Selasa, 26 Januari 2016

REKAM JEJAK BERDARAH DARI SEBUAH NEGERI SUMBER FITNAH




22 JANUARY 2016

Menteri Luar Negeri Arab Saudi membuat pernyataan pada hari Selasa, bahwa sejak Revolusi Iran tahun 1979, Iran telah membuat rekor berupa penyebaran hasutan, kerusuhan dan kekacauan di dalam negeri dalam upayanya untuk melemahkan keamanan dan stabilitas dalam negeri, dan mengabaikan hukum internasional, kesepakatan, perjanjian dan prinsip-prinsip moral. Selama periode yang sama, Kerajaan Arab Saudi masih mempertahankan kebijakannya untuk menahan diri meskipun mengalami banyak kerugian sebagai akibat kebijakan Iran yang agresif.

Tahun 1982
96 warga asing telah diculik di Lebanon, termasuk 25 orang warga AS yang dikenal dengan Krisis Penyanderaan, yang telah berlangsung selama 10 tahun. Sebagian besar penculikan dilakukan oleh Hizbullah dan kelompok lain dukungan Iran.

 Tahun 1983
– Hizbullah meledakkan bom di Kedutaan AS di Beirut, 63 orang terbunuh.
– Ismail Askari, seorang berkewargaan Iran, melakukan serangan bom bunuh diri di barak marinir AS di Beirut dan membunuh 241 prajurit AS.
– Hizbullah mengirimkan bom bunuh diri dalam sebuah truk di barak tentara Prancis di Beirut, 64 warga Prancis dan personel militernya terbunuh.
– Anggota Hizbullah dan Hizbud Da’wah melakukan sejumlah serangan, termasuk serangan ke kedutaan AS dan Prancis di Kuwait, ke sebuah kilang minyak dan satu pemukiman penduduk yang mengakibatkan 5 korban jiwa.
– Iran menyerang kapal tanker milik Kuwait di Teluk. Kapal-kapal tanker Kuwait diganti benderanya dengan bendera AS dan dikawal kapal-kapal perang AS.

 Tahun 1984
Hizbullah menyerang Kedubes AS di Beirut Timur, akibatnya 24 orang tewas.

 Tahun 1985
– Beberapa prajurit dan warga sipil di Teluk terbunuh saat terjadi sebuah percobaan serangan bom pada iring-iringan kendaraan Amir Kuwait, Syaikh Jabir Al-Ahmad Al-Shabah
– Rezim Iran mendalangi pembajakan penerbangan TWA, 39 penumpang berkebangsaan AS ditawan selama berminggu-minggu

 Tahun 1986
Iran meminta jamaah hajinya untuk membuat kerusuhan selama pelaksanaan haji, yang mengakibatkan insiden saling dorong dan mengakibatkan 300 orang tewas

 Tahun 1987
– Hizbullah wilayah Hijaz membakar fasilitas minyak di Ras Tanura di wilayah pesisir timur Arab Saudi
– Sebuah organisasi pro Iran menyerang sebuah fasilitas milik Perusahaan Minyak Saudi (SADAF) di Jubail, bagian timur Arab Saudi.
– Arab Saudi menggagalkan usaha penyeludupan bahan peledak ke wilayah Arab Saudi yang dilakukan oleh salah seorang jamaah haji Iran
– Kedubes Saudi di Teheran diserang dan diplomat Saudi bernama Reza Abdul Muhzin Al-Nozha ditembak dan ditahan oleh Garda Revolusi Iran. Diplomat tersebut kemudian dilepas setelah terjadi negosiasi antara Arab Saudi dan Iran

 Tahun 1989
– Iran membunuh ketua Partai Demokrat Kurdi, Abdul Rahman Ghassmelou dan wakilnya, Abdullah Azar di Wina.
– Rezim Iran menculik dan membunuh sejumlah diplomat AS di Lebanon

 Tahun 1990
– Rezim Iran terlibat dalam pembunuhan diplomat Arab Saudi untuk Thailand, Abdullah Al-Malki, Abdullah Al-Bassri, Fahad Al-Bahli dan Ahmed Al-Saif (antara tahun 1989 dan 1990)

 Tahun 1991
– Garda Revolusi Iran membunuh Shapour Bakhtiar, PM Iran terakhir di masa kekuasaan Syah Iran, Mohammad Reza Pahlavi, di Prancis.

 Tahun 1992
– Iran membunuh Sekretaris Umum Partai Demokrat Kurdi, Sadegh Sharafkandi dan asistennya Fattah Abdouli, Homayoun Ardalan dan Nuri Dechrda di Berlin.
– Rezim Iran terlibat pemboman di restoran Mykonos, Berlin. Jaksa Federal Jerman mengeluarkan surat perintah untuk menangkap Menteri Intelejen Iran, Ali Fallahian dengan tuduhan perencanaan dan dalang pemboman.

 Tahun 1994
– Iran terlibat dalam pemboman di Buenos Aires tahun 1994, yang mengakibatkan85 orang tewas. (Pada tahun 2003 Kepolisian Inggris menangkap Hade Pour Soleimanpour, mantan dubes Iran untuk Argentina, dengan tuduhan konspirasi untuk melakukan serangan).
– Kementrian Luar Negeri Venezuela mengeluarkan pernyataan pers yang menyebutkan bahwa 4 orang diplomat Iran ter