan agama, maka perhatikan dari siapa kamu mengambil agamamu."

Di zaman sekarang, orang-orang awwam merupakan target utama dari ahli bid'ah. Mereka mengatakan kepadamu: "Jangan biarkan mereka orang awwam membaca kitab-kitab bantahan,...jangan,...jangan ! Ini bisa menyia-nyiakan mereka."

Sumber: Majmu Kutub war Rasaail wa Fataawa. 14/273 Karya: Fadhilatu Syaikh al Allamah Rabi' bin Hadi al Madkhali hafizhahullah. [http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=43449]

Alih bahasa : Syabab Forum Salafy

Arsip WSI || http://forumsalafy.net/mentahdzir-orang-awwam-dari-bahaya-ahli-bidah/


________________


Benarkah Membantah Kebatilan Menyia-nyaiakan Waktu Saja?

(asy-Syaikh Shalih al-Fauzan)

يقول أحسن الله إليكم، يقول بعضهم أن الرد على أهل الأهواء والبدع مضيعة للوقت وأنه لا ينفع العوام فهل هذا صحيح ؟
العلامة الفوزان: مضيعة للشخص هذا الذي قال هذا الكلام هو الضائع، أما بيان الحق فهو رد إلى الحق والصواب وجمع للأمة على الحق والصواب.

Pertanyaan : Semoga Allah berbuat baik kepada anda, sebagian orang mengatakan bahwa bantahan terhadap ahlul ahwa’ (pengekor hawa nafsu) ahlul bid’ah menyia-nyiakan waktu dan tidak ada manfaatnya bagi orang-orang awam, apakah perkataan ini benar?

Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan menjawab :

 “Justru orang inilah yang menyia-nyiakan, justru orang yang mengatakan ucapan tersebut, dialah yang tidak ada gunanya. Adapun menjelaskan kebenaran maka itu upaya mengembalikan kepada al-haq dan kepada kebenaran, serta upaya menyatukan umat di atas al-haq dan di atas kebenaran”


http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=33025

https://app.box.com/s/hn2oyl59klrmrq69mavn


________________


HARAM DAN TERMASUK DOSA BESAR

Al 'Allamah Zaid Al Madkhaliy rahimahullah berkata :

"Penyembunyian ilmu syar'i -ketika diperlukan untuk disebarkan dan diterangkan kepada manusia- adalah haram dan termasuk dosa besar.

Dan sungguh termasuk menyembunyikan ilmu adalah mendiamkan (tidak menjelaskan) kesalahan-kesalahan yang menyesatkan itu kepada para pemuda-pemudi kaum muslimin."

An Nash wal Bayan hal 12


قالـ العلّامة زيد المدخلي -رحمه الله-:

كتمان العلم الشرعي عند الحاجة إلى نشْرِه وبيانِه للناس حرام وكبيرة من كبائر الذنوب،

وإنّ مِنَ الكَتْم للعلم السكوت عن الأخطاء المضلِّلة لشباب المسلمين ذكورًا وإناثًا. اهـ

النصـح والبيـان [ صـ 12 ]


 Syabab Ashhaabus Sunnah ~ Editor : Ibnu abi Humaidi hafizhahullah
Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
 ©hannel telegram : http://bit.ly/ashhabus

Rabu, 27 Januari 2016

Mendulang Faidah Akhlaqul Karimah dari Kisah Salafushsholih



Bismillah

Alhamdulillah Audio Rangkaian Muhadhoroh dan Taushiyah Ustadz Abdul Mu'thi Lc

Senin - Selasa 16 Robiuttsani 1437 H / 25 - 26 Januari 2016 di Purbalingga dapat diunduh di :



1. Sesi Pertama Mendulang Faidah Akhlaqul Karimah dari Kisah Salafushsholih (Pertemuan Pertama) : http://bit.ly/1Vp0P08

2. Sesi Kedua Mendulang Faidah Akhlaqul Karimah dari Kisah Salafushsholih (Pertemuan Pertama) : http://bit.ly/1JCBIpY

3. Taushiyah Santri, Pengurus dan wali Santri Ma'had Almanshuroh Purbalingga. : http://bit.ly/1nNEPS4

4. Enam Syarat Mendapatkan Ilmu (Taushiyah Khusus Santri Ma'had AlManshuroh Purbalingga) : http://bit.ly/1ZR14Cl

Semoga bermanfaat
~~~~~~~~~~~~~~~~
Forum Salafy Purbalingga

JOIN dengan kami di chanel:
http://bit.ly/ForumSalafyPurbalingga

Radikalisme dan Bahayanya Bagi Agama dan Negara

Selasa, 26 Januari 2016

REKAM JEJAK BERDARAH DARI SEBUAH NEGERI SUMBER FITNAH




22 JANUARY 2016

Menteri Luar Negeri Arab Saudi membuat pernyataan pada hari Selasa, bahwa sejak Revolusi Iran tahun 1979, Iran telah membuat rekor berupa penyebaran hasutan, kerusuhan dan kekacauan di dalam negeri dalam upayanya untuk melemahkan keamanan dan stabilitas dalam negeri, dan mengabaikan hukum internasional, kesepakatan, perjanjian dan prinsip-prinsip moral. Selama periode yang sama, Kerajaan Arab Saudi masih mempertahankan kebijakannya untuk menahan diri meskipun mengalami banyak kerugian sebagai akibat kebijakan Iran yang agresif.

Tahun 1982
96 warga asing telah diculik di Lebanon, termasuk 25 orang warga AS yang dikenal dengan Krisis Penyanderaan, yang telah berlangsung selama 10 tahun. Sebagian besar penculikan dilakukan oleh Hizbullah dan kelompok lain dukungan Iran.

 Tahun 1983
– Hizbullah meledakkan bom di Kedutaan AS di Beirut, 63 orang terbunuh.
– Ismail Askari, seorang berkewargaan Iran, melakukan serangan bom bunuh diri di barak marinir AS di Beirut dan membunuh 241 prajurit AS.
– Hizbullah mengirimkan bom bunuh diri dalam sebuah truk di barak tentara Prancis di Beirut, 64 warga Prancis dan personel militernya terbunuh.
– Anggota Hizbullah dan Hizbud Da’wah melakukan sejumlah serangan, termasuk serangan ke kedutaan AS dan Prancis di Kuwait, ke sebuah kilang minyak dan satu pemukiman penduduk yang mengakibatkan 5 korban jiwa.
– Iran menyerang kapal tanker milik Kuwait di Teluk. Kapal-kapal tanker Kuwait diganti benderanya dengan bendera AS dan dikawal kapal-kapal perang AS.

 Tahun 1984
Hizbullah menyerang Kedubes AS di Beirut Timur, akibatnya 24 orang tewas.

 Tahun 1985
– Beberapa prajurit dan warga sipil di Teluk terbunuh saat terjadi sebuah percobaan serangan bom pada iring-iringan kendaraan Amir Kuwait, Syaikh Jabir Al-Ahmad Al-Shabah
– Rezim Iran mendalangi pembajakan penerbangan TWA, 39 penumpang berkebangsaan AS ditawan selama berminggu-minggu

 Tahun 1986
Iran meminta jamaah hajinya untuk membuat kerusuhan selama pelaksanaan haji, yang mengakibatkan insiden saling dorong dan mengakibatkan 300 orang tewas

 Tahun 1987
– Hizbullah wilayah Hijaz membakar fasilitas minyak di Ras Tanura di wilayah pesisir timur Arab Saudi
– Sebuah organisasi pro Iran menyerang sebuah fasilitas milik Perusahaan Minyak Saudi (SADAF) di Jubail, bagian timur Arab Saudi.
– Arab Saudi menggagalkan usaha penyeludupan bahan peledak ke wilayah Arab Saudi yang dilakukan oleh salah seorang jamaah haji Iran
– Kedubes Saudi di Teheran diserang dan diplomat Saudi bernama Reza Abdul Muhzin Al-Nozha ditembak dan ditahan oleh Garda Revolusi Iran. Diplomat tersebut kemudian dilepas setelah terjadi negosiasi antara Arab Saudi dan Iran

 Tahun 1989
– Iran membunuh ketua Partai Demokrat Kurdi, Abdul Rahman Ghassmelou dan wakilnya, Abdullah Azar di Wina.
– Rezim Iran menculik dan membunuh sejumlah diplomat AS di Lebanon

 Tahun 1990
– Rezim Iran terlibat dalam pembunuhan diplomat Arab Saudi untuk Thailand, Abdullah Al-Malki, Abdullah Al-Bassri, Fahad Al-Bahli dan Ahmed Al-Saif (antara tahun 1989 dan 1990)

 Tahun 1991
– Garda Revolusi Iran membunuh Shapour Bakhtiar, PM Iran terakhir di masa kekuasaan Syah Iran, Mohammad Reza Pahlavi, di Prancis.

 Tahun 1992
– Iran membunuh Sekretaris Umum Partai Demokrat Kurdi, Sadegh Sharafkandi dan asistennya Fattah Abdouli, Homayoun Ardalan dan Nuri Dechrda di Berlin.
– Rezim Iran terlibat pemboman di restoran Mykonos, Berlin. Jaksa Federal Jerman mengeluarkan surat perintah untuk menangkap Menteri Intelejen Iran, Ali Fallahian dengan tuduhan perencanaan dan dalang pemboman.

 Tahun 1994
– Iran terlibat dalam pemboman di Buenos Aires tahun 1994, yang mengakibatkan85 orang tewas. (Pada tahun 2003 Kepolisian Inggris menangkap Hade Pour Soleimanpour, mantan dubes Iran untuk Argentina, dengan tuduhan konspirasi untuk melakukan serangan).
– Kementrian Luar Negeri Venezuela mengeluarkan pernyataan pers yang menyebutkan bahwa 4 orang diplomat Iran ter

ARSIP MENGENAL PENYIMPANGAN SURURY, RADIO/TV RODJA & MLM (Mutalawwin, La'ab, Maakir)



 Disampaikan oleh:

   Al-Ustadz Muhammad As-Sewed hafidzahullah
   Al-Ustadz Luqman Ba'abduh hafidzahullah
   Al-Ustadz Muhammad Afifudin hafidzahullah
   Al-Ustadz Abu Muawiah Askary hafidzahullah


----------------------

 Bagian 1 (3,41 MB)
Durasi 00:29:29
 Link: bit.ly/1WJKJiN

Metamorfosa Sejarah Ikhwanul Muslimin, Sururiyyah menjadi MLM (Alergi Tahdzir)

️Mengapa Radio/TV Rodja Berbahaya Bagi Orang Awam?

Bahaya menonton TV Rodja Untuk keluarga?

️Kok bisa para ulama ngisi di radio Rodja?

️Kenapa Syaikh Abdurrozaq masih ngisi di radio Rodja?

_______________

Bagian 2 (6,58 MB)
Durasi 00:57:59
Link: bit.ly/1WJKUdX

️Bagaimana membantah syubhat kita tidak boleh mangambil ilmu dari orang-orang rodja dan mlm (mutalawun, laab, makir), sedangkan syaithan saja diambil ilmunya berdasarkan hadits Abu Hurairah?

Dakwah itu harus hikmah, jadi jangan dulu jelaskan fitnah tv dan radio rodja ke masyarakat umum...?

️Siapa itu ali hasan alhalaby, ahmad surkati, persamaan rodja dengan an nash...?

Bagaimana menyikapi du'at yg sikapnya tidak jelas terhadap rodja, halabiyun tsbt...?

Bukankah kita berdakwah harus dengan Hikmah semuanya...?

️Tentang muhammad al'arify pemateri TV rodja

Apa benar Asy Syeikh Sholih Fauzan setuju difoto dan di rekam videonya oleh orang RODJA....?

️MENEPIS SYUBHAT  : Anti Pakaian Sunnah, Da'i Pemilu, Wacana Televisi Bercadar arifin badri

️Mentahdzir radio Rodja adalah perkara IJTIHADIYYAH, benarkah...?

•••••

 #mlm #syubhat #rodja #sururiyyah #surury #arify #tahdzir
ـــــــــــــــــــــــــــ

 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد

قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للإشتراك : افتح الرابط واضغط على إشتراك

JOIN bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF]
www.alfawaaid.net

Senin, 25 Januari 2016

Audio Kajian Manhaj Bunglon (MLM) di Dalam Dakwah

Audio Rekaman BAHAYA MANHAJ TAMYI’



️ Kajian Islam Ilmiyyah Pandau

Ahad-Senin, 14-25 Robi’uts Tsani 1437H / 24-25 Januari 2016 M
Masjid Ma’had Dhiyaussalaf Pandau – Riau

️ Pemateri : Al Ustadz Muhammad Afifuddin as Sidawy حفظه الله تعالى

Tema:  BAHAYA MANHAJ TAMYI’





Kumpulan Rekaman Kajian Ahlussunnah


Audio Kajian Ahlussunnah Salafy Semarang

"Agar Anak Tidak Menjadi Teroris "

Al-Ustadz Abdurrauf حفظه الله
Ahad, 24 Januari 2016
Masjid Diponegoro, Semarang
---------------------------
Radio Al I'tishom Semarang
salafysemarang.com
---------------------------
 WA Radio Al I'tishom
Unduh versi 32 kbps : http://bit.ly/1S3giVS
______________

Rekaman Daurah Ilmiyyah Ahlussunnah Singapura || Sabtu – Ahad 13 – 14  Rabiul Akhir 1437 h || 23 – 24  Januari 2016 ||

" KEINDAHAN ISLAM DICEMARI OLEH TERORISME "

Pemateri:
Al Ustadz Abu Muawiyah Askary حفظه الله

Link Download :


_______________

Audio Dauroh Bekasi ke-8

Al Ustadz Muhammad bin Umar as Sewed حفظه الله
"Faktor-faktor yang Menghalangi Seseorang untuk Menerima al Haq"

Sabtu, 13 Rabiul Akhir 1437H/23 Januari 2016M | Masjid Al Muhajirin
(Jl. Ciremai Raya Perumnas 2, Belakang RS Mitra Keluarga, Bekasi Barat)

Tausiyah oleh:
Ustadz Abdurahman Mubarok حفظه الله
[Durasi 33.46] dapat diunduh di : bit.ly/1ZJ6wap

Sesi 1
Ustadz Muhammad bin Umar as Sewed
[Durasi 01.00.16] dapat diunduh di : bit.ly/1ZU756I

Sesi 2 + Tanya Jawab
Ustadz Muhammad bin Umar as Sewed
[Durasi 01.14.01] dapat diunduh di : bit.ly/1ZJ6Shn

Sumber : Panitia Dauroh Bekasi
———————————————————
Dipublikasikan oleh :  Tholibul Ilmi Cikarang

_______________

Audio Rekaman Kajian Ilmiyah Petanahan | 15 Robiuts Tsani 1437 H | Bersama Ust Mukhtar Ibn Rifa’i

Sesi 1. Agar Anak Tidak Menjadi Teroris
Link Download : http://bit.ly/23mhhnQ

Sesi 2. Jangan Salah Jalan
Link Download : http://bit.ly/1QmWtoX

Sesi 3. Menyelamatkan NKRI
Link Download : http://bit.ly/1K5BzeM

Semoga bermanfaat.
Sumber : Channel Telegram RII
_______________

AUDIO MEMBONGKAR KESESATAN KELOMPOK AL-IKHWANUL MUSLIMIN
Kajian Islam Ilmiyyah

Bersama:
Al-Ustadz Muhammad Umar As-Sewed hafizhohulloh
(Pengasuh Ponpes Dhiyaaus Sunnah Cirebon)

Waktu:
Kamis Sore, 11 Rabi'ul Akhir 1437 H - 21 Januari 2016 M

Tempat:
Masjid Al-Atsary Kawasan Ponpes Nuurul Ilmi Sindangkasih Majalengka

Berikut Rekaman:

1. Membongkar Kesesatan Kelompok Al-Ikhwanul Muslimin (bagian akhir kajian kitab Dhorurotul Ihtimam bis Sunnanin Nabawiyyah) - http://bit.ly/1nbqQEZ

2. Tausiyah Ba'da Maghrib - Nasehat Ta'awun Di Atas Kebaikan dan Taqwa - http://bit.ly/1T8hPcn
Sumber :

Semoga Bermanfaat
Dipublikasikan Oleh Tim : Radio Al-Atsary Majalengka

____________

Audio Kajian :
Tempat di Masjid Al Muhajirin Tanggerang

Pemateri :
Al - Ustadz Muhammad Bin Umar Assewed Hafizhahullah

Tema :
" MENYIKAPI TRAGEDI THAMRIN"

Link Download :

Sumber :
Telegram Salafy Indonesia

Publikasi :
 ahlussunnahsintangkalbar.blogspot.com

Sabtu, 23 Januari 2016

ISIS ADALAH PELAKSANA PROYEK ZIONIS, SEBUAH RENUNGAN (HANYA BAGI ORANG-ORANG YANG CERDAS SAJA)


ISIS, nama ini yang muncul di hadapan kita secara tiba-tiba tanpa pendahuluan. Kelompok ini tiba-tiba mengancam seluruh dunia (menurut media).

Pertanyaannya, kenapa ISIS merubah namanya menjadi “Negara Islam”?!
 Jawabannya: agar   chanel-chanel berita dan media massa internasional bisa mengkritik Islam dan negara-negara muslim tanpa merasa bersalah. Jadi makna “negara Islam” sifatnya umum dan itulah tujuannya dan itu yang akan melekat dalam ingatan generasi-generasi mendatang bahwa semua negara Islam adalah “teroris”.

Berikut ini bukti-bukti yang lain yang menegaskan bahwa ISIS melaksanakan proyek Zionis:

1. Dahulu kelompok ISIS dan sebagian orang-orang yang menyerukan jihad menyerang negara-negara Teluk dan memprovokasi rakyat untuk melawan mereka dengan dalih bahwa negara-negara tersebut merintangi mereka dan menghalangi mereka menuju Palestina untuk memerangi Zionis. Ucapan ini awalnya mendapatkan sedikit penerimaan di kalangan para pemuda. Namun Allah menghendaki tersingkapnya sikap main-main mereka dan jelasnya kedustaan mereka ketika terjadi revolusi Suriyah. Ini dia buktinya, sekarang ketika Suriyah membuka perbatasannya dan terhubung dengan perbatasan bumi yang dicaplok (Palestina), dan tidak ada pihak yang menghalangi orang-orang yang ingin memerangi Zionis, dan tidak ada yang mengurangi mereka kecuali karena memang tidak adanya niat yang jujur.
Namun ternyata apa yang terjadi?!

Apakah orang-orang yang mengkoar-koarkan jihad dan mengaku mencintai Masjid al-Aqsha dari kalangan ISIS melakukan persiapan untuk memerangi Zionis setelah lenyapnya apa yang dianggap sebagai penghalang itu, yaitu karena negara-negara Teluk melarang mereka?!

Jawabannya: tidak.

Kenapa?!
Karena di sana ada sebab lain yang memang diada-adakan untuk membenarkan ketidakmauan mereka menghadapi Yahudi. Yaitu harus terlebih dahulu membebaskan Jazirah Arab (dari para rezimnya, menurut mereka, baca; memberontak -pent), baru setelah itu membebaskan al-Quds (Masjid al-Aqsha)!!

Pertanyaannya: Apakah berkelit dan mencari-cari berbagai alasan semacam ini untuk meninggalkan jihad memerangi Zionis bisa diterima menurut syari’at, akal, dan ucapan, bagi siapa saja yang memang benar-benar ingin berjihad, dalam keadaan perbatasan terbuka dan jalan menuju al-Quds tidak ada yang merintanginya kecuali tekat membaja dan tawakkal kepada Allah serta kejujuran niat yang semua inilah yang sebenarnya tidak mereka miliki?!
2. Ketika Yahudi mencabik-cabik Ghaza dan membunuh anak-anak dan para wanita di bulan Ramadhan, ISIS ketika itu berada di Suriyah, namun kita tidak menyaksikan sedikitpun perlawanan untuk menolong anak-anak Ghaza, atau minimalnya untuk mengalihkan perhatian Zionis dari anak-anak itu, padahal tidak ada sesuatupun yang menghalangi mereka untuk masuk ke bumi yang dicaplok tersebut.

Di sini terkumpullah dua hal:

Pertama: Hilangnya apa yang dianggap sebagai penghalang, karena tidak ada pemerintah Arab yang melarang mereka, karena Suriyah dalam situasi revolusi.

Kedua: Adanya alasan insidentil untuk membenarkan, yaitu permusuhan terhadap Ghaza. Walaupun demikian, tidak ada seorangpun dari mereka yang tergerak untuk berjihad atau untuk melancarkan kegiatan-kegiatan melawan Zionis.

Pertanyaannya: Mengapa ISIS tidak menolong anak-anak Ghaza pada waktunya?! Apakah anak-anak itu tidak berhak mendapatkan pertolongan sebagai balasan atas penjajahan Zionis?! Ataukah tidak boleh menolong mereka kecuali setelah “membebaskan” Jazirah Arab dan memecah belah rakyatnya yang mereka adalah kaum Muslimin?!

Sungguh aneh keadaan mereka!!

3. ISIS mengumumkan di pemberitaan mereka bahwa sesungguhnya mereka berperang di Yaman, Libya, Iraq, Mesir, Sinai, dan Suriyah, dan mereka membanggakan hal itu. Namun jika Anda bertanya kepada mereka, “Jika kalian siaga di tempat-tempat tersebut, maka mengapa kalian hanya meloncati Zionis dan tidak mendekati mereka?!”

Setelah pertanyaan ini Anda menurut mereka akan dianggap musuh yang sangat berbahaya.

4. Kelompok ISIS mengklaim memiliki pasukan dan kekuatan dan mencaplok beberapa bagian dari wilayah Iraq dan Syam dan mereka mendirikan negara, kemudian mereka mengumumkan siap untuk membebaskan (memberontak -pent) Jazirah Arab.

Pertanyaannya: Jika kalian benar-benar memiliki kekuatan dan kemampuan, mengapa kalian tidak menggulingkan Basysyar Asad dan kalian mengistirahatkan saudara-saudara kalian kaum Muslimin dari kejahatan permusuhannya?!

Bukankah hal ini lebih utama menurut syari’at karena mereka sangat mendesak untuk dikeluarkan dari penderitaan berat ini, terkhusus anak-anak dan para wanita serta orang-orang yang tertindas dari kaum Muslimin di Suriyah?!

Manakah yang lebih utama, kepala Basysyar ataukah menggulingkannya atau mengancam negara-negara yang tenang dan rakyatnya dalam keamanan?!

Jika membebaskan Palestina dan menggulingkan Basysyar bukan prioritas menurut ISIS, maka mengapa mereka tidak menggulingkan Pemerintah Iraq yang berhaluan Syi’ah tidak dan mencabutnya hingga ke akar-akarnya?! Bukankah mereka adalah musuh-musuh ISIS?!

Bukankah ini lebih utama dibandingkan mengancam rakyat muslim yang berpegang teguh dengan as-Sunnah di negara-negara Teluk?!
Jika mereka benar-benar memiliki kemampuan personil dan materi, maka mengapa mereka tidak menolong Ahlus Sunnah di Ahwaz yang dijajah oleh Iran dan membebaskan mereka dari para mullah dan kekuasaannya?!

Bukankah ini lebih utama dibandingkan usaha membebaskan pihak-pihak yang tidak perlu untuk kalian bebaskan sebagaimana yang kalian klaim?!

Semua ini merupakan prioritas penting menurut syari’at dan akal bagi siapa saja yang tujuan mereka benar-benar jujur untuk meninggikan kalimat Allah.

5. Dari waktu ke waktu ISIS mengumumkan bahwa mereka menyerang dan membunuh Syi’ah di Iraq dan menyebarkan pembunuhan di tengah-tengah mereka sebagai bentuk pembelaan agama, tetapi anehnya kita tidak menyaksikan para milisi Syi’ah bergerak untuk memerangi ISIS dan bergabung dengan pasukan sekutu untuk menghentikan kejahatan mereka terhadap Syi’ah yang merupakan bangsa mereka.

Pertanyaannya: Apakah masuk akal mereka benar-benar membunuh Syi’ah, sementara kita tidak menyaksikan milisi Syi’ah seperti milisi Muqtada as-Shadr minimilnya yang mau bangkit meredam kejahatan mereka, dan kita tidak menyaksikan cuplikan video yang jelas yang tidak menyisakan keraguan?!

6. Di saat ISIS mengancam negara-negara Teluk dengan pembebasan yang mereka klaim itu dan mereka menutup mata dari prioritas-prioritas utama yang telah lalu penjelasannya, kita menjumpai ancaman-ancaman ini tidak tertuju kepada negara-negara lain yang dihantam angin propaganda The Arab Spring, dan mereka sama sekali menyebutnya kecuali untuk menggoncang rasa aman dan menimbulkan ketidaktenangan.

Pertanyaannya: Apakah ini maksudnya adalah bahwasanya negara-negara yang rezimnya digulingkan pada masa revolusi The Arab Spring telah bebas dan tidak perlu lagi dibebaskan oleh ISIS, ataukah yang dimaksud adalah pembebasan dari Islam menuju sekulerisme sebagaimana yang terjadi di Tunisia?!

SELESAI ALHAMDULILLAH

Saluran telegram “Rudud Manhajiyyah”
Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
Klik ➡JOIN Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com

Text arabic:
للعقول الراقيه فقط
 داعـش منظمـة يهوديـة
دلائل دامغة تثبت أن داعش تنفذ مشروعا صهيونيا
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله.
داعش هذا الاسم الذي ظهر لنا فجأه بدون مقدمات.
تلك الجماعة التي أصبحت فجأه تهدد العالم بأسره
(كما روج لها الإعلام)
السؤال: لماذا غيرت داعش مسماها إلى الدولة الإسلامية؟
الجواب: حتي يتاح للقنوات الإخبارية والإعلامية الدولية من انتقاد الإسلام والدول المسلمة دون حرج فمعنى الدولة الإسلامية عام وهو المقصد وما سيرسخ في عقول الأجيال القادمة أن أي دولة إسلامية “إرهابية”
وهذة دلائل أخرى تثبت أن داعش تنفذ مشروعا صهيونيا في :
١- كانت جماعة داعش وبعض من يدعون الجهاد يهاجمون الدول الخليجية ويحرضون عليهم بحجة أن هذه الدول تقف في طريقهم وتمنعهم من التوجه إلى فلسطين لقتال الصهاينة وكان هذا الكلام يحضى ببعض القبول لدي الكثير من الشباب، ويشاء الله ان تنكشف ألاعيبهم ويتبين كذبهم مع ثورة سوريا فها هي الآن سوريا مستباحة الحدود وترتبط بحدود مع الأراضي المحتلة ولا يوجد من سيمنع الذين يريدون قتال الصهاينة من ذلك ولا ينقصهم سوى النية الصادقة.
فما الذي حدث؟!
هل قام أولئك الذين يدعون الجهاد وحب الأقصى من الدواعش بإعداد العدة لقتال الصهاينة بعد زوال المانع المزعوم من أن الدول تمنعهم؟!
الجواب: لا.
فلماذا؟
لأن هناك سبب آخر تم اختراعه لتبرير عدم توجههم للجهاد ضد اليهود.
وهو أنه لا بد من تحرير الجزيرة العربية أولآ ومن ثم تحرير القدس!!
السؤال: هل هذا التحايل واختلاق الأعذار عن قتال الصهاينة مقبول شرعا وعقلا ومنطقا لمن يريد الجهاد حقاً، فالحدود مفتوحه والطريق إلى القدس لا ينقصه سوى العزم والتوكل على الله وصدق النية وهي ما يفتقدونها؟!
٢- في الوقت الذي كانت إسرائيل تدك غزة وتقتل الأطفال والنساء في شهر رمضان كانت داعش في سوريا ولم نشاهد منهم أي ردة فعل لنصرة أطفال غزة أو على الأقل إشغال الصهاينة عنهم رغم عدم وجود ما يمنعهم من الدخول للأراضي المحتلة.
وهنا اجتمع أمران:
الأول: زوال المانع المزعوم، فلا يوجد حكومة عربية تمنعهم فسوريا في حالة ثورة.
والثاني: وجود المبرر الطارئ وهو العدوان على غزة ومع هذا لم يتحرك منهم أحد للجهاد أو لتنفيذ عمليات ضد الصهاينة.
والسؤال: لماذا لم تناصر داعش أطفال غزة في وقتها، ألا يستحقون النصرة عوضا عن الاحتلال الصهيوني ككل؟! أم أن النصرة لا تجوز إلا بعد تحرير الجزيرة وتشتيت شعبها المسلم؟!
عجباً لهم.
٣- يعلن الدواعش في أخبارهم بأنهم يقاتلون في اليمن وليبيا والعراق ومصر في سيناء وسوريا ويتباهون بذلك. وإذا سألتهم إذا كان لكم هذا التواجد فلماذا تقفزون من فوق الصهاينة فلا تقربونهم؟
بعد هذا السؤال انت في نظرهم العدو اللدود.
٤- تدعي جماعة داعش أنها تمتلك جيشا وقوات وتحتل أجزاء من العراق والشام وأنها تقيم دولة، ثم تعلن أنها تتهيأ لتحرر الجزيرة العربية.
السؤال: إذا كان لديكم القوات والإمكانيات، فلماذا لا تسقطون بشار وتريحون إخوانكم المسلمين من عدوانه؟!
أليس هذا أولى شرعاً فهم بأمس الحاجة لإخراجهم من هذا الكابوس وخصوصا الأطفال والنساء والمستضعفين من المسلمين في سوريا، ما هو الأولى رأس بشار أو إسقاطه، أم تهديد دول مستقرة وشعوب آمنة؟!
- إذا لم تكن فلسطين أولوية لدى داعش وكذلك إسقاط بشار، فلماذا لا تسقط الحكومة العراقية الشيعية وتجتثها من جذورها أليسوا أعدائها؟ أليس هذا أولى من تهديد الشعوب السنية المسلمة في الخليج؟!
- إذا كان لديهم الإمكانيات البشرية والمادية، فلماذا لا يناصرون أهل السنة في الأحواز الإيرانية ويحررونهم من الملالي وحكمه، أليس هذا أولى من السعي لتحرير من هم ليس في حاجة لتحريركم المزعوم؟!
وكل هذه أولويات شرعا وعقلا لمن كان هدفهم إعلاء كلمة الله فعلا.
٥- من حين لآخر تعلن داعش أنها تجندل وتقتل الشيعة في العراق وتعيث فيهم قتلا انتصارا للدين، ولكن الغريب أننا لم نشاهد المليشيات الشيعية تتحرك لقتال داعش وتدخل في تحالفات لوقف اعتدائاتها على الشيعة أبناء جلدتهم.
السؤال: هل يعقل أن يكون قتلهم للشيعة حقيقة ولا نشاهد ميليشيات الشيعية مثل مليشيات الصدر على الأقل تنتفض لرد اعتدائاتهم ولا نشاهد مقاطع فيديو واضحة لا تقبل الشك؟!
٦- في الوقت الذي تتوعد فيه داعش دول الخليج بالتحرير المزعوم وتغض الطرف عن الأولويات التي سبق إيضاحها، نجد هذه التهديدات لا تشمل الدول الأخرى التي طالتها رياح الربيع العربي ولا تأتي على ذكرها سوى في زعزعة أمنها وضمان عدم استقرارها.
السؤال: هل يعني هذا أن الدول التي أسقطت أنظمتها في ثورات الربيع العبري متحررة وليست بحاجة إلى تحرير داعش لها، أم أن التحرير من الإسلام إلى العلمانية كما في تونس؟!

CHANNEL TELEGRAM BAHASA ARAB


KEUNIKAN BAHASA ARAB

Cuma Dua Huruf Inti Mempunyai Banyak Arti

Coba Anda Baca Petuah Di Bawah Ini :

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ كَفَّ فَكَّهُ وَفَكَّ كَفَّهُ 
وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ فَكَّ فَكَّهُ وَكَفَّ كَفَّهُ 
ْفَكَمْ مِنْ فَكَةِ كَفٍّ كَفَتْ فُكُوكَهُمْ

ْوَكَمْ مِنْ كَفَةِ فَكٍّ فَكَتْ كُفُوفَهُمْ 
كَفُّوا فُكُوكَكُمْ وَفَكُّوا كُفُوْفَكُمْ .


Berikut Adalah Artinya

Sebaik² manusia adalah orang yang bisa menahan mulutnya ( yaitu menjaga ucapannya ) dan membuka tangannya ( yaitu ringan tangan dan suka membantu)

Sejelek² manusia adalah orang yang suka membuka mulutnya (yaitu tidak menjaga mulutnya) dan menahan tangannya (yaitu tidak suka menolong)

Betapa banyak orang yang membuka tangannya (suka menolong) menahan mulutnya (menjaga ucapannya)

Dan betapa banyak orang yang menahan tangannya (tidak suka menolong) membuka mulutnya (tidak menjaga ucapannya)

Tahanlah mulut² kalian (yaitu jagalah mulut kalian) dan bukalah tangan² kalian (yaitu suka menolong)

Copas Dari Channel Salafy Cirebon
______________

Pesan al-Imam asy-Syafi’i untuk kaum muslimin agar belajar BAHASA ARAB

قال الشافعي :
اللسان الذي اختاره الله عز وجل لسان العرب، فأنزل به كتابه العزيز، وجعله لسان خاتم أنبيائه محمد صلى الله عليه وسلم، ولهذا نقول: ينبغي لكل أحد يَقدِرُ على تعلم العربية أن يتعلمها؛ لأنها اللسان الأَوْلَى

Al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah mengatakan

“Bahasa yang dipilih oleh Allah 'Azza wa Jalla adalah BAHASA ‘ARAB. Maka Allah menurunkan Kitab-Nya yang mulia dengan bahasa ‘arab, dan Allah jadikan bahasa arab itu sebagai bahasa sang penutup para nabi, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Oleh karena itu kami katakan, ‘Bagi setiap orang yang mampu belajar bahasa Arab, maka SEPANTASNYA bagi dia untuk BELAJAR BAHASA ARAB. Karena itu adalah BAHASA YANG PALING UTAMA.”

[ lihat “Iqtidha ash-Shirath al-Mustaqim 1/205 ]

••••••••••••••••

Majmu'ah Manhajul Anbiya
_______________

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
“Bahasa arab itu termasuk bagian dari agama,
sedangkan mempelajarinya adalah wajib,
karena memahami Al-Quran dan As-Sunnah itu wajib.
Tidaklah seseorang bisa memahami keduanya kecuali dengan bahasa arab.
Dan tidaklah kewajiban itu sempurna kecuali dengannya (mempalajari bahasa arab), maka ia (mempelajari bahasa arab) menjadi wajib.
Mempelajari bahasa arab, diantaranya ada yang fardhu ‘ain, dan adakalanya fardhu kifayah.”

(Iqtidho, Ibnu Taimiyah 1/527)

Copas Dari Telegram Durusullughoh
_______________

Alhamdulillah, telah hadir Channel telegram bahasa arab Durusullughoh :

Gabung Ke https://telegram.me/durusullughoh
( Channel Telegram Khusus Akhwat ! )

Gabung Ke https://telegram.me/NgajiBahasaArab
( Channel Telegram Untuk Ikhwan )

Untuk Channel Nahwu

Jumat, 22 Januari 2016

PURA-PURA TIDAK MENGETAHUI KESALAHAN ORANG LAIN


Asy-Syaikh Badr bin Muhammad al-Badr al-Anzy hafizhahullah

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وآله وصحبه ومن واﻻه وبعد

Sesungguhnya pura-pura tidak mengetahui ketergelinciran orang lain termasuk sifat utama 
dan terpuji. Pura-pura tidak mengetahui kesalahan orang lain adalah berpaling dari perkara buruk yang muncul dari saudara atau orang lain yang tertuju kepadamu seakan-akan engkau tidak mendengarnya.  Pura-pura tidak mengetahui kesalahan orang lain merupakan 

akhlak mulia dan termasuk sifat orang-orang yang mulia.

Diriwayatkan dari al-Hasan al-Bashry rahimhullah beliau berkata:

“Senantiasa pura-pura tidak mengetahui kesalahan orang lain termasuk perbuatan orang-orang yang mulia.”

Dan juga diriwayatkan dari Sufyan rahimahullah beliau berkata:

“Senantiasa pura-pura tidak mengetahui kesalahan orang lain termasuk sifat orang-orang yang mulia.”

Allah Ta'ala berfirman:

ﻭَﺇِﺫْ ﺃَﺳَﺮَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺇِﻟَﻰٰ ﺑَﻌْﺾِ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻪِ ﺣَﺪِﻳﺜًﺎ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻧَﺒَّﺄَﺕْ ﺑِﻪِ ﻭَﺃَﻇْﻬَﺮَﻩُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻋَﺮَّﻑَ ﺑَﻌْﻀَﻪُ ﻭَﺃَﻋْﺮَﺽَ ﻋَﻦ ﺑَﻌْﺾٍ ۖ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻧَﺒَّﺄَﻫَﺎ ﺑِﻪِ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻣَﻦْ ﺃَﻧﺒَﺄَﻙَ ﻫَٰﺬَﺍ ۖ ﻗَﺎﻝَ ﻧَﺒَّﺄَﻧِﻲَ ﺍﻟْﻌَﻠِﻴﻢُ ﺍﻟْﺨَﺒِﻴﺮ.

“Dan ingatlah ketika Nabi merahasiakan sebuah ucapan kepada salah satu istrinya, lalu ketika dia memberitahukan ucapan rahasia tersebut dan Allah menampakkannya kepada Nabi, maka Nabi memberitahukan sebagian dan berpaling dari sebagiannya. Lalu ketika Nabi memberitahukan hal itu, salah satu istrinya tersebut bertanya, 'Siapakah yang memberitahukan kepada Anda?' Nabi pun menjawab, 'Yang telah memberitahukan kepadaku adalah al-Alimul Khabir 
(Allah)'.” (QS. At-Tahrim: 3)

Al-Imam al-Qurthuby rahimahullah berkata: 

“Al-Hasan (al-Bashry -pent) berkata, 'Orang yang mulia itu tidak pernah merinci habis kesalahan orang sedetail-detailnya, karena Allah saja berfirman (ketika menceritakan akhlak Rasulullah shallallahu alaihi was sallam -pent): “Nabi memberitahukan sebagian dan berpaling dari sebagiannya.”
(Tafsir al-Qurthuby, XVIII/188)

Al-Hafizh al-Mizzy rahimahullah berkata: 

“Ibnul Jauzy rahimahullah berkata, 'Senantiasa pura-pura tidak mengetahui kesalahan orang lain termasuk sifat tertinggi dari orang-orang yang mulia.'”
(Tahdzibul Kamal, IXX/230)

Jadi sesungguhnya manusia itu tabiat dasarnya sering tergelincir dan melakukan kesalahan, sehingga jika seseorang suka mempermasalahkan setiap ketergelinciran dan kesalahan, maka dia akan lelah dan membuat lelah orang lain. 

Orang yang berakal dan cerdas tidak akan merinci secara detail semua kesalahan baik yang kecil maupun yang besar dalam pergaulannya bersama keluarganya, orang-orang tercinta, teman-teman, dan para tetangganya.

Oleh karena inilah al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah mengatakan:
“Sembilan puluh persen akhlak mulia itu terletak pada sikap pura-pura tidak mengetahui kesalahan orang lain.”

Maka sepantasnyalah bagi seorang muslim untuk berhias dengan sifat yang mulia ini dan hendaknya dia pura-pura tidak mengetahui keburukan saudara-saudaranya terhadap dirinya dan memaafkan mereka serta berlapang dada.

Ditulis oleh: Badr bin Muhammad al-Badr al-Anzy

5 Syawwal 1436 H

Sumber: Saluran telegram asy-Syaikh Badr bin Muhammad al-Badr al-Anzy
WhatsApp Salafy Indonesia || http://forumsalafynet
Channel Telegram || http://bitly/ForumSalafy
▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫

TERORISME DAN RADIKALISME !


MAKNA ISTILAH TERORISME DAN RADIKALISME

Disampaikan oleh:
Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullahu
Kajian Islam Ilmiah ll Gerakan Radikalisme dan Tetorisme Mengancam Keutuhan Ummat, Bangsa dan Negara ll Masjid Ar Rahman ll Pangkep ll 5 Muharram 1437 H ll 18 Oktober 2015 M

Silahkan unduh di link: https://goo.gl/bEqKcu
(1,11 MB) - Durasi [09:41]
______________

AKSI RADIKALISME DAN TERORISME MENIMBULKAN KETAKUTAN DAN KERUSAKAN

Disampaikan oleh: 
Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullahu
Kajian Islam Ilmiah ll Gerakan Radikalisme dan Terorisme Mengancam Keutuhan Ummat, Bangsa dan Negara ll Masjid Ar Rahman ll Pangkep ll 5 Muharram 1437 H ll 18 Oktober 2015 M

Silahkan unduh di link: https://goo.gl/exVBdP
(682 KB) - Durasi [05:46]
_____________

AHLUSSUNNAH SALAFIYIN CINTA DAMAI DAN ANTI TEROR, BERJALAN BERSAMA ULIL AMRI (ULAMA DAN UMARA')

Disampaikan oleh:
Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullahu
Kajian Islam Ilmiah ll Gerakan Radikalisme dan Terorisme Mengancam Keutuhan Ummat, Bangsa dan Negara ll Masjid Ar Rahman ll Pangkep ll 5 Muharram 1437 H ll 18 Oktober 2015 M

Silahkan unduh di link: https://goo.gl/38sxx3
(1,24 MB) - Durasi [10:48]

*********

Majmu'ah Manhajul Anbiya

ISIS dan Al-Qaeda Tidak Mewakili Islam


Penjelasan asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad alu asy-Syaikh Mufti Umum Kerajaan Arab Saudi; Ketua Dewan Ulama Besar; Ketua Umum Komite Tetap untuk Pembahasan dan Fatwa
Segala pujian hanya milik Allah Rabb alam semesta. Semoga shalawat dan salam selalu terlimpah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan seluruh sahabat beliau.
Amma ba’du,

Saudara dan saudari sekalian, perkenankan saya memberi ucapan penghormatan dengan penghormatan Islam yang abadi, yang memiliki beragam kandungan mulia dan tujuan yang tinggi. Semoga keselamatan dari Allah atas kalian, demikian pula rahmat dan barakah-Nya. Saya wasiatkan kepada Anda semua—dan diri saya pribadi—untuk senantiasa bertakwa kepada Allah‘azza wa jalla. Barang siapa menyibukkan diri dengan ketakwaan kepada Allah ‘azza wa jalla, Dia akan mencukupinya.
Kondisi yang umat Islam alami ini, banyak negeri mereka menjadi kacau. Berbagai pemahaman telah menyusup pula ke dalam tubuh umat Islam. Tidak diragukan lagi, pemikiran yang paling berbahaya ialah yang mengatasnamakan agama karena akan dianggap suci sehingga ringan bagi jiwa untuk menjalankannya. Ketika itulah, manusia beralih—kita memohon perlindungan kepada Allah ‘azza wa jalla—dari perpecahan yang agama mencegahnya, kepada perpecahan dalam hal agama itu sendiri. Inilah yang diperingatkan oleh Allah ‘azza wa jalla dalam firman-Nya,
إِنَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُواْ دِينَهُمۡ وَكَانُواْ شِيَعٗا لَّسۡتَ مِنۡهُمۡ فِي شَيۡءٍۚ إِنَّمَآ أَمۡرُهُمۡ إِلَى ٱللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ ١٥٩
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.”(al-An’am: 159)
Pada ayat di atas, Allah ‘azza wa jalla memperingatkan kaum muslimin agar tidak terjadi dalam agama mereka sebagaimana yang terjadai pada kaum musyrikin. Memecah belah dalam agama Islam adalah dengan memecah belah pokok agama mereka yang sebelumnya bersatu, yaitu setiap pemecahbelahan yang mengantarkan pemiliknya saling mengafirkan dan saling berperang dalam hal agama.
Dalam Islam, tidak ada tindak kejahatan yang lebih berat di sisi Allah ‘azza wa jalla dibandingkan kekafiran karena memecah belah jamaah. Jamaah yang membuat hati-hati manusia saling mengasihi dan menyatukan kalimat mereka, sebagaimana firman Allah ‘azza wa jalla,
وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءٗ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ إِخۡوَٰنٗا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٖ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡهَاۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ ١٠٣

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Ali ‘Imran: 103)
Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Hendaknya kalian taat dan bersatu (di bawah pemerintah kalian). Sebab, itulah tali Allah ‘azza wa jalla yang kita diperintahkan untuk berpegang dengannya. Apa yang kalian benci ketika berada di bawah pemerintah, itu lebih baik daripada apa yang kalian sukai ketika berpecah belah.”
Perpecahan dan perselisihan tidaklah terjadi kecuali akibat kebodohan dan memperturuti hawa nafsu, sebagaimana persatuan dan rasa cinta tumbuh dari ilmu dan ketakwaan.
Kaum muslimin saat ini—sebagaimana diketahui oleh semuanya—sangat butuh mendalami ilmu dan mengenali agama yang sempurna ini, sebelum pihak lain. Tidak hanya dalam hal hukum (fikih), tetapi juga mengetahui tujuan yang agung dan luas, yang menjadi sebab pensyariatan dan diturunkannya. Allah ‘azza wa jalla tidaklah mengutus para rasul dan menurunkan syariat-syariat kecuali untuk menegakkan tata aturan (kehidupan) manusia, sebagaimana firman-Nya,
لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلَنَا بِٱلۡبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلۡنَا مَعَهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَأَنزَلۡنَا ٱلۡحَدِيدَ فِيهِ بَأۡسٞ شَدِيدٞ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلۡغَيۡبِۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٞ ٢٥
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.” (al-Hadid: 25)
Syariat Islam adalah syariat yang paling agung dan paling sempurna, sebagaimana ditunjukkan oleh firman Allah ‘azza wa jalla,
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَٰمُۗ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.”(Ali ‘Imran: 19)
Sungguh, syariat Islam datang membawa kebaikan bagi manusia di dunia dan akhirat. Tujuan umum syariat Islam ialah memakmurkan bumi dan menjaga aturan kehidupan di bumi yang dengannya akan terwujud kebaikan bumi dan kebaikan para penduduknya.
Di antara asas al-Qur’an yang luas ialah hukum asal segala sesuatu adalah boleh,
هُوَ ٱلَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.” (al-Baqarah: 29)
dan hukum asal manusia adalah al-baraah (terlepas dari hukum syariat),
فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ
“(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.” (ar-Rum: 30)
Dua kaidah di atas merupakan fondasi segala pensyariatan dan kebebasan. Setiap asas di atas tidak akan sempurna dan tegak berdiri kecuali dengan mengetahui bahwa toleransi adalah sifat utama syariat Islam dan tujuannya yang terbesar. Hal ini sebagaimana firman Allah ‘azza wa jalla,
يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلۡعُسۡرَ
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (al-Baqarah: 185)
وَمَا جَعَلَ عَلَيۡكُمۡ فِي ٱلدِّينِ مِنۡ حَرَجٖۚ
“Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” (al-Hajj: 78)
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.” (al-Baqarah: 286)
Dalam sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَحَبُّ الدِيْنِ إِلَى اللهِ الْحَنِيْفِيَّةُ السَّمْحَةُ
“Agama yang paling dicintai oleh Allah ialah yang hanifiyah dan samhah.”
Hanifiyah adalah lawan dari syirik, sedangkan samhah adalah lawan dari kesempitan dan memberat-berati diri.
Dalam hadits yang lain dari beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ، وَلَنْ يُشَادَّ هَذَا الدِّيْنَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ
“Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidak ada seorang pun yang memberatberati diri dalam agama ini kecuali agama ini akan mengalahkannya.”
Penelitian terhadap syariat ini menunjukkan bahwa toleransi dan kemudahan merupakan salah satu tujuan agama ini. Menampakkan toleransi berpengaruh besar terhadap tersebarnya agama ini dan keberlangsungannya. Akan diketahui bahwa kemudahan merupakan bagian dari fitrah, karena fitrah manusia menyenangi kelemahlembutan.
Hakikat toleransi adalah sikap pertengahan antara dua kutub: sikap berlebih-lebihan dan sikap meremehkan. Sikap pertengahan dengan makna ini adalah sumber berbagai kesempurnaan. Allah ‘azza wa jalla telah berfirman tentang sifat umat ini,
وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَٰكُمۡ أُمَّةٗ وَسَطٗا
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) sebagai umat yang adil.” (al-Baqarah: 143)
Di bawah cahaya tujuan yang agung ini akan tampak hakikat sikap pertengahan dan kelurusan. Akan tampak pula bahwa sikap pertengahan merupakan kesempurnaan dan keindahan Islam ini. Akan jelas pula bahwa pemikiran ekstrem, kekerasan, dan terorisme yang membuat kerusakan di muka bumi, menghancurkan lahan pertanian dan keturunan, sama sekali bukan dari Islam. Justru pemikiran inilah yang pertama kali menjadi musuh Islam. Kaum musliminlah yang pertama kali menjadi korban.
Sebagaimana hal ini disaksikan berupa kejahatan kelompok yang disebut ISIS dan al-Qaeda, serta berbagai kelompok pecahannya. Sangat tepat ditujukan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamberikut,
سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ الْأَسْنَانِ، سُفَهَاءُ الْأَحْلَامِ، يَقُولُونَ مِنْخَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ، يَقْرَؤُوْنَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَايَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْراً لِمَنْقَتَلَهُمْ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Akan keluar di akhir zaman nanti, sekelompok orang yang masih muda umurnya dan berpemikiran bodoh. Mereka mengatakan ucapan makhluk yang terbaik. Mereka membaca al-Qur’an, tetapi tidak melewati tenggorokan mereka. Mereka melesat keluar dari agama ini sebagaimana halnya melesatnya anak panah dari binatang buruannya. Apabila kalian mendapati mereka, bunuhlah mereka. Sebab, orang yang membunuh mereka akan mendapatkan pahala di sisi Allah pada hari kiamat.”
Kelompok-kelompok Khawarij ini tidak boleh dinisbatkan kepada Islam dan para pemeluknya yang memegang teguh petunjuk Islam. Mereka adalah wujud lain dari Khawarij, kelompok sempalan yang pertama kali melesat keluar dari agama karena mengafirkan kaum muslimin dengan sebab dosa besar sehingga menghalalkan darah dan harta kaum muslimin.
Dalam kesempatan ini, kami menyeru untuk menyatukan dan menyusun kesungguhan dalam hal pendidikan, taklim, dakwah, dan pengembangan dalam rangka menguatkan sikap pertengahan dan keadilan, yang bersumber dari syariat Islam kita yang berkilau; dengan menanamkan garis yang sempurna, disertai tujuan-tujuan yang jelas, yang diperkuat oleh instruksi pelaksanaan guna mewujudkan dan mengejawantahkan tujuan-tujuan tersebut.
Demikianlah… Sesungguhnya dunia berguncang di sekitar kita. Karena itu, kita di Kerajaan Arab Saudi yang telah diberi anugerah oleh Allah ‘azza wa jalla berupa persatuan kalimat dan barisan di bawah para pemimpin kita, yang terepresentasikan dalam diri Pelayan Dua Tanah Suci, Raja Abdullah bin Abdul Aziz alu Su’ud, Putra Mahkota al-Amin, dan penerusnya—semoga Allah ‘azza wa jalla menjaga mereka semua—hendaknya menjaga keadaan yang stabil ini, di mana sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. Hendaknya kita juga tidak menjadikan perselisihan di luar garis perbatasan sebagai sebab timbulnya perselisihan di antara kita.
Setiap kita di Kerajaan Arab Saudi—segala puji hanya bagi Allah—orang yang bertauhid dan orang Islam. Kita jaga persatuan di bawah pemerintah kita, kita senantiasa taat (kepada pemerintah) dalam hal yang baik. Kita mengemban amanah ilmu, pemikiran, pendapat, dan pena. Kita berloyalitas secara umum sesama kita. Kita memaafkan sesama kita ketika tidak sengaja jatuh dalam kesalahan, baik di antara ulama, ustadz, penulis, kaum intelektual, maupun seluruh warga negara.
Kita mengarahkan dialog kita seputar pembahasan yang penting bagi kita, terkait agama dan negara, dengan bahasa yang santun, tanpa menuduh berkhianat atau tuduhan lain. Kita semua di negara ini sama, masing-masing memiliki hak dan kewajiban.
Kami memohon kepada Allah ‘azza wa jalla agar mengabadikan berbagai nikmat-Nya, yang lahir dan yang batin, atas diri kita. Kita juga memohon agar Allah ‘azza wa jalla menjaga negeri kita dan negeri-negeri kaum muslimin dari segala keburukan.
Semoga Allah menjaga kita dan kaum muslimin lainnya dari berbagai ujian dan cobaan, yang lahir dan yang batin, serta memperbaiki keadaan kaum muslimin. Sesungguhnya, Allah‘azza wa jalla lah yang Mahamampu atas hal tersebut.
asysyariah.com/isis-dan-al-qaeda-tidak-mewakili-islam/

Siapakah Wahabi ??


(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi)
Di negeri kita bahkan hampir di seluruh dunia Islam, ada sebuah fenomena ‘timpang’ dan penilaian ‘miring’ terhadap dakwah tauhid yang dilakukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi An-Najdi rahimahullah­­.1 Julukan Wahhabi pun dimunculkan, tak lain tujuannya adalah untuk menjauhkan umat darinya. Dari manakah julukan itu? Siapa pelopornya? Dan apa rahasia di balik itu semua …?

Para pembaca, dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab merupakan dakwah pembaharuan terhadap agama umat manusia. Pembaharuan, dari syirik menuju tauhid dan dari bid’ah menuju As-Sunnah. Demikianlah misi para pembaharu sejati dari masa ke masa, yang menapak titian jalan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya. Fenomena ini membuat gelisah musuh-musuh Islam, sehingga berbagai macam cara pun ditempuh demi hancurnya dakwah tauhid yang diemban Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya. Musuh-musuh tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Di Najd dan sekitarnya:
> Para ulama suu` yang memandang al-haq sebagai kebatilan dan kebatilan sebagai al-haq.
> Orang-orang yang dikenal sebagai ulama namun tidak mengerti tentang hakekat Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwahnya.
> Orang-orang yang takut kehilangan kedudukan dan jabatannya. (Lihat Tash-hihu Khatha`in Tarikhi Haula Al-Wahhabiyyah, karya Dr. Muhammad bin Sa’ad Asy-Syuwai’ir hal.90-91, ringkasan keterangan Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz)
Di dunia secara umum:
Mereka adalah kaum kafir Eropa; Inggris, Prancis dan lain-lain, Daulah Utsmaniyyah, kaum Shufi, Syi’ah Rafidhah, Hizbiyyun dan pergerakan Islam; Al-Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Al-Qaeda, dan para kaki tangannya. (Untuk lebih rincinya lihat kajian utama edisi ini/ Musuh-Musuh Dakwah Tauhid)
Bentuk permusuhan mereka beragam. Terkadang dengan fisik (senjata) dan terkadang dengan fitnah, tuduhan dusta, isu negatif dan sejenisnya. Adapun fisik (senjata), maka banyak diperankan oleh Dinasti Utsmani yang bersekongkol dengan barat (baca: kafir Eropa) –sebelum keruntuhannya–. Demikian pula Syi’ah Rafidhah dan para hizbiyyun. Sedangkan fitnah, tuduhan dusta, isu negatif dan sejenisnya, banyak dimainkan oleh kafir Eropa melalui para missionarisnya, kaum shufi, dan tak ketinggalan pula Syi’ah Rafidhah dan hizbiyyun.2 Dan ternyata, memunculkan istilah ‘Wahhabi’ sebagai julukan bagi pengikut dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, merupakan trik sukses mereka untuk menghempaskan kepercayaan umat kepada dakwah tauhid tersebut. Padahal, istilah ‘Wahhabi’ itu sendiri merupakan penisbatan yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah berkata: “Penisbatan (Wahhabi -pen) tersebut tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Semestinya bentuk penisbatannya adalah ‘Muhammadiyyah’, karena sang pengemban dan pelaku dakwah tersebut adalah Muhammad, bukan ayahnya yang bernama Abdul Wahhab.” (Lihat Imam wa Amir wa Da’watun Likullil ‘Ushur, hal. 162)
Tak cukup sampai di situ. Fitnah, tuduhan dusta, isu negatif dan sejenisnya menjadi sejoli bagi julukan keji tersebut. Tak ayal, yang lahir adalah ‘potret’ buruk dan keji tentang dakwah Asy-Syaikh Muham-mad bin Abdul Wahhab, yang tak sesuai dengan realitanya. Sehingga istilah Wahhabi nyaris menjadi momok dan monster yang mengerikan bagi umat.
Fenomena timpang ini, menuntut kita untuk jeli dalam menerima informasi. Terlebih ketika narasumbernya adalah orang kafir, munafik, atau ahlul bid’ah. Agar kita tidak dijadikan bulan-bulanan oleh kejam-nya informasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu.
Meluruskan Tuduhan Miring tentang Wahhabi
Tuduhan: Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah adalah seorang yang mengaku sebagai Nabi 3, ingkar terhadap Hadits nabi 4, merendahkan posisi Nabi, dan tidak mempercayai syafaat beliau.
Bantahan:
> Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah adalah seorang yang sangat mencintai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini terbukti dengan adanya karya tulis beliau tentang sirah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik Mukhtashar Siratir Rasul, Mukhtashar Zadil Ma’ad Fi Hadyi Khairil ‘Ibad atau pun yang terkandung dalam kitab beliau Al-Ushul Ats-Tsalatsah.
> Beliau berkata: “Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat –semoga shalawat dan salam-Nya selalu tercurahkan kepada beliau–, namun agamanya tetap kekal. Dan inilah agamanya; yang tidaklah ada kebaikan kecuali pasti beliau tunjukkan kepada umatnya, dan tidak ada kejelekan kecuali pasti beliau peringatkan. Kebaikan yang telah beliau sampaikan itu adalah tauhid dan segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan kejelekan yang beliau peringatkan adalah kesyirikan dan segala sesuatu yang dibenci dan dimurkai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus beliau kepada seluruh umat manusia, dan mewajibkan atas tsaqalain; jin dan manusia untuk menaatinya.” (Al-Ushul Ats-Tsalatsah)
> Beliau juga berkata: “Dan jika kebahagiaan umat terdahulu dan yang akan datang karena mengikuti para Rasul, maka dapatlah diketahui bahwa orang yang paling berbahagia adalah yang paling berilmu tentang ajaran para Rasul dan paling meng-ikutinya. Maka dari itu, orang yang paling mengerti tentang sabda para Rasul dan amalan-amalan mereka serta benar-benar mengikutinya, mereka itulah sesungguhnya orang yang paling berbahagia di setiap masa dan tempat. Dan merekalah golongan yang selamat dalam setiap agama. Dan dari umat ini adalah Ahlus Sunnah wal Hadits.” (Ad-Durar As-Saniyyah, 2/21)
> Adapun tentang syafaat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau berkata –dalam suratnya kepada penduduk Qashim–: “Aku beriman dengan syafaat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliaulah orang pertama yang bisa memberi syafaat dan juga orang pertama yang diberi syafaat. Tidaklah mengingkari syafaat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini kecuali ahlul bid’ah lagi sesat.” (Tash-hihu Khatha`in Tarikhi Haula Al-Wahhabiyyah, hal. 118)
Tuduhan: Melecehkan Ahlul Bait
Bantahan:
> Beliau berkata dalam Mukhtashar Minhajis Sunnah: “Ahlul Bait Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mempunyai hak atas umat ini yang tidak dimiliki oleh selain mereka. Mereka berhak mendapatkan kecintaan dan loyalitas yang lebih besar dari seluruh kaum Quraisy…” (Lihat ‘Aqidah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab As-Salafiyyah, 1/446)
> Di antara bukti kecintaan beliau kepada Ahlul Bait adalah dinamainya putra-putra beliau dengan nama-nama Ahlul Bait: ‘Ali, Hasan, Husain, Ibrahim dan Abdullah.
Tuduhan: Bahwa beliau sebagai Khawarij, karena telah memberontak terhadap Daulah ‘Utsmaniyyah. Al-Imam Al-Lakhmi telah berfatwa bahwa Al-Wahhabiyyah adalah salah satu dari kelompok sesat Khawarij ‘Ibadhiyyah, sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Mu’rib Fi Fatawa Ahlil Maghrib, karya Ahmad bin Muhammad Al-Wansyarisi, juz 11.
Bantahan:
> Adapun pernyataan bahwa Asy-Syaikh telah memberontak terhadap Daulah Utsmaniyyah, maka ini sangat keliru. Karena Najd kala itu tidak termasuk wilayah teritorial kekuasaan Daulah Utsmaniyyah5. Demikian pula sejarah mencatat bahwa kerajaan Dir’iyyah belum pernah melakukan upaya pemberontakan terhadap Daulah ‘Utsma-niyyah. Justru merekalah yang berulang kali diserang oleh pasukan Dinasti Utsmani.
Lebih dari itu Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah mengatakan –dalam kitabnya Al-Ushulus Sittah–: “Prinsip ketiga: Sesungguhnya di antara (faktor penyebab) sempurnanya persatuan umat adalah mendengar lagi taat kepada pemim-pin (pemerintah), walaupun pemimpin tersebut seorang budak dari negeri Habasyah.”
Dari sini nampak jelas, bahwa sikap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah terhadap waliyyul amri (penguasa) sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bukan ajaran Khawarij.
> Mengenai fatwa Al-Lakhmi, maka yang dia maksudkan adalah Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum dan kelompoknya, bukan Asy-Syaikh Muham-mad bin Abdul Wahhab dan para pengikut-nya. Hal ini karena tahun wafatnya Al-Lakhmi adalah 478 H, sedangkan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab wafat pada tahun 1206 H /Juni atau Juli 1792 M. Amatlah janggal bila ada orang yang telah wafat, namun berfatwa tentang seseorang yang hidup berabad-abad setelah-nya. Adapun Abdul Wahhab bin Abdur-rahman bin Rustum, maka dia meninggal pada tahun 211 H. Sehingga amatlah tepat bila fatwa Al-Lakhmi tertuju kepadanya. Berikutnya, Al-Lakhmi merupakan mufti Andalusia dan Afrika Utara, dan fitnah Wahhabiyyah Rustumiyyah ini terjadi di Afrika Utara. Sementara di masa Al-Lakhmi, hubungan antara Najd dengan Andalusia dan Afrika Utara amatlah jauh. Sehingga bukti sejarah ini semakin menguatkan bahwa Wahhabiyyah Khawarij yang diperingatkan Al-Lakhmi adalah Wahhabiyyah Rustumiyyah, bukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya6.
> Lebih dari itu, sikap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab terhadap kelompok Khawarij sangatlah tegas. Beliau berkata –dalam suratnya untuk penduduk Qashim–: “Golongan yang selamat itu adalah kelompok pertengahan antara Qadariyyah dan Jabriyyah dalam perkara taqdir, pertengahan antara Murji`ah dan Wa’idiyyah (Khawarij) dalam perkara ancaman Allah Subhanahu wa Ta’ala, pertengahan antara Haruriyyah (Khawarij) dan Mu’tazilah serta antara Murji`ah dan Jahmiyyah dalam perkara iman dan agama, dan pertengahan antara Syi’ah Rafidhah dan Khawarij dalam menyikapi para shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Lihat Tash-hihu Khatha`in Tarikhi Haula Al-Wahhabiyyah, hal 117). Dan masih banyak lagi pernyataan tegas beliau tentang kelompok sesat Khawarij ini.
Tuduhan: Mengkafirkan kaum muslimin dan menghalalkan darah mereka.7
Bantahan:
> Ini merupakan tuduhan dusta terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, karena beliau pernah mengatakan: “Kalau kami tidak (berani) mengkafirkan orang yang beribadah kepada berhala yang ada di kubah (kuburan/ makam) Abdul Qadir Jaelani dan yang ada di kuburan Ahmad Al-Badawi dan sejenisnya, dikarenakan kejahilan mereka dan tidak adanya orang yang mengingatkannya. Bagaimana mungkin kami berani mengkafirkan orang yang tidak melakukan kesyirikan atau seorang muslim yang tidak berhijrah ke tempat kami…?! Maha suci Engkau ya Allah, sungguh ini merupakan kedustaan yang besar.” (Muhammad bin Abdul Wahhab Mush-lihun Mazhlumun Wa Muftara ‘Alaihi, hal. 203)
Tuduhan: Wahhabiyyah adalah madzhab baru dan tidak mau mengguna-kan kitab-kitab empat madzhab besar dalam Islam.8
Bantahan:
> Hal ini sangat tidak realistis. Karena beliau mengatakan –dalam suratnya kepada Abdurrahman As-Suwaidi–: “Aku kabarkan kepadamu bahwa aku –alhamdulillah– adalah seorang yang berupaya mengikuti jejak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan pembawa aqidah baru. Dan agama yang aku peluk adalah madzhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang dianut para ulama kaum muslimin semacam imam yang empat dan para pengikutnya.” (Lihat Tash-hihu Khatha`in Tarikhi Haula Al-Wahhabiyyah, hal. 75)
> Beliau juga berkata –dalam surat-nya kepada Al-Imam Ash-Shan’ani–: “Perhatikanlah –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merah-matimu– apa yang ada pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para shahabat sepeninggal beliau dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Serta apa yang diyakini para imam panutan dari kalangan ahli hadits dan fiqh, seperti Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhai mereka–, supaya engkau bisa mengikuti jalan/ ajaran mereka.” (Ad-Durar As-Saniyyah 1/136)
> Beliau juga berkata: “Menghormati ulama dan memuliakan mereka meskipun terkadang (ulama tersebut) mengalami kekeliruan, dengan tidak menjadikan mereka sekutu bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, merupakan jalan orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Adapun mencemooh perkataan mereka dan tidak memuliakannya, maka ini merupakan jalan orang-orang yang dimurkai Allah Subhanahu wa Ta’ala (Yahudi).” (Majmu’ah Ar-Rasa`il An-Najdiyyah, 1/11-12. Dinukil dari Al-Iqna’, karya Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhali, hal.132-133)
Tuduhan: Keras dalam berdakwah (inkarul munkar)
Bantahan:
> Tuduhan ini sangat tidak beralasan. Karena justru beliaulah orang yang sangat perhatian dalam masalah ini. Sebagaimana nasehat beliau kepada para pengikutnya dari penduduk daerah Sudair yang melakukan dakwah (inkarul munkar) dengan cara keras. Beliau berkata: “Sesungguhnya sebagian orang yang mengerti agama terkadang jatuh dalam kesalahan (teknis) dalam mengingkari kemungkaran, padahal posisinya di atas kebenaran. Yaitu mengingkari kemungkaran dengan sikap keras, sehingga menimbulkan perpecahan di antara ikhwan… Ahlul ilmi berkata: ‘Seorang yang beramar ma’ruf dan nahi mungkar membutuhkan tiga hal: berilmu tentang apa yang akan dia sampaikan, bersifat belas kasihan ketika beramar ma’ruf dan nahi mungkar, serta bersabar terhadap segala gangguan yang menimpanya.’ Maka kalian harus memahami hal ini dan merealisasikannya. Sesungguhnya kelemahan akan selalu ada pada orang yang mengerti agama, ketika tidak merealisasikannya atau tidak memahaminya. Para ulama juga menyebutkan bahwasanya jika inkarul munkar akan menyebabkan perpecahan, maka tidak boleh dilakukan. Aku mewanti-wanti kalian agar melak-sanakan apa yang telah kusebutkan dan memahaminya dengan sebaik-baiknya. Karena, jika kalian tidak melaksanakannya niscaya perbuatan inkarul munkar kalian akan merusak citra agama. Dan seorang muslim tidaklah berbuat kecuali apa yang membuat baik agama dan dunianya.”(Lihat Muhammad bin Abdul Wahhab, hal. 176)
Tuduhan: Muhammad bin Abdul Wahhab itu bukanlah seorang yang berilmu. Dia belum pernah belajar dari para syaikh, dan mungkin saja ilmunya dari setan!9
Jawaban:
> Pernyataan ini menunjukkan butanya tentang biografi Asy-Syaikh, atau pura-pura buta dalam rangka penipuan intelektual terhadap umat.
> Bila ditengok sejarahnya, ternyata beliau sudah hafal Al-Qur`an sebelum berusia 10 tahun. Belum genap 12 tahun dari usianya, sudah ditunjuk sebagai imam shalat berjamaah. Dan pada usia 20 tahun sudah dikenal mempunyai banyak ilmu. Setelah itu rihlah (pergi) menuntut ilmu ke Makkah, Madinah, Bashrah, Ahsa`, Bashrah (yang kedua kalinya), Zubair, kemudian kembali ke Makkah dan Madinah. Gurunya pun banyak,10 di antaranya adalah:
Di Najd: Asy-Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman11dan Asy-Syaikh Ibrahim bin Sulaiman.12
Di Makkah: Asy-Syaikh Abdullah bin Salim bin Muhammad Al-Bashri Al-Makki Asy-Syafi’i.13
Di Madinah: Asy-Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif.14 Asy-Syaikh Muhammad Hayat bin Ibrahim As-Sindi Al-Madani,15 Asy-Syaikh Isma’il bin Muhammad Al-Ajluni Asy-Syafi’i,16 Asy-Syaikh ‘Ali Afandi bin Shadiq Al-Hanafi Ad-Daghistani,17 Asy-Syaikh Abdul Karim Afandi, Asy-Syaikh Muhammad Al Burhani, dan Asy-Syaikh ‘Utsman Ad-Diyarbakri.
Di Bashrah: Asy-Syaikh Muhammad Al-Majmu’i.18
Di Ahsa`: Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Lathif Asy-Syafi’i.
Tuduhan: Tidak menghormati para wali Allah, dan hobinya menghan-curkan kubah/ bangunan yang dibangun di atas makam mereka.
Jawaban:
> Pernyataan bahwa Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab tidak menghormati para wali Allah Subhanahu wa Ta’ala, merupakan tuduhan dusta. Beliau berkata –dalam suratnya kepada penduduk Qashim–: “Aku menetapkan (meyakini) adanya karamah dan keluarbiasaan yang ada pada para wali Allah Subhanahu wa Ta’ala, hanya saja mereka tidak berhak diibadahi dan tidak berhak pula untuk diminta dari mereka sesuatu yang tidak dimampu kecuali oleh Allah I.”19
> Adapun penghancuran kubah/bangunan yang dibangun diatas makam mereka, maka beliau mengakuinya –sebagaimana dalam suratnya kepada para ulama Makkah.20 Namun hal itu sangat beralasan sekali, karena kubah/ bangunan tersebut telah dijadikan sebagai tempat berdoa, berkurban dan bernadzar kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sementara Asy-Syaikh sudah mendakwahi mereka dengan segala cara, dan beliau punya kekuatan (bersama waliyyul amri) untuk melakukannya, baik ketika masih di ‘Uyainah ataupun di Dir’iyyah.
> Hal ini pun telah difatwakan oleh para ulama dari empat madzhab. Sebagai-mana telah difatwakan oleh sekelompok ulama madzhab Syafi’i seperti Ibnul Jummaizi, Azh-Zhahir At-Tazmanti dll, seputar penghancuran bangunan yang ada di pekuburan Al-Qarrafah Mesir. Al-Imam Asy-Syafi’i sendiri berkata: “Aku tidak menyukai (yakni mengharamkan) pengagungan terhadap makhluk, sampai pada tingkatan makamnya dijadikan sebagai masjid.” Al-Imam An-Nawawi dalam Syarhul Muhadzdzab dan Syarh Muslim mengharamkam secara mutlak segala bentuk bangunan diatas makam. Adapun Al-Imam Malik, maka beliau juga mengharamkannya, sebagaimana yang dinukilkan oleh Ibnu Rusyd. Sedangkan Al-Imam Az-Zaila’i (madzhab Hanafi) dalam Syarh Al-Kanz mengatakan: “Diharamkan mendirikan bangunan diatas makam.” Dan juga Al-Imam Ibnul Qayyim (madzhab Hanbali) mengatakan: “Penghancuran kubah/ bangunan yang dibangun diatas kubur hukumnya wajib, karena ia dibangun di atas kemaksiatan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Lihat Fathul Majid Syarh Kitabit Tauhid karya Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alusy-Syaikh, hal.284-286)
Para pembaca, demikianlah bantahan ringkas terhadap beberapa tuduhan miring yang ditujukan kepada Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Untuk mengetahui bantahan atas tuduhan-tuduhan miring lainnya, silahkan baca karya-karya tulis Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, kemudian buku-buku para ulama lainnya seperti:
> Ad-Durar As-Saniyyah fil Ajwibah An-Najdiyyah, disusun oleh Abdurrahman bin Qasim An-Najdi
> Shiyanatul Insan ‘An Waswasah Asy-Syaikh Dahlan, karya Al-‘Allamah Muhammad Basyir As-Sahsawani Al-Hindi.
> Raddu Auham Abi Zahrah, karya Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, demikian pula buku bantahan beliau terhadap Abdul Karim Al-Khathib.
> Muhammad bin Abdul Wahhab Mushlihun Mazhlumun Wa Muftara ‘Alaihi, karya Al-Ustadz Mas’ud An-Nadwi.
> ‘Aqidah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab As Salafiyyah, karya Dr. Shalih bin Abdullah Al-’Ubud.
> Da’watu Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Bainal Mu’aridhin wal Munshifin wal Mu`ayyidin, karya Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, dsb.
Barakah Dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab merupakan dakwah yang penuh barakah. Buahnya pun bisa dirasakan hampir di setiap penjuru dunia Islam, bahkan di dunia secara keseluruhan.
Di Jazirah Arabia21
Di Jazirah Arabia sendiri, pengaruhnya luar biasa. Berkat dakwah tauhid ini mereka bersatu yang sebelumnya berpecah belah. Mereka mengenal tauhid, ilmu dan ibadah yang sebelumnya tenggelam dalam penyimpangan, kebodohan dan kemaksiatan. Dakwah tauhid juga mempunyai peran besar dalam perbaikan akhlak dan muamalah yang membawa dampak positif bagi Islam itu sendiri dan bagi kaum muslimin, baik dalam urusan agama atau-pun urusan dunia mereka. Berkat dakwah tauhid pula tegaklah Daulah Islamiyyah (di Jazirah Arabia) yang cukup kuat dan disegani musuh, serta mampu menyatukan negeri-negeri yang selama ini berseteru di bawah satu bendera. Kekuasaan Daulah ini membentang dari Laut Merah (barat) hingga Teluk Arab (timur), dan dari Syam (utara) hingga Yaman (selatan), daulah ini dikenal dalam sejarah dengan sebutan Daulah Su’udiyyah I. Pada tahun 1233 H/1818 M daulah ini diporak-porandakan oleh pasukan Dinasti Utsmani yang dipimpin Muhammad ‘Ali Basya. Pada tahun 1238 H/1823 M berdiri kembali Daulah Su’udiyyah II yang diprakarsai oleh Al-Imam Al-Mujahid Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Su’ud, dan runtuh pada tahun 1309 H/1891 M. Kemudian pada tahun 1319 H/1901 M berdiri kembali Daulah Su’udiyyah III yang diprakarsai oleh Al-Imam Al-Mujahid Abdul ‘Aziz bin Abdurrahman bin Faishal bin Turki Alu Su’ud. Daulah Su’udiyyah III ini kemudian dikenal dengan nama Al-Mamlakah Al-’Arabiyyah As-Su’udiy-yah, yang dalam bahasa kita biasa disebut Kerajaan Saudi Arabia. Ketiga daulah ini merupakan daulah percontohan di masa ini dalam hal tauhid, penerapan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan syariat Islam, keamanan, kesejahteraan dan perhatian terhadap urusan kaum muslimin dunia (terkhusus Daulah Su’udiyyah III). Untuk mengetahui lebih jauh tentang perannya, lihatlah kajian utama edisi ini/Barakah Dakwah Tauhid.
Di Dunia Islam22
Dakwah tauhid Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab merambah dunia Islam, yang terwakili pada Benua Asia dan Afrika, barakah Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menyelimuti-nya. Di Benua Asia dakwah tersebar di Yaman, Qatar, Bahrain, beberapa wilayah Oman, India, Pakistan dan sekitarnya, Indonesia, Turkistan, dan Cina. Adapun di Benua Afrika, dakwah Tauhid tersebar di Mesir, Libya, Al-Jazair, Sudan, dan Afrika Barat. Dan hingga saat ini dakwah terus berkembang ke penjuru dunia, bahkan merambah pusat kekafiran Amerika dan Eropa.
Pujian Ulama Dunia terhadap
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan Dakwah Beliau
Pujian ulama dunia terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwahnya amatlah banyak. Namun karena terbatasnya ruang rubrik, cukuplah disebutkan sebagiannya saja.23
Al-Imam Ash-Shan’ani (Yaman).
Beliau kirimkan dari Shan’a bait-bait pujian untuk Asy-Syaikh Muhammad…
bersambung ke hal. 73
Siapakah Wahhabi?…
Sambungan dari hal. 11
… bin Abdul Wahhab dan dakwahnya. Bait syair yang diawali dengan:
Salamku untuk Najd dan siapa saja yang tinggal sana
Walaupun salamku dari kejauhan belum mencukupinya
Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah (Yaman). Ketika mendengar wafatnya Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, beliau layangkan bait-bait pujian terhadap Asy-Syaikh dan dakwahnya. Di antaranya:
Telah wafat tonggak ilmu dan pusat kemuliaan
Referensi utama para pahlawan dan orang-orang mulia
Dengan wafatnya, nyaris wafat pula ilmu-ilmu agama
Wajah kebenaran pun nyaris lenyap ditelan derasnya arus sungai
Muhammad Hamid Al-Fiqi (Mesir). Beliau berkata: “Sesungguhnya amalan dan usaha yang beliau lakukan adalah untuk menghidupkan kembali semangat beramal dengan agama yang benar dan mengembalikan umat manusia kepada apa yang telah ditetapkan dalam Al-Qur`an…. dan apa yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta apa yang diyakini para shahabat, para tabi’in dan para imam yang terbimbing.”Dr. Taqiyuddin Al-Hilali (Irak). Beliau berkata: “Tidak asing lagi bahwa Al-Imam Ar-Rabbani Al-Awwab Muhammad bin Abdul Wahhab, benar-benar telah menegakkan dakwah tauhid yang lurus. Memperbaharui (kehidupan umat manusia) seperti di masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya. Dan mendirikan daulah yang mengingatkan umat manusia kepada daulah di masa Al-Khulafa` Ar-Rasyidin.”Asy-Syaikh Mulla ‘Umran bin ‘Ali Ridhwan (Linjah, Iran). Beliau –ketika dicap sebagai Wahhabi– berkata:
Jikalau mengikuti Ahmad dicap sebagai Wahhabi
Maka kutegaskan bahwa aku adalah
Wahhabi
Kubasmi segala kesyirikan dan tiadalah ada bagiku
Rabb selain Allah Dzat Yang Maha Tunggal lagi Maha Pemberi
Asy-Syaikh Ahmad bin Hajar Al-Buthami (Qatar). Beliau berkata: “Sesungguhnya Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab An-Najdi adalah seorang da’i tauhid, yang tergolong sebagai pembaharu yang adil dan pembenah yang ikhlas bagi agama umat.”Al ‘Allamah Muhammad Basyir As-Sahsawani (India). Kitab beliau Shiyanatul Insan ‘An Waswasah Asy-Syaikh Dahlan, sarat akan pujian dan pembelaan terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwahnya.Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani (Syam). Beliau berkata: “Dari apa yang telah lalu, nampaklah kedengkian yang sangat, kebencian durjana, dan tuduhan keji dari para penjahat (intelektual) terhadap Al-Imam Al Mujaddid Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatinya dan mengaruniainya pahala–, yang telah mengeluarkan manusia dari gelapnya kesyirikan menuju cahaya tauhid yang murni…”Ulama Saudi Arabia. Tak terhitung banyaknya pujian mereka terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwahnya, turun-temurun sejak Asy-Syaikh masih hidup hingga hari ini.
Penutup
Akhir kata, demikianlah sajian kami seputar Wahhabi yang menjadi momok di Indonesia pada khususnya dan di dunia Islam pada umumnya. Semoga sajian ini dapat menjadi penerang di tengah gelapnya permasalahan, dan pembuka cakrawala berfikir untuk tidak berbicara dan menilai kecuali di atas pijakan ilmu.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Catatan Kaki:
1 Biografi beliau bisa dilihat pada Majalah Asy Syari’ah, edisi 21, hal. 71.
2 Untuk lebih rincinya lihat kajian utama edisi ini/Musuh-musuh Dakwah Tauhid.
3 Sebagaimana yang dinyatakan Ahmad Abdullah Al-Haddad Baa ‘Alwi dalam kitabnya Mishbahul Anam, hal. 5-6 dan Ahmad Zaini Dahlan dalam dua kitabnya Ad-Durar As-Saniyyah Firraddi ‘alal Wahhabiyyah, hal. 46 dan Khulashatul Kalam, hal. 228-261.
4 Sebagaimana dalam Mishbahul Anam.
5 Sebagaimana yang diterangkan pada kajian utama edisi ini/Hubungan Najd dengan Daulah Utsmaniyyah.
6 Untuk lebih rincinya bacalah kitab Tash-hihu Khatha`in Tarikhi Haula Al-Wahhabiyyah, karya Dr. Muhammad bin Sa’ad Asy-Syuwai’ir.
7 Sebagaimana yang dinyatakan Ibnu ‘Abidin Asy-Syami dalam kitabnya Raddul Muhtar, 3/3009.
8 Termaktub dalam risalah Sulaiman bin Suhaim.
9 Tuduhan Sulaiman bin Muhammad bin Suhaim, Qadhi Manfuhah.
10 Lihat ‘Aqidah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab As-Salafiyyah, 1/143-171.
11 Ayah beliau, dan seorang ulama Najd yang terpandang di masanya dan hakim di ‘Uyainah.
12 Paman beliau, dan sebagai hakim negeri Usyaiqir.
13 Hafizh negeri Hijaz di masanya.
14 Seorang faqih terpandang, murid para ulama Madinah sekaligus murid Abul Mawahib (ulama besar negeri Syam). Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mendapatkan ijazah dari guru beliau ini untuk meriwayatkan, mempelajari dan mengajarkan Shahih Al-Bukhari dengan sanadnya sampai kepada Al-Imam Al-Bukhari serta syarah-syarahnya, Shahih Muslim serta syarah-syarahnya, Sunan At-Tirmidzi dengan sanadnya, Sunan Abi Dawud dengan sanadnya, Sunan Ibnu Majah dengan sanadnya, Sunan An-Nasa‘i Al-Kubra dengan sanadnya, Sunan Ad-Darimi dan semua karya tulis Al-Imam Ad-Darimi dengan sanadnya, Silsilah Al-‘Arabiyyah dengan sanadnya dari Abul Aswad dari ‘Ali bin Abi Thalib, semua buku Al-Imam An-Nawawi, Alfiyah Al-’Iraqi, At-Targhib Wat Tarhib, Al-Khulashah karya Ibnu Malik, Sirah Ibnu Hisyam dan seluruh karya tulis Ibnu Hisyam, semua karya tulis Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani, buku-buku Al-Qadhi ‘Iyadh, buku-buku qira’at, kitab Al-Qamus dengan sanadnya, Musnad Al-Imam Asy-Syafi’i, Muwaththa’ Al-Imam Malik, Musnad Al-Imam Ahmad, Mu’jam Ath-Thabrani, buku-buku As-Suyuthi dsb.
15 Ulama besar Madinah di masanya.
16 Penulis kitab Kasyful Khafa‘ Wa Muzilul Ilbas ‘Amma Isytahara ‘Ala Alsinatin Nas.
17 Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab bertemu dengannya di kota Madinah dan mendapatkan ijazah darinya seperti yang didapat dari Asy-Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif.
18 Ulama terkemuka daerah Majmu’ah, Bashrah.
19 Lihat Tashhihu Khatha`in Tarikhi Haula Al Wahhabiyyah, hal. 119
20 Ibid, hal. 76.
21 Diringkas dari Haqiqatu Da’wah Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab wa Atsaruha Fil ‘Alamil Islami, karya Dr. Muhammad bin Abdullah As-Salman, yang dimuat dalam Majallah Al-Buhuts Al-Islamiyyah edisi. 21, hal. 140-145.
22 Diringkas dari Haqiqatu Da’wah Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab wa Atsaruha Fil ‘Alamil Islami, karya Dr. Muhammad bin Abdullah As Salman, yang dimuat dalam Majallah Al-Buhuts Al-Islamiyyah edisi. 21, hal.146-149.
23 Untuk mengetahui lebih luas, lihatlah kitab Da’watu Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab Bainal Mu’aridhin wal Munshifin wal Mu`ayyidin, hal. 82-90, dan ‘Aqidah Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab As-Salafiyyah, 2/371-474.
www.manhajul-anbiya.net/siapakah-wahabi/